Aku tidak bisa menghentikan orang untuk menyukai atau membenci ku, mereka punya hak atas perasaan mereka dan aku juga punya hak untuk mengabaikan atau pun memperdulikan perasaan mereka.
- Kirania Rosalind ------°°°°°------
" Produk kosmetik kita...... ".
Arjune tidak melanjutkan perkataannya, ekspresinya datar, Arjune nampaknya sengaja menghentikan perkataannya, yang membuat Kirania semakin penasaran tentang apa yang akan disampaikan oleh Arjune, ia sempat menduga apakah ada kendala tentang Produk yang baru saja iya promosikan, tapi seingatnya kemarin terakhir kali ia menerima laporan dari divisi produksi, semuanya berjalan lancar-lancar saja.
Arjune tersenyum memandang Kara, lalu melanjutkan perkataannya
" Produk kita habis terjual dalam dua hari setelah liris, perusahaan kita baru aja mencetak rekor penjualan tercepat selama 10 tahun berdiri ". Kata Arjune, terlihat takjub
" Serius, Pak?". Tanya Kara, memastikan
Arjune menjawab " Iya " dengan bahasa tubuh,lalu tersenyum lebar melihat Kara yang seakan tak percaya dengan perkataannya, Arjune menunjukkan laporan data penjualan produk kepada Kirania, Arjune membuka dokumen yang ada di handphonenya.
Kirania takjub dengan apa yang baru saja perusahaannya raih
" Wah! Selamat ya, pak".
Kara menjabat tangan Arjune, senang yang langsung disambut oleh Arjune, mereka saling melemparkan senyuman, Kara melepas jabatan tangannya
" Emang nggak salah ya, saya milih kamu sebagai kepala divisi pemasaran ".
" Terima kasih pak, ini berkat kerja keras semua tim juga ".
Arjune tersenyum lebar menatap Kirania, sementara Kirania terus memperhatikan dokumen yang diperlihatkan Arjune, Auryn yang diam-diam memperhatikan gerak-gerik Arjune ikut senyum-senyum sendiri.
" Ehem ". Kata Auryn, berpura-pura batuk sembari menyenggol lengan Kara.
" Yaudah, kalo gitu saya pergi dulu ya". Kata Aejuen, tersenyum kemudian berlalu
Auryn melihat Arjune hingga hilang dari pandangannya
" Kar! Gue rasa, Pak Arjune, suka sama lo, deh ". Kata Auryn, berbisik pada Kara, Kara menatap Auryn kesal, menurutnya Arjune tidak mungkin mencintai dia yang notabenenya adalah seorang staf di perusahaannya
" Apaan sih lo!? Nggak mungkinlah, seorang Arjune suka sama gue ". Kata Kara, menyangkal
Kara menghiraukan perkataan Auryn, dia duduk di meja kerjanya, Auryn berdiri di depan meja kerja Kara.
" Kenapa? Lo kan cantik, pinter yahhh walaupun....". kata Auryn, memutar bola matanya malas
" Walaupun apa?". Tanya Kara, kesal
" Walaupun dingin, nggak pernah senyum, ketus, emosian ". Jawab Auryn, santai
" Senyum? ".
Kara memasang senyum palsu pada Auryn " Gini? " Tanya Kara lagi, menekan ujung bibirnya
" Coba aja senyum itu nggak palsu, pasti gue langsung suka sama lo". Kata Auryn, menggoda
" Dih.... ".
Kara Mengacak-acak rambut Auryn gemas.
" Karaaa!".
Auryn berteriak kesal karena rambutnya diacak-acak oleh Kara, padahal dia sudah menata rambutnya dengan sangat baik.
" Gue masih waras kali, Ryn".
Kara tersenyum tipis pada Auryn, sedangkan Auryn masih terlihat jengkel, ia menata rambutnya kembali.
-----°°°°°°-----
Saat jam makan siang, Kara dan Auryn pergi bersama ke kantin kantor, mereka menikmati hidangan yang disajikan oleh pedagang di kantin.
" Kar, gimana kalo Pak Arjune benaran suka sama lo?". Tanya Auryn, tersenyum
Kara yang sedang menikmati soto ayam yang ia beli, mendadak menghentikan suapannya.
" Terserah sih, itu kan hak dia, gue nggak bisa ngelarang ". Kata Kara cuek, Kara lanjut menyantap makanannya, Auryn terus menggoda Kara.
" Kira-kira ni, ya... lo mau pilih siapa? Savian atau Pak Arjune?". Tanya Auryn, tersenyum menggoda Kara
Kara meletakkan sendoknya ke piring nasi, ia memandang Auryn cukup lama, lalu menjawab pertanyaan Auryn.
" Pak Arjune".Jawaban Kara, Singkat.
Jawaban yang dilontarkan oleh kara membuat Auryn tercengang dan tanpa mereka sadari, sebenarnya saat Kara menjawab " Pak Arjune ", Arjune sedang berjalan mendekati mereka dari samping meja yang mereka duduki.
------°°°°°°------
Hallo, terima kasih sudah membaca cerita ini, semua unsur di dalam cerita hanya fiktif, tidak bermaksud menyudutkan atau menyinggung pihak manapun. Enjoy ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
25 Tahun Usia Rawan? [END]
General FictionFirst published: 18 Oktober 2020 Namanya Kirania Rosalind, oleh orang-orang terdekatnya sering dipanggil Kara, perempuan berusia 25 tahun yang harus menghadapi protes orang-orang sekitarnya karena diusia itu ia belum menikah, Kara bisa dibilang suk...