Begitu mobil Savian hilang ditelan turunan jalan, Kara langsung masuk ke dalam rumahnya.
Di ruang tamu, Mama Kara sudah menunggu dengan segudang pertanyaan yang siap dia ajukan pada Kara.
“ Kara!” seru Mama Kara, begitu melihat Kara hendak menaiki tangga menuju kamarnya
Kara sebenarnya enggan menemui Mamanya, dia tahu pasti kalo Mamanya akan sangat marah setelah tahu bahwa dia mengakhiri hubungannya dengan Savian.
“ Kenapa Ma? “ tanya Kara, begitu duduk di ruang tamu rumahnya
Mama Kara berdiri di hadapan Kara, dengan kedua tangan yang dilipat di depan dada.
“ Kenapa kamu putus sama Savian?” tanya Mama Kara, tanpa basa-basi langsung mengajukan pertanyaan inti pada Kara
Kara menghela napas pelan, lalu mendongakkan kepalanya untuk menatap Mamanya.
“ Karena kami nggak cocok, udah itu aja”
Kara berusaha untuk tidak terbawah emosi, dia tahu pasti kalo menyipratkan bensin ke api yang sedang menyalah bukanlah tindakan yang baik.
“ Kenapa? Kenapa kamu nggak cocok sama dia? Kasih Mama jawaban yang jelas!”.
“ Ma... Kara udah gede, masa soal ini Mama harus ikut campur sih?” kara melembutkan suaranya agar terdengar tidak sedang emosional
“ Jelas! Jelas Mama perlu ikut campur, karena kamu anak Mama “
Suara Mama Kara cukup kencang hingga Papa Kara dan Bella yang semula ada di kamar, begitu mendengar teriakkan Mama Kara, mereka buru-buru ke ruang tamu untuk memastikan apa yang sedang terjadi
“ Ma, ada apa sih?” tanya Papa Kara begitu di ruang tamu
“ Kara putus sama Savian” jawab Mama Kara, dengan ketus sembari berjalan untuk duduk di sofa
“ Wajarkan Pa, kalo aku ikut campur? Dia itu anak kita!” lanjut Mama Kara
Kara yang mendengar itu diam-diam menyembunyikan senyuman sinis nya, sementara Papa Kara dia tidak menjawab pertanyaan Mama Kara sedikit pun, dia hanya menatap Kara penuh arti.
“ Kar... Kamu beneran putus sama Savian?” tanya Bella yang duduk disamping Kara
“ Iya “. Jawab Kara, singkat
Mama dan Papa Kara duduk di kursi yang ada tepat di depan Kara, Mama Kara memasang raut wajah yang emosional sementara Papa Kara tetap terdiam sembari menatap setiap inci dari wajah anaknya itu.
“ Pokoknya kamu harus balikan sama Savian” desak Mama Kara, meminta Kara supaya segera menjalin hubungan dengan Savian
Kara menghela napas kasar, “ Kalo aku nggak mau gimana? “ tanya Kara, yang sudah mulai kehilangan kendali dalam mengontrol emosinya
“ Mama sendiri yang akan bilang ke Savian, kalo kamu mau menikah dengan dia “ ungkap Mama Kara
“ Udah ya.. cukup! “---•••---
Preview part 37:Mama Kara hendak menjawab pertanyaan Kara, tapi tangannya di tahan oleh Papa Kara, Papa Kara mengisyaratkan bahwa Mama Kara tidak perlu berkata apapun, Papa Kara meminta Mama Kara untuk tetap mendengarkan Kara saja dibanding harus berdebat dengan Kara.
---°°°---
Hy everyone, i'm back... terima kasih sudah membaca cerita ini, jangan lupa vote and comment yaw. Enjoy guys and saranghae ✨❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
25 Tahun Usia Rawan? [END]
General FictionFirst published: 18 Oktober 2020 Namanya Kirania Rosalind, oleh orang-orang terdekatnya sering dipanggil Kara, perempuan berusia 25 tahun yang harus menghadapi protes orang-orang sekitarnya karena diusia itu ia belum menikah, Kara bisa dibilang suk...