“ Pa.. “ sapa Kara pada Papa nya, begitu ada diruang tamu
Papa Kara dan pria itu menoleh secara bersamaan, ternyata pria itu adalah Hamid, Kakak ipar Kara, dari belakang Hamid terlihat sangat mirip dengan Savian, sehingga Kara sempat menduga bahwa Hamid adalah Savian
Kara bernapas lega karena ternyata mobil itu bukanlah mobil Savian, Kara langsung menyalami tangan Hamid, “ Aa Hamid kesini sendirian?” tanya Kara
Hamid asli orang Bandung, saat usia 20 tahun dia pindah ke Jakarta untuk bekerja, dulu Hamid dan Bella bekerja di kantor yang sama, saat masih bekerja bersama Bella, Hamid seorang kepala departemen produksi, kemudian dua tahun setelah dia menikah Hamid di angkat menjadi Direktur pusat.
“ Enggak Kar, Aa kesini bertiga” jawab Hamid, dengan suaranya yang benar-benar lembut, katanya dulu sewaktu SMA di seorang vokalis band terkenal di SMA nya, walaupun sekarang band mereka sudah bubar tapi tidak bisa dipungkiri suara Hamid masih sangat bagus
“ Bertiga? Berarti ada Angel juga dong? Dia dimana Aa?” tanya Kara terlihat senang begitu tahu bahwa ada ponakannya ikut bersama Hamid dan Bella
“ Di kamar Bella kayanya” jawab Hamid, dengan senyum hangatnya
Kara tersenyum kemudian langsung naik ke lantai dua, tempat kamar Bella dan kamarnya berada, kamar Bella persis disamping kamar Kara
Tok... Tok... Tok...
Begitu berada di depan kamar Bella, Kara langsung mengetuk kamar Bella
“ Buka aja nggak dikunci kok” pekik Bella dari dalam kamar
Kara buru-buru membuka pintu kamar Bella, dia melihat Bella sedang merapikan bajunya yang ada di koper untuk dipindahkan ke lemari, sementara Angel, dia terlihat sedang duduk di kasur sembari bermain dengan boneka Minnie Mouse kesayangannya
“ Angela... “ Sapa Kara pada ponakannya, sembari membentangkan kedua tangannya
Begitu melihat Kara, Angela langsung berlari memeluk Kara, Kara langsung berlutut agar dia juga bisa memeluk Angela
“ Kok nggak bilang sih kalo mau kesini, kan Aunty bisa beliin kamu cokelat “ kata Kara, sembari cemberut
“ Angel nggak boleh makan cokelat “ sahut Bella
Mendengar perkataan Bella, Angel langsung melepaskan pelukannya pada Kara, matanya berbinar-binar menatap Kara
Kara tersenyum, “ Gapapa nanti kita makannya sembunyi-sembunyi, ok?”. Bisik Kara ditelinga Angel, diikuti dengan gerakan tangan
Angela tersenyum senang sembari mengganguk, Kara mencubit pipi Angel yang sangat menggemaskan, terlihat Kara sangat menyayangi keponakannya itu
“ Kar, kakak mau nginep disini ya” kata Bella, sembari merapikan baju di lemari
Kara melihat Bella, “ Tumben “
“ Iya, soalnya Mas Hamid mau ke kantor cabang yang ada di Surabaya”“ Berapa lama?” tanya Kara
“ Mungkin satu bulan” jawab Bella, singkat
“ Lama banget Mbak, kantor Aa lagi ada masalah ya?”
---°°°---
Preview part selanjutnya“ Mas, aku boleh ikut kamu ke Surabaya?” tanya Bella pada Hamid
Hamid melirik Papa mertuanya---°°°---
Hello everyone... terima kasih sudah membaca cerita ini, " 25 Tahun Usia Rawan? " mulai memasuki part-part terakhir jadi ikutin terus ceritanya sampai akhir ya guys, i hope you enjoy with this story...
Jangan lupa vote dan comment ya, aku menerima semua kritik dan saran yang membantu ku untuk tetap berkembang, saranghae and sehat selalu guys ✨
KAMU SEDANG MEMBACA
25 Tahun Usia Rawan? [END]
General FictionFirst published: 18 Oktober 2020 Namanya Kirania Rosalind, oleh orang-orang terdekatnya sering dipanggil Kara, perempuan berusia 25 tahun yang harus menghadapi protes orang-orang sekitarnya karena diusia itu ia belum menikah, Kara bisa dibilang suk...