Part 10: Bagaimana Bisa...

346 9 0
                                    

Hallo semuanya, ini Bebby, maaf ya lama banget update ceritanya, belakangan ini aku lagi UTS dan baru selesai kemaren. Aku harap kalian masih bisa menikmati cerita ini :)

-----°°°°°-----
Bagaimana bisa gue nyakitin orang yang baik banget sama gue?
- Kirania Rosalind -

Jam sudah menunjukkan pukul 19.00, Kara langsung bergegas menuju Search Cafe, jarak Search Cafe dan kantor Kara hanya memakan waktu lima menit, Kara berjalan santai menuju Cafe.

Begitu Kara sampai, dia melihat mobil Mama Savian yang sudah terparkir di area parkir Cafe, rupanya Mama Savian sudah lebih dulu menunggu.

" Udah lama nunggu ya, Tan?". Tanya Kara, menarik kursi lalu duduk di depan Mama Savian.

Mama Savian, tidak menjawab pertanyaan Kara, ia hanya melihat Kara dengan tatapan dinginnya.

FYI, Mama Savian memang terkenal memiliki sifat yang angkuh.

Tanpa basa-basi, Mama Savian langsung mengatakan kenapa dia jauh-jauh kesini hanya untuk menemui Kara.

" Hubungan kamu Savian, bagaimana?". Tanya Mama Savian, seperti sedang mengintrogasi

" Ehm... baik Tante ". Jawab Kara, dia mencoba untuk tersenyum, padahal sebenarnya jantung Kara sedang berdebar kencang saat ini.

" Kamu tahu, kenapa saya kesini?". Tanya Mama Savian, serius

Kara menggelengkan kepalanya, ia tidak tahu pasti alasan Mama Savian menemuinya disini.

Mama Savian tersenyum tipis, Kara membalas senyuman Mama Savian, dalam hati ia merasa ada secercah harapan untuknya dan Savian ketika melihat senyuman di wajah Mama Savian.

Dret.... Dret....

Telpon Kara, berbunyi, Savian menelponnya.

" Hallo, Sav ". Kata Kara, begitu menerima telpon

" Kamu dimana? Kok nggak ada di kantor ". Tanya Savian, suaranya terdengar seperti sedang cemas

" Aku di Cafe dekat kantor, Sav ".

" Sama siapa?"

" Sendiri, tadi aku laper banget, makanya kesini ".

" Oke, aku kesana " Savian mengakhiri panggilan, lalu melaju untuk menemui Kara di Search Cafe

Mama Savian, sudah pergi dari tiga puluh menit lalu, ia pergi setelah mengatakan apa yang ingin dia katakan pada Kara.

" Kar... ". Kata Savian, Savian heran melihat Kara yang tertegun dengan tatapan kosong.

Savian menepuk-nepuk pundak Kara, Kara baru menyadari bahwa sejak tadi Savian sudah datang.

Kata tersentak begitu menyadari kehadiran Savian, " Eh.. Sav, udah dateng?". Tanya Kara, gelagapan

" Iya, sayang ". Jawab Savian, sembari menarik kursi agar dia bisa duduk disamping Kara.

" Kamu kenapa? Ada masalah di kantor? ". Tanya Savian

Savian memandangi Kara dalam, Savian menempelkan telapak tangannya di kening Kara untuk mengetahui apakah Kara sedang demam atau tidak, suhu badan Kara normal, dia tidak sedang demam.

Savian menggenggam tangan kanan Kara dengan tatapan teduhnya.

" Kar... Kamu nggak kenapa-napa, kan?". Savian melembutkan suaranya

Kara ikut menggenggam tangan Savian, ia tersenyum memandangi wajah Savian, " Enggak kenapa-napa, Sav ". Kata Kara, dengan suara lembutnya menyakinkan Savian bahwa dia sedang baik-baik saja.

Savian tidak percaya dengan jawaban Kara, ia mengenali pacarnya dengan baik, setiap kali Kara ada masalah dia selalu memperlihatkannya dari raut wajahnya yang muram.

" Ayolah, Kar. Jangan bohong, kamu masih nganggep aku pacar kamu kan?". Tanya Savian, berusaha membuat Kara mengatakan apa yang sedang dia pikirkan

" Aku nggak kenapa-napa, Sav ". Kata Kara, tersenyum manis menatap Savian

" Beneran? Kamu nggak lagi nutupin sesuatu dari aku kan?". Tanya Savian, memastikan bahwa Kara mengatakan hal yang sebenarnya

" Iya, beneran ". Kara kembali tersenyum

Melihat Kara yang tersenyum padanya, mampu menenangkan hati Savian, meskipun dia yakin bahwa ada sesuatu hal yang Kara sembunyikan darinya, tapi ia menghargai perasaan Kara, ia tidak mau memaksa Kara bercerita jika memang Kara tidak mau.

" Yaudah, kalo nggak mau cerita sekarang gapapa, nanti... kalo udah ngerasa enakan baru cerita ke aku, ya". Kata Savian, tersenyum hangat
Kara menatap Kara

" Sav.... Gimana bisa gue nyakitin elo yang baik banget ini sama gue?". Tanya Kara, dalam hati, Kara menatap Savian pilu

" Kita pulang aja atau kamu masih mau disini?". Tanya Savian

" Aku gapapa kok, kita disini aja dulu".

Savian mengelus-elus rambut Kara, " Oke, kalo kamu baik-baik aja ".

-----°°°°°-----
Terima kasih sudah membaca cerita ini, semoga kalian menyukainya. Stay healthy and stay safe guys :)

25 Tahun Usia Rawan? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang