#65

1.1K 104 4
                                    

Happy reading!

"Lo lanjut kuliah? " Tanya kejora.

Saat ini mereka sedang menyusuri area taman menuju air pancuran yang terkenal sejuk memandang di sekitar taman ini.

"Belum gue pikirin"

"Lo sendiri?"

Kejora menoleh. "Gue bingung juga sih. Perusahaan papa gue belum menjamin, sedangkan abang kuliah kedokteran"

"Masa sih belum mikirin? Jadi manusia harus punya tujuan hidup ra. Kalau kita mentok-mentok aja nungguin takdir, kita bisa gagal. Mending kalau takdirnya bagus, kalau jelek? Emang sihh di jaman kita sekolah, kita selalu mikir Nilai gak menjamin kesuksesan. Tapi yang menjamin kesuksesan adalah usaha. Contohnya berawal dari nilai, Kita nyari jawaban dari soal butuh yang namanya usaha, Nyontek demi nilai bagus juga butuh usaha kan? Bujuk di Anak ambis, keliling kelas, nyontek kunci jawaban"

Kejora tertawa mendengar ucapan starla.

"Lo udah ada pemikiran ke depan nya jadi apa? "

"Wanita karir, mungkin"

"Nah. Lo udah ngucapin keinginan lo ke depan nya jadi apa, jadi itu adalah suatu kunci dan tangan lo adalah gembok nya. Lo harus bisa megang keinginan lo sedangkan ucapan lo sebagai kunci nya."

Kejora tersenyum. "Thanks mas leader"

Starla menatap kejora tajam. "Gue tabok lo"

Kejora tertawa. Starla meraih pergelangan tangan kejora lalu menatap gadis itu dengan tatapan dalam.

"Gue jatuh cinta sama lo, Ra"

Kejora masih diam menatap mata Starla. Cowok itu mengangkat tangan nya lalu mencium tangan kejora.

Cup.

"Jangan pergi dari hidup aku Ra"

Kejora tersenyum. Ia mengusap rambut starla dengan sayang hingga tanpa sadar cowok itu memejamkan matanya menikmati elusan kejora.

"Aku gak akan pergi. Trust me"

***

Starla memakirkan motornya di garasi. Ia menatap bingung sebuah mobil hitam yang sangat ia kenali terparkir di depan rumah. Cowok itu lantas masuk kedalam dan benar saja, Seorang laki-laki berjas hitam tengah duduk di sofa dengan mama nya.

"Aiihhh anak ganteng mama udah pulang. Kumaha ngumpul-ngumpul na? Seru teu?hm? "

"Seru kok ma"

Starla menoleh pada Barga, Papa nya yang ada di sini setelah sibuk mengurus perusahaan di luar negri selama setahun.

"Starla! Anak papa udah besar" Barga langsung memberi pelukan pada starla.

Starla tersenyum. "Gimana kabarnya pa? "

"Seperti yang kamu liat. Papa nambah muda kan di Jepang? "

Starla tertawa.

"Hey, Gimana sekolah kamu? Lancar? "

"Lancar kok pa"

"Masih ngurus geng motor? "

Starla terdiam. Hingga Barga memukul bahu starla pelan lalu terkekeh.

STARLA #Season 1 END [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang