Part 3: Penganggu

593 17 0
                                    

Selamat pagi, semoga harimu tak menyebalkan seperti hari ku saat ini
- Kirania Rosalind -

                         -----°°°°°-----

Kring...... Kring.......

Suara alarm membangunkan tidur pulas Kara, ia berusaha meraih jam beker di atas laci samping kasurnya, ia mematikan jam beker itu sembari menahan kantuk

“ Kenapa sih, harus bunyi?!! Gue masih ngantuk tahu! “.

Kara kembali memejamkan matanya tapi tak lama handphonenya bergetar

Dret...... Dret.......

“ Siapa lagi, sih?!”. Kata Kara, kesal, Kara menerima panggilan itu tanpa membuka matanya

“ Kara!!!! “. Teriak penelpon, begitu tersambung

Suara melengking yang membuat mata Kara terbelalak kaget, Kara buru-buru menjauhkan ponsel dari telinganya

“ Ke kantor sekarang! Dicariin Pak Arjune  “. Lanjut penelpon

“ Kenapa dia nyariin gue?”.

Kara merasa sangat jengkel, karena tidur paginya malah di rusak oleh panggilan kantor

“ Panjang kalo gue jelasin sekarang, pokoknya dalam tiga puluh menit lo harus kesini”.

“ Ahhhh.... Iya...iya! Dasar penganggu”.

Kara mengakhiri telpon dengan kesal, ia beranjak dari kasurnya, ia bahkan hanya mencuci muka dan menggosok gigi. Kara buru-buru bersiap ke kantor, jarak rumah ke kantor memakan waktu 20 menit.

Arjune, dia direktur keuangan di kantor tempat Kirania berkerja, dia selalu memanggil Kirania sesuka hatinya dan hal itu membuat Kirania kesal padanya.

Arjune dikenal sangat tepat waktu, dia tidak suka ada stafnya yang tidak taat aturan, sebenarnya hal itu bagus tapi untuk orang yang lelet seperti Kara itu menjadi hal yang menyebalkan.

“ Ma...... Kara berangkat kerja duluuuuuu! “. Kata Kara, berteriak tanpa tahu Mamanya ada dimana

Dari rumah tidak terdengar sahutan sama sekali, mungkin orang rumah sedang berpergian, Kara tidak tahu pasti.

                         ------°°°°°°------

Di kantor, Arjune sudah menunggu di meja kerja Kara, mendengar ada suara langkah kaki yang berjalan mendekati ruangan divisi pemasaran, Arjune langsung menoleh ke pintu ruangan, nampaknya Arjune sudah mengenali bahwa itu Kara, meskipun hanya dari langkah kaki Kara

“ Kirania “. Kata Arjune, begitu melihat Kara

Kirania menghela napas panjang, ia berhenti sejenak di pintu lalu berjalan mendekati Arjune, di dalam hatinya sebenarnya cemas karena selama ini Arjune sangat jarang menemui Kara di ruang kerjanya

“ Iya kenapa, pak?”.

“ Kamu tahu apa yang akan saya sampaikan?”. Kata Arjune, tanpa ekspresi

Kara menggelengkan kepalanya, ia menatap Arjune

“ Dia kenapa, Ryn?”. Bisik Kara, kepada temannya yang tadi menelpon

“ Tanyain aja”. Jawab Auryn, singkat

“ Produk kosmetik kita...... “. Arjune tidak melanjutkan perkataannya, ekspresi Arjune masih datar

Arjune nampaknya sengaja menghentikan perkataannya, yang membuat Kara semakin penasaran tentang apa yang akan disampaikan oleh Arjune, ia sempat berpikir apakah ada kendala tentang produk yang baru saja iya promosikan, tapi seingatnya, kemarin terakhir kali ia menerima laporan dari divisi produksi, semuanya berjalan lancar-lancar saja.

Auryn, teman kantor Kara, mereka menjadi dekat sejak hari pertama mereka bekerja di kantor, Auryn lebih tua satu tahun dari Kara, Auryn sama seperti Kara, dia juga belum menikah tapi yang berbeda dari mereka adalah, orang tua Auryn tidak pernah memaksa Auryn untuk menikah, mereka memberikan Auryn kebebasan dalam menentukan pilihan kehidupan.

                         ------°°°°°------

Hallo, terima kasih sudah membaca cerita ini, semua unsur di dalam cerita hanya fiktif, tidak bermaksud menyudutkan atau menyinggung pihak manapun. Enjoy ;)

25 Tahun Usia Rawan? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang