Chap 29 - First Step

956 106 21
                                    

- Definitely Yours -

Jaemin keluar dari kamarnya dengan pakaian santainya, hari ini adalah akhir pekan dan ia sudah memutuskan untuk menghabiskan akhir pekannya untuk bersantai di Apartemen. Ia menuju dapur untuk membuat kopi namun ternyata Yuta sudah berada di sana dan menyerahkan secangkir kopi hitam untuknya. "Kapan kau datang?"

"Sepuluh menit yang lalu." Tanggap Yuta sambil membuka paket Cookies Jar yang ia letakkan di meja.

"Apa itu?" Tanya Jaemin.

"Cookies Jar dari Taeyeon noona. Kemarin dia datang kesini dan melakukan inspeksi mendadak. Dia marah besar karena kulkasmu hanya berisi air mineral dan bir kaleng. Dia juga marah karena di lemari penyimpananmu hanya ada ramyeon." Ujar Yuta menjelaskan.

"Sial!" Jaemin mengumpat kesal.

Yuta mengangguk sepakat. Benar, Sial sekali. Karena Jaemin tidak ada, alhasil kemarin ia yang harus menjadi pelampiasan kemarahan dan kekesalan Taeyeon. Penyanyi kesayangan Rakyat Korea itu benar-benar menakutkan saat marah. Tidak berubah sama sekali, tetap menakutkan baginya meskipun ia sudah mengenalnya selama lebih dari sepuluh tahun.

"Kau sudah mendengar kabar dari Kim Lami?" Tanya Yuta tiba-tiba.

"Kabar apa?" Jaemin balas bertanya. Sudah hampir satu bulan sejak pertemuan terakhirnya dengan Lami, ketika ia mengantar gadis itu pulang.

"Majalah yang berisi wawancara Siwon hyung mencetak penjualan tertinggi minggu ini dan menjadi majalah terlaris di tahun ini. Kim Lami mendapatkan promosi sebagai reporter tetap di The Figure Korea kemarin. Hari Senin nanti ia akan mulai bekerja sebagai reporter tetap." Ujar Yuta memberinya kabar yang sangat baik di akhir pekan yang cerah.

Jaemin tak bisa menutupi senyumnya dan Yuta menyadari hal itu. "Benarkah?" Tanyanya kemudian.

Yuta mengangguk dan tersenyum jahil pada Jaemin. "Kau tidak ingin memberinya hadiah? Atau setidaknya mengucapkan selamat. Aku yakin kau pasti mempunyai nomor teleponnya."

Jaemin tidak menanggapi saran Yuta, namun ia justru melangkah kembali ke kamarnya untuk mengambil ponsel. Yuta bergegas mengikutinya dan senyum pria berdarah Jepang itu semakin melebar saat melihat Jaemin meraih ponsel di nakas.

.

.

.

Lami memasukkan ponsel dan buku catatannya ke dalam shoulder bag milikya, ia lalu berdiri di depan cermin, memperhatikan penampilannya. Kali ini ia memakai rok kerja berwarna putih yang dipadukan dengan blouse berwarna mint, rambut hitamnya yang sebatas bahu terurai rapi, sementara wajah cantiknya terpoles make up tipis.

"Lami, cepat turun!" Seru Nyonya Lee dari lantai dasar.

Lami bergegas meraih tasnya dan menyambar ID Card berlogo The Figure Korea. Ia menuruni anak tangga dan melangkah ke meja makan dimana paman dan bibinya sudah menunggu. "Wah, banyak sekali." Serunya saat melihat berbagai macam menu yang tertata rapi di meja.

"Tentu saja, ini adalah hari pertamamu bekerja." Ujar Nyonya Lee dengan bersemangat.

"Imo memang yang terbaik!"

"Cepat makan, kau bisa terlambat nanti." Kata Nyonya Lee sambil mendorong beberapa lauk ke arah Lami. "Makanlah dengan hati-hati." Katanya dengan lembut.

Lami menundukkan kepalanya dan bergegas menghapus airmata yang mengalir di kedua sudut matanya. "Imo, Samchon, terimakasih banyak."

"Lami, seharusnya kami yang berterimakasih padamu. Terimakasih karena telah tumbuh dengan baik hingga saat ini. Terimakasih telah menjadi gadis kuat dan mandiri." Kata Nyonya Lee dengan tulus.

Definitely YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang