STARLA #Season 1 END [REVISI]

#63

Perlahan keadaan kingdom mulai pulih. Cowok itu berdiri di dekat jendela ruangan inap yang ia tempati, matanya menatap kosong ke arah jendela.

Penampilan nya yang kacau, sudah menjelaskan isi pikirannya sekarang. Ia seperti hancur. Saudara yang selalu ada di samping nya kini tak lagi hadir menemani nya, Gadis yang ia sayangi juga pergi dari kehidupan nyata, Keluarga yang ia cintai juga mulai pergi dari kehidupannya, dan teman yang selalu menjadi tempat ia mencari hiburan juga telah pergi. Semua itu karna ego nya sendiri.

Kingdom diam-diam menghisap rokok yang selalu ia simpan di kantung celana. Masa bodo dengan keadaan nya yang sekarang.

"Dom"

Kingdom menoleh kebelakang. Ia menatap Alam sekilas lalu kembali menatap luar jendela.

"Gimana keadaan lo? "

Kingdom terkekeh samar. "Bentar lagi juga mati"

"Jangan mati dalam keadaan jadi manusia bangsat"

"Seenggaknya gue gak di inget-inget"

"Makan nih" Alam memberikan sebungkus nasi goreng.

"Gue gak lapar"

"Lo udah kurus kering begitu"

"Gue pengen kejora, Lam"

Alam tertawa. Ia menonjok perut kingdom hingga cowok itu meringis sakit.

"Bangun lo"

"Gue sadar ternyata gue sayang sama kejora. Kayak gue sayang sama sakura dulu"

"Lo ke sakura mah obsesi. Bukan sayang. "

"Gue tau gue salah. Gue sayang sama Kejora Lam"

"Tapi lo udah telat" Alam memegang bahu kingdom. Terlihat dari mata cowok itu mengatakan kalau kingdom memang benar sayang dengan kejora, hanya saja waktu itu nafsu menguasai nya hingga ia lalai.

"Kejora udah sama starla. Gue mau lo jangan cari masalah lagi"

"Mending lo minta maaf sama mereka terutama sama kejora"

"Gue gak siap liat dia marah sama gue"

"Lo gak siap dia marah tapi tingkah lo kemaren kayak bajingan"

Kingdom mendelik tajam. "Mending lo pulang sana. Gue pengen istirahat"

Alam berdecak. "Pikirin baik-baik. Umur gak ada yang tau"

Alam pun berjalan keluar pintu.

"MAKSUD LO APA WOY"

"Siapa tau lu mati mendadak sebelum minta maaf ke mereka" Jawab Alam gak ada ahlak, lalu ia menghilang dari pandangan nya.

***

Berlian memasukan beberapa camilan dan minuman ke dalam kerangjang nya. Hari ini hari libur, jadi ia di beri jatah bulanan sama papinya dan ia langsung gunakan untuk membeli banyak makanan.

Lumayan juga, bisa buat camilan sambil nonton drakor.

Tiba-tiba saja ia tidak sengaja menubruk perempuan di sampingnya hingga minuman yang perempuan itu pegang terjatuh ke lantai.

"Ehh sorry ya? Gue gak sengaja" Berlian memberikan minuman itu. Betapa terkejutnya ia melihat perempuan yang ia kenali bertemu dengan nya.

"Berlian? " Beo pelangi.

Berlian menatap pelangi dengan mata berkaca-kaca. Ia hendak pergi namun tangan nya di cekal oleh pelangi.

"LEPAS" Berlian menepis kasar tangan pelangi.

Haruskah seperti ini? Sahabat yang selalu menemaninya kini menjadi musuh dalam hidupnya? Sahabat yang ia pikir teman sejati tenyata adalah teman yang sudah pergi dari kehidupan nya.

