Part 32: Apa Kabar?

195 5 0
                                    

Setelah selesai rapat, pihak agensi dari Berlin Sinaga sudah menyetujui dan menandatangani MOU yang menyatakan bahwa artisnya bersedia menjadi brand ambassador produk terbaru perusahaan Niare Kosmetik

Setelah semuanya selesai dilakukan, Kara langsung bergegas pulang, Kara menggunakan lift untuk turun ke ground floor, di lift Kara hanya seorang diri sampai di lantai 8 tiba-tiba pintu lift terbuka, ternyata seseorang yang akan ikut turun bersama Kara adalah Savian

Kara memegang tali tas tangannya dengan erat, dia menelan ludah begitu melihat Savian, seketika Kara menjadi kikuk

Savian tersenyum manis begitu melihat Kara, sementara Kara hanya tersenyum kikuk, Savian masuk ke dalam lift, ia berdiri di sebelah Kara

Sekitar satu menit mereka saling bungkam di dalam lift, hingga akhirnya Savian yang lebih dulu membuka obrolan

" Kar, apa kabar?" tanya Savian, membuka obrolan dengan Kara

" Baik, Sav " jawab Kara, singkat, dia tidak berani menatap Savian

" Kamu udah makan?" tanya Savian lagi

Kara memalingkan wajahnya ke belakang, sembari menggerutu pelan
" Yaelah... Pake acara nanya udah makan belom lagi, pasti mau ngajak makan ni "

Savian tersenyum, " Yuk makan " kata Savian, menarik tangan Kara untuk keluar lift

Mereka keluar dari lift dengan tangan Savian yang terus menarik Kara, yang membuat Kara mau tidak mau harus ikut bersama Savian

" Sav, jujur gue kangen banget sama lo, gue pengen banget bilang langsung ke lo .... Tapi, gue tahu sekarang gue udah nggak punya hak lagi" kata Kara, dalam hati

Savian mengajak Kara ke restoran dekat BY Entertainment, saat di dalam restoran Kara sama sekali tidak membuka mulutnya, Kara dan Savian duduk saling berhadapan

" Kar, aku kangen banget tahu sama kamu" pungkas Savian

Kara yang sejak tadi hanya melihat ke luar restoran seketika langsung menatap mata Savian

" Sav, nanti ke rumah ya, aku mau balikin cincin yang kamu kasih waktu itu"

Savian tersenyum, " Nggak usah Kar, jangan dibalikin"

" Sav, cincin itu nggak layak buat gue, lo bisa kasih itu ke wanita yang lo cintai dan akan lo nikahin"

" Kamu orangnya, kamu selalu layak untuk jadi istri aku " kata Savian, yang membuat Kara berdebar

" Oh iya, kamu kan udah punya pacar ya. Maaf, Kar" sambung Savian, senyumnya kali ini terlihat sedikit menyiratkan rasa kecewanya

" Pacar?" tanya Kara, dia tidak tahu kenapa Savian bisa mengatakan hal itu

" Iya, Cowok yang gendong kamu waktu itu pacar kamu kan?"

" Kapan? Jangan ngarang"

---°°°---

Satu bulan lalu, hari dimana Kara memutuskan hubungannya dengan Savian, Savian yang tadinya berniat meninggalkan Kara seorang diri di cafe mendadak berubah pikiran, ia pun menepikan mobilnya di tepi jalan

" Gue nggak mungkin ninggalin Kara disana, gue harus balik lagi kesana" gumam Savian

Sebenarnya Savian sangat kecewa dengan Kara, tapi dia juga tidak bisa membiarkan Kara pulang seorang diri, apalagi ini sudah larut malam.

Savian memutar balik mobilnya, dia kembali menemui Kara di Search Cafe, tapi saat mobilnya terparkir, dia melihat Kara yang sudah digendong oleh seorang pria, yang membuat Savian mengurungkan niatnya untuk turun menemui Kara, Savian hanya bisa menyaksikan dari dalam mobil

" Secepat itu kamu gantiin aku, Kar" kata Savian, menahan sesak di dadanya

---•••---
Preview part selanjutnya:
"Dasar modus!"

---°°°---

Hello everyone... Terima kasih sudah membaca cerita ini, jangan lupa vote and comment ya

25 Tahun Usia Rawan? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang