Hubungan nggak dibuat karena harta tapi karena hati. -Arjune
---°°°---
Kara terdiam, dia memalingkan wajahnya dari Arjune, Kara mengakui apa yang dikatakan Arjune itu benar, benar bahwa semalam dia mengungkapkan apa yang selama ini dia pendam seorang diri, benar bahwa semalam dia merasa hancur karena harus melepas orang yang dia cintai.
Arjune memahami perasaan Kara saat ini, " Gapapa, aku paham. Tapi...nggak semua masalah harus diselesaikan dengan cara minum minuman beralkohol Kar, kamu bisa numpahin semua kekesalan kamu dan aku siap mendengar semuanya " ungkap Arjune, dengan tatapan teduhnya
Kara melihat Arjune dari ujung matanya, " Andai masalah ini semudah yang kamu pikirin, mungkin aku nggak akan kaya gitu semalam " batin Kara, dalam hati
Arjune menatap Kara lalu mengajaknya duduk, mereka pun duduk di kursi yang sudah disiapkan di rooftop
Arjune meluruskan kakinya, lalu menaruh tangannya di belakang tubuhnya, membuat badannya bertumpu pada kedua tangannya, " Memangnya serumit apa masalahnya? " tanya Arjune, tiba-tiba
Kara melirik Arjune sekilas, " Hubungan kami tidak di restui dan selama dua tahun aku nggak nemuin kesamaan prinsip dan gaya hidup yang sama antara aku dan Savian" jelas Kara
" Hubungan kami memang terlihat baik-baik saja diluar tapi sebenarnya enggak. Hubungan kami begitu pelik, aku bahkan nggak tahu harus memperbaiki semuanya darima..."
" Memangnya... Kenapa hubungan kalian tidak direstui?" tanya Arjune, menyelak pembicaraan Kara
Kara menghela napas perlahan, " Karena Mama Savian nggak mau menjalin hubungan dengan orang yang berbeda level dengannya " jawab Kara
" Maksudnya?" tanya Arjune, belum memahami
" Karena Kara bukan dari keluarga yang kaya sejak lahir tidak seperti Savian "
Arjune yang mendengar hal itu langsung mengernyitkan dahinya, " Memangnya kenapa? Hubungan nggak dibuat karena harta tapi karena hati, nggak ada yang salah sama orang kurang mampu, selagi mereka punya hati yang baik, mereka layak membuat hubungan dengan siapapun" kata Arjune, suaranya terdengar kesal
Kara tersenyum manis menatap Arjune, " Andai semua orang kaya bisa berpikir seperti kamu, pasti semuanya akan baik-baik aja"
" Mungkin maksud kamu, beberapa orang kaya ya, karena nggak semua orang kaya punya pikiran picik seperti itu " kata Arjune sembari tersenyum, " Buktinya.. aku nggak pernah memandang kamu kaya gitu "
Mendengar pengakuan Arjune, sontak membuat Kara tertawa kecil. " Jadi, sekarang kamu lagi menyombongkan diri nih?" tanya Kara, menjahili Arjune
Arjune ikut tertawa, " Nggak! Nggak gitu maksudnya"
" Iya, Kara ngerti kok. Kara tahu kamu orang baik" Kara tersenyum manis menatap Arjune begitu pun dengan Arjune
" Sejujurnya aku nggak mau orang lain tahu sisi lemah dari aku, bahkan Savian pun nggak tahu kalo aku punya sisi kaya gini, tapi... " Kara menghentikan perkataannya lalu menatap Arjune dalam, " Aku nggak tahu kenapa aku mau cerita sama kamu?"
Senyum lebar mengembang diwajah Arjune, " Kar, kamu gadis yang baik, nggak masalah kalo kamu punya sisi lemah, setiap orang juga punya kelemahan, kamu nggak mesti harus bilang ke semua orang sisi terlemah kamu, cukup temuin satu orang yang siap merawat sisi terlemah itu sama kamu "
" Andai orang seperti itu memang ada..." Kara menghela napas kasar, " Tapi, sepertinya orang seperti itu tidak akan Kara miliki"
Arjune hanya tersenyum menatap Kara, lalu tak berapa lama dia beranjak dari tempat duduknya, ketika berdiri Arjune menjulurkan tangannya pada Kara yang masih duduk, Kara mendonggakan kepalanya menatap Arjune
" Yuk pulang" ajak Arjune, tersenyum
Kara ikut tersenyum lalu meraih tangan Arjune, " Yuk "
Mereka pun pulang bersama, Arjune mengantar Kara pulang
---•••---
Hy everyone.... udah lama nggak menyapa kalian... sorry ya nunggu lama hihihi. Terima kasih karena tetap setia membaca cerita ini, ingat jangan lupa vote and comment karena aku menerima kritik dan saran dari kalian. Enjoy guys ✨❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
25 Tahun Usia Rawan? [END]
General FictionFirst published: 18 Oktober 2020 Namanya Kirania Rosalind, oleh orang-orang terdekatnya sering dipanggil Kara, perempuan berusia 25 tahun yang harus menghadapi protes orang-orang sekitarnya karena diusia itu ia belum menikah, Kara bisa dibilang suk...