"Yan gue mau--"

"Mau minta maaf? Setelah lo lakuin ini semua ke kejora,ke gue, ke anak-anak yang lain, lo masih mau nampakin muka lo depan gue? Lo tau ngi, lo gak lebih dari seorang sahabat munafik, pecundang dan gak tahu diri lainnya. Kejora udah anggap lo seperti saudara, bahkan sampai-sampai gue cemburu dengan perilaku lebih kejora ke lo di banding gue, tapi nyatanya lo lah penghianat sesungguhnya "

Tatapan pelangi menjadi nanar. Sungguh ia menyesal melakukan ini. Ini semua ia lakukan hanya untuk balas dendam pada kejora yang di sukai oleh starla, dan juga balas perbuatan sakura yang dengan mudah nya mendapatkan hati starla.

Sedangkan dirinya? Pelangi yang rela mengenal dunia malam, gabung nongkrong bersama satelit pun belum bisa mendapatkan hati starla.

"Yan, gue tau gue salah. Gue bener-bener minta maaf, terutama ke lo. Gue sadar gue begitu penghianat, gue begitu mengorbankan persahabatan kita demi kepentingan gue sendiri"

"Gue kecewa sama lo, ngi" Berlian pergi begitu saja meninggalkan pelangi.

Pelangi menatap kepergian berlian dengan tatapan lirih dan penuh penyesalan. Pelangi keluar dari area swalayan dan pergi tanpa arah.

Tanpa sadar ia mengeluarkan air mata. Pelangi duduk di sebuah kursi taman dan menangis sesenggukan disana.

Sekarang ia tidak tau lagi mau kemana, tidak tahu lagi mau bercerita ke siapa karna perbuatan nya, pelangi sudah kelihangan sahabat yang selalu ada untuk nya. Ia menghianati sakura, kejora, dan berlian.

Matahari pun perlahan tenggelam. Gadis itu berjalan lemas menuju rumah nya. Sesampainya ia di depan pintu rumah, pelangi membuka knop pintu dan langsung di tampar oleh papa nya.

PLAK!

"Dari mana saja kamu? Kamu mau seperti ibu mu yang menjadi jalang?! Semalam kamu juga tidak pulang! Dasar anak tidak pernah di didik! " Papa nya langsung mendorong tubuh pelangi hingga bahu nya terbentur penyangga lemari di ruang tamu.

Pelangi menatap tajam papanya. Tanpa sepatah katapun, gadis itu melengos begitu saja.

Papa nya yang kesal dengan tingkah pelangi yang tidak sopan barusan, ia langsung melempar vas bunga di samping nya dan vas bunga tersebut mengenai kepala pelangi.

"PAPA BELUM SELESAI BICARA DENGAN KAMU! KAMU ITU MAU PAPA BILANGIN YANG BAIK UNTUK MU ATAU TIDAK?! PELANGI! MAU JADI ANAK APA KAMU BEGITU?SEMALAM KEMANA?! BUKAN NYA KAMU BELAJAR, BERESKAN RUMAH, KAMU ADALAH CALON PENERUS PERUSAHAAN PAPA! KALAU KAMU BODOH NGEBANDEL DAN PERILAKU MU SEPERTI MAMA MU YANG JALANG ITU, BAGAIMANA PAPA MAU MEMPERCAYAKAN KAMU! "

Pelangi meneteskan air matanya. Ia membalikan tubuh nya. "Kamu membicarakan soal kebaikan? Bahkan anda sendiri saja buruk. Anda membicarakan soal kepercayaan? Bahkan Anda saja penghianat yang berhasil merusak kepercayaan saya"

"PELANGI, PAPA INI ORANG TUA KAMU--"

"ORANG TUA TIDAK BERPERILAKU KASAR SEPERTI INI PADA ANAK NYA"

"PAPA MAU YANG TERBAIK UNTUK MU--"

"PELANGI GAK BUTUH PERHATIAN ANDA! PELANGI HANYA INGIN BEBAS DARI ANDA! ANDA TAU BAHWA SAYA LEBIH SENANG ANDA PERGI JAUH DENGAN PEREMPUAN-PEREMPUAN ANDA DI BANDING ANDA DI RUMAH HANYA MEMBUAT KERIBUTAN! ANDA BERPIKIR SOAL KEBAIKAN TAPI ANDA TIDAK BERKACA SAMA SEKALI DENGAN PRIBADI ANDA! " Pelangi langsung masuk kedalam kamar dan menutup pintu kamar dengan kasar.