Definitely Yours

Chap 27 - Call It Fate (1)

- Definitely Yours -

Lami melangkah masuk ke dalam Galeri bergaya modern yang terlihat mewah dan berkelas. Ia melewati beberapa orang yang berada di sepanjang lorong, berbicara sambil menikmati segelas wine di tangan masing-masing. Penampilan mereka juga tampak formal, para pria mengenakan setelan dan para wanita mengenakan gaun. Dalam hati ia bersyukur karena mendengarkan saran Koeun yang menyuruhnya menata rambut dan sedikit merias diri. Setidaknya setelan kerja yang dikenakannya sekarang tidak terlalu memalukan. Floral Blouse berwarna maroon yang dipadukan dengan pencil skirt berwarna senada.

"Kim Lami."

Lami berbalik dan segera membungkuk sopan saat mendapati sepasang suami istri yang mendekatinya dengan senyum ramah. "Anyeonghaseyo, abeonim, eommonim." Sapanya pada kedua orangtua itu.

"Kau terlambat, Lami." Kata Nyonya Jo.

"Maafkan aku, eommonim." Sesal Lami.

Sepasang suami istri itu adalah kedua orangtua Jinho. Jo Jinhyuk adalah seorang politisi yang tahun lalu terpilih sebagai Walikota Suwon, sementara istrinya Ahn Haeyoung adalah Direktur Jinjoo Construction yang merupakan perusahaan konstruksi terbesar di kota Suwon dan seluruh provinsi Gyeonggi.

"Jinho sedang menyapa teman-temannya. Sementara kau menunggunya, bagaimana jika kita bicara?" Tawar Nyonya Jo dengan senyum terbaiknya.

Lami tampak ragu, namun ia menganggukkan kepalanya. Rasanya tidak sopan jika harus menolak tawaran itu. "Tentu saja, eommonim."

"Kita bicara di luar. Ada tempat yang nyaman dengan pemandangan bagus di belakang Galeri ini." Kata Nyonya Jo lagi.

"Aku akan undur diri jika begitu. Aku tidak mau mengganggu pembicaraan para wanita." Kata Walikota Jo yang kemudian berbalik meninggalkan mereka.

Nyonya Jo memberikan isyarat pada Lami untuk mengikutinya dan mereka keluar melalui pintu belakang Galeri tanpa menimbulkan kecurigaan dari orang-orang.

Lami tidak tahu apa yang ingin dibicarakan Nyonya Jo dengannya namun ia juga tidak ingin menduga-duga. Meskipun Jinho berkali-kali mengatakan padanya untuk tidak bicara dengan Nyonya Jo seorang diri namun saat ini ia tidak dalam posisi bisa menolak ajakan itu.

"Kudengar kau baru kembali dari London." Kata Nyonya Jo memulai pembicaraan.

"Ya, eommonim."

"Kau menyelesaikan pendidikanmu dengan baik?"

Lami mengangguk kecil. Entah menjadi lulusan terbaik di Oxford bisa disebut baik atau tidak oleh keluarga Jo.

"Kau mengambil pendidikan magister juga?" Tanya Nyonya Jo lagi.

"Ya, eommonim. Aku masih harus menyelesaikan laporannya dan kembali ke London dalam satu atau dua bulan ke depan untuk ujian." Jawab Lami setenang mungkin.

"Lalu apa rencanamu setelah ini?"

"Aku masih bekerja magang di kantor penerbitan. Mereka menjanjikan pengangkatanku sebagai pegawai tetap jika penjualan majalah yang memuat wawancaraku dengan Choi Siwon bisa melewati target yang sudah ditetapkan."

"Mewawancarai seorang Choi Siwon hanya untuk pengangkatan sebagai pegawai tetap? Menggelikan sekali, Lami." Tanggap Nyonya Jo ringan. "Jika kau berhasil mewawancarai Choi Siwon, seharusnya kau bisa menjadi Pemimpin Redaksi." Sindirnya dengan nada suara yang cukup tenang.

"Apa maksud eommonim?" Tanya Lami.

Nyonya Jo membuang nafas jengah dan berkata. "Lami, dunia ini adalah tempat yang sangat mengerikan. Berusaha sekeras apapun, berprestasi setinggi apapun, tidak akan membawamu kemana-mana kecuali jika kau memiliki latar belakang keluarga yang kuat atau setidaknya memiliki relasi dengan orang-orang hebat."