Pagi hari, saat Kara terbangun dari tidurnya, kepalanya terasa sangat berat sekali akibat terlalu banyak minum minuman beralkohol.
“ Aduh... “ Kata Kara, sembari memegang kepalanya yang terasa nyeri.
Kara menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya, Kara melirik jam beker yang ada di atas laci, jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi, Kara mengucek-ucek matanya.
“ Astagah! Bisa mampus gue di marahin Pak Arjune “. Kata Kara, sembari beranjak dari atas kasur lalu bergegas mandi.
Setelah mandi Kara mengecek handphonenya, rupanya ada chat dari Arjune
“ Kara, kalo kamu masih nggak enak badan, kamu boleh libur hari ini, istirahat aja dulu ya ”. Kata Arjune, dichat yang dia kirim untuk Kara
Kara membalas chat Arjune
“ I'm okay, Kara tetap kerja kok hari ini “. Kata Kara, lalu meletakkan kembali handphonenya di atas laci
Saat hendak memakai make up, Kara menyadari bagaimana bisa dia ada di mobil Arjune tadi malam, Kara berusaha kembali mengingat kejadian tadi malam, matanya terbelalak begitu berhasil mengingat.
Kara memukul kepalanya sendiri pelan, “ Goblok, Goblok! Kenapa gue harus cerita sama Pak Arjune sih?!” Pungkas Kara, sembari menatap kesal wajahnya sendiri di cermin, “ Gimana caranya gue ketemu Pak Arjune sekarang? Setelah mempermalukan diri gue sendiri dihadapan dia" .
Kara benar-benar merasa malu atas kelakuan yang dia lakukan tadi malam di depan Arjune, ia bahkan tidak tahu harus bagaimana jika bertemu dengan Arjune di kantor.
" Apa gue nggak usah kerja aja ya?". Tanya Kara pada dirinya sendiri
" Argh... Enggak,enggak! Gue harus kerjaa, mana tadi gue bilang kalo gue baik-baik aja lagi. Kara...kara, pinter banget sih!".
-----°°°°°-----
Sebelum ke kantor Kara menyempatkan untuk membeli coffe di Search Cafe, Kara memesan black coffe, lalu membawanya ke kantor.
Setelah duduk di kursi kerjanya, Kara meletakkan wadah coffe di atas meja kerjanya, Kara langsung memeriksa file dari laptopnya karena sebentar lagi dia akan mengadakan rapat dengan kepala divisi produksi, karena sibuk dengan laptopnya Kara belum sempat meminum coffe nya.
Saat Kara menatap layar monitor laptopnya dengan seksama, tiba-tiba terdengar seperti seseorang sedang mendekat ke meja kerjanya, Kara melirik orang itu.
“ Pak Arjune... “ Kata Kara kaget begitu melihat Arjune, dia belum siap menahan malu atas kejadian tadi malam, Kara menurunkan pandangannya
" Ini orang ngapain kesini sih?". Tanya Kara pelan
Arjune tersenyum, “ Kalo hidup lagi pahit kamu harusnya minum minuman yang manis “. Kata Arjune, sembari meletakkan segelas susu hangat di atas meja kerja Kara.
Kara melirik gelas susu yang Arjune bawa, lalu mendonggakan kepalanya untuk menatap Arjune.
“ Makasih, Pak “. Kara tersenyum sembari menahan malu
Arjune membalas senyuman Kara, “ Sama-sama, Kar “. Kata Arjune, kemudian berlalu meninggalkan Kara.
Auryn dan karyawan lain yang sejak tadi hanya melihat tindakan manis Arjune pada Kara, begitu Arjune meninggalkan ruangan mereka, mendadak kompak berdehem untuk menggoda Kara tapi Sinta menatap Kara dengan tajam, seperti biasa Sinta selalu tidak suka dengan apapun tentang Kara.
Kara merespon mereka dengan biasa-biasa saja, “ Apaan sih?”.
Handphone Kara mendapatkan notifikasi dari what’s app, ternyata Arjune mengirimi Kara chat,
“ Kar, aku tahu pasti rasanya sakit ketika kita harus melepaskan orang yang kita cintai, tapi aku yakin kamu pasti bisa melupakannya. Semangat ya! “. Kata Arjune melalui chat
Kara tersenyum menatap layar ponselnya, " Semoga ya " Kata Kara, pelan lalu meletakkan kembali handphonenya di atas meja
-----°°°°-----
Hy, terima kasih sudah membaca cerita ini. Jangan lupa vote and comment ya, enjoy ;)
Dan selamat tahun baru, sehat selalu ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
25 Tahun Usia Rawan? [END]
General FictionFirst published: 18 Oktober 2020 Namanya Kirania Rosalind, oleh orang-orang terdekatnya sering dipanggil Kara, perempuan berusia 25 tahun yang harus menghadapi protes orang-orang sekitarnya karena diusia itu ia belum menikah, Kara bisa dibilang suk...