Happy reading!
Angkasa bersenandung ria sambil berjalan di tiap koridor kelas. Ia tidak berkumpul bersama teman-teman nya dulu di kantin pojok. Anak itu malah caper di depan cewek cewek sedang pelajaran olahraga.
"Suttt cewek kiw kiw.. " Angkasa berkedip genit pada salah satu cewe yang body nya lumayan berisi.
"Angkasa, yaampun ganteng banget" Puji gadis yang baru saja di goda Angkasa.
Angkasa terkekeh. Ia menghampiri gadis itu membuat dia terkejut sekaligus senang. Angkasa lalu mengelus rambut cewek bohay itu dengan lembut.
"Lo makin cantik deh kalau keringatan gitu. Gua jadi ngebayangin yang enggak-enggak" Angkasa terkekeh.
Gadis itu tersipu malu. "Apaan sih lo"
"Kalau cape, istirahat ya? Angkasa gak mau lo sakit gara-gara olahraga. Mending olahraga nya nanti pas nikah dikasur kan empuk" Bisik Angkasa membuat gadis itu tambah grogi.
Cowok itu lantas kembali berjalan untuk sekedar cari perhatian. Namanya juga Angkasa hehe.
"Bu Bentar bu! " Angkasa memanggil salah satu guru termuda, belum nikah, dan tubuhnya sepantaran anak didik nya. Guru tersebut suka jadi korban gombalan geng Starla.
Bu Ayana namanya, Biasa dipanggil Aya. Guru tersebut menghampiri Angkasa. "Ada apa Angkasa? "
"Ibu! Saya mau pantun buat ibu. Dengerin ya" Ujar Angkasa.
Karena Bu Aya tidak ada jam mengajar lagi, Ia pun mengiyakan. Angkasa memulai masang ancang-ancang. Tak lupa ia merapihkan seragam dan jambul badai nya.
"Ekhemm.." Ia terbatuk cool.
"Jalan mundur
Nabrak tukang jambu
Aku gak bisa tidur
Gara gara inget sama ibu"Bu Aya terkekeh. "Astaga Angkasa! Masih ada lagi pantun nya? "
Angkasa terlihat berfikir. Ia mengedarkan pandangan betapa terkejutnya sekaligus senang, ia melihat gadis bertubuh modis dengan rambut panjang tengah membawa banyak buku.
"Bu saya gak jadi pantun ya! Mau ketemu bidadari! " Angkasa langsung ngacir ke gadis yang akhir akhir ini mencuri perhatian nya.
"LHO ANGKASA KENAPA GAK GOMBAL LAGI? Yampun padahal kapan lagi di gombalin cogan" Gumam Bu Aya.
Sesampai di samping gadis itu, Angkasa memperhatikan dia yang belum tersadar kalau disamping nya kini ada manusia.
"Hai"
Bulan tersentak. Ia menoleh, lalu membulatkan matanya saat melihat cowok yang kemarin membuatnya risih. Bulan mengabaikan Angkasa, Kakak kelas nya.
"Butuh bantuan gak? "
Bulan menoleh. "Enggak. Makasih"
"Tapi gue orang nya baik, sini gue bantu" Angkasa berdiri di depan Bulan.
"Gak usah kak. Aku bisa bawa sendiri" Tolak Bulan.
Angkasa menghentakan kakinya pura-pura kesal dengan wajah yang di cemberut kan. "Ihh aku mau bantuin kamohh" Ia mengikuti cara bicara Bulan.
Bulan berdecak. "Sebentar lagi aku sampai ke kelas kak. Aku juga bisa sendiri. Jadi permisi"
"Ihh bulan! Tunggu abang dong" Angkasa berlari mensejajarkan Bulan.
Bulan mendengus sebal. Ia malas berurusan dengan Angkasa. Apalagi Angkasa Termasuk kumpulan geng anak-anak nakal. Ya, Geng Satelit. Ia tentu tau Geng tersebut, masa dia daerah kawasan sini tidak tau geng itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLA #Season 1 END [REVISI]
Novela JuvenilCOMPLETED #Teenfiction-mistery 🔥SATELIT [Bukti Tekad Dan Tujuan]🔥 Perisai Starla Laksamana,kerap di panggil Starla. Sang pemimpin geng Tempur yang bernama SATELIT. Menyukai Kejora adalah bukan kesalahan Starla. Hati mereka tidak bisa di ubah. Kejo...