Part 9: Gugup

358 8 0
                                    

Auryn memutar bola matanya malas, “ Kara, di dunia ini, pasti ada tujuan tiap kali orang-orang ngelakuin sesuatu"

Auryn menatap Kara, begitupun dengan Kara yang mendengarkan Auryn dengan seksama.

" Dan menurut gue tujuan Pak Arjune bialng itu ke elo, supaya lo tahu perasaan dia dan supaya lo tahu kalo dia nganggep lo bukan sekedar karyawan, tapi di mata dia, lo itu cewek yang bisa ngeluluhin hati dia, dan lo tahu tujuan utama dia apa?”. Lanjut Auryn

Kara menatap Auryn, ia kembali mengangkat kedua bahunya.

“ Dia mau lo ngebales perasaan dia, lah”. Kata Auryn, dengan yakin menjawab pertanyaan sendiri yang sebenarnya dia ajukan pada Kara

Kara menatap Auryn, “ Ngaco lo! Gue kan udah sama Savian “.

“ Sih Sapi? Yah...kan, bisa diam-diam pacarannya”. Kata Auryn, dengan gampangnya menyuruh Kara untuk berselingkuh dari Savian

Kara mengusap wajah Auryn dengan kasar, “ Enteng banget tuh congor “. Kata Kara, kesal

“ Yeh... Kalo gue jadi elo ni ya, gue nggak akan nolak kalo Pak Arjune suka sama gue “.

“ Yaudah, sana pacaran sama dia “.

Auryn menatap Kara kesal,“ Masalahnya dia suka sama lo, kampret!”.

Kara tertawa kecil, ia merasa lucu melihat wajah Auryn yang kesal padanya.

“ Udah, tinggalin aja sih Sapi, Lagian kan Mama nya, nggak ngerestuin kali, jadi buat apa dipertahankan”. Kata Auryn

Kara hanya terdiam sembari menatap Auryn, dia mengakui bahwa apa yang Auryn bicarakan memang benar adanya, hubungan Kara dan Savian memang tidak direstui oleh Mama Savian, meskipun Kara berulang kali mencoba mengambil hati Mama Savian tapi tetap saja tidak bisa.

Mengenai kenapa Auryn bisa tahu? Karena selama ini Kara banyak bercerita tentang kehidupannya pada Auryn.

Handphone Kara bergetar, satu pesan masuk, Kara mengambil handphone yang ada di saku blazer nya, pesan itu dari Mama Savian.

Isi pesan itu, “ Kara, temui saya di Cafe dekat kantor kamu malam ini “. Kata Mama Savian, tanpa basa-basi

Kara membalas pesan itu, “ Baik Tante, saya akan kesana pukul 19.00 “. Kara kembali menaruh handphonenya di saku blazernya

Sebenarnya ketika mendapat pesan singkat itu, jantung Kara sedikit berdegup, dia gugup, tidak biasanya Mama Savian mengajaknya untuk bertemu, apalagi sekarang dia rela jauh-jauh menemui Kara di Cafe dekat kantor Kara.

                            
                          -----°°°°°-----
Hallo semuanya, terima kasih sudah membaca cerita ini, jangan lupa vote dan comment. Salam byeol ✨

25 Tahun Usia Rawan? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang