Part 44: Mawar yang Cantik

202 4 0
                                    

Kara memeluk Papanya sembari terisak, ia tidak tahu bahwa sikapnya selama ini justru membuat Papanya merasa tertekan, padahal sikap dinginnya bermaksud untuk tidak melukai siapapun tapi justru membuat Papa Kara merasa tertekan karena ia berpikir bahwa sikap Kara selama ini karena doktrin darinya di masa lalu

“ Kar, maaafin Papa ya... karena Papa kamu harus hidup seperti itu, bertahun-tahun perkataan Papa membunuh kamu secara perlahan... maafin Papa Kar, maafin Papa“ tutur Papa Kara, air matanya jatuh membasahi baju Kara

Kara melepaskan pelukkan dari Papanya lalu menyeka air mata Papanya

“ Paa, Papa nggak salah... Papa itu pria terbaik buat Kara “ tutur Kara, sembari tersenyum menatap Papanya dengan air mata yang berlinang dikelopak matanya

Papa Kara tersenyum lalu merangkul kedua putrinya kedalam pelukannya, ia terlihat sangat lega begitu mengutarakan perasaan yang selama ini dia pendam seorang diri, perasaan bersalah yang tanpa ia sadar membentangkan jarak antara dia dan Kara.

“ Terima kasih karena sudah memberikan Papa pelajaran yang sangat berharga hari ini, berkat kamu hari ini Papa sadar betul bahwa seseorang yang sedang marah atau kecewa hanya butuh didengarkan agar merasa lebih baik lagi, bukannya malah ikut melakukan hal yang sama padanya karena ketika api bertemu dengan api maka akan terjadi ledakkan yang bahkan mungkin bisa melukai sekitarnya “ ungkap Papa Kara

Kara dan Bella hanya tersenyum lalu semakin memeluk erat Papa mereka. Setelah beberapa saat Bella pun berlalu ia ingin membiarkan Papanya dan Kara berbicara dari hati ke hati.

“ Kamu tahu kenapa Papa ngasih kamu nama Kirania Rosalind?” tanya Papa Kara, sembari memegang album foto masa kecil Kara yang dia ambil dari laci samping kasur Kara

Kara hanya menggelengkan kepalanya karena sejak kecil Papanya tidak pernah menjelaskan mengenai makna dari namanya

“ Kirania itu berarti orang yang berpegang teguh pada prinsip lalu Rosalind berarti mawar yang cantik , dari nama itu Papa berharap bahwa putri Papa kelak menjadi mawar cantik yang berpegang teguh pada prinsipnya meskipun prinsip itu dengan menampilkan duri tapi tak mengapa duri pada tangkai mawar berfungsi agar bisa melindungi dirinya sendiri “ jelas Papa Kara, menerangkan makna dari nama Kara dan harapanya atas nama itu

“ Lalu sekarang... apa Kara sudah mendekati harapan itu?” tanya Kara

“ Tentu sudah, kamu anak Papa yang sangat berpegang teguh pada prinsip yang kamu punya, kamu tidak mudah terpengaruh oleh orang lain... kamu melangkah sesuai prinsip yang kamu pegang dalam hidup yang kamu arungi, hal itu yang membuat Papa bangga punya kamu sebagai anak Papa “ jawab Papa Kara, tersenyum menatap Kara

25 Tahun Usia Rawan? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang