" Andai orang seperti itu memang ada..." Kara menghela napas kasar, " Tapi, sepertinya orang seperti itu tidak akan Kara miliki"
Arjune hanya tersenyum menatap Kara, lalu tak berapa lama dia beranjak dari tempat duduknya, ketika berdiri Arjune menjulurkan tangannya pada Kara yang masih duduk, Kara mendonggakan kepalanya menatap Arjune
" Yuk pulang" ajak Arjune, tersenyum
Kara ikut tersenyum lalu meraih tangan Arjune, " Yuk "
Mereka pun pulang bersama, Arjune mengantar Kara pulang
Di perjalanan pulang, Arjune mengakui perbuatannya pada Kara
“ Kar.... “ Kata Arjune, ragu
Arjune tidak berani menatap Kara yang ada disampingnya, matanya terus menatap jalanan sembari mengemudi
“ Iya? “ Kara melihat Arjune, yang seolah ragu dengan apa yang akan dia katakan pada Kara, “ Gapapa, Kara siap dengerin apapun yang mau kamu katakan” Kara tersenyum, menyakinkan Arjune untuk melanjutkan perkataannya
Arjune melirik Kara, “ Begini Kar... Semalam sewaktu kamu tidur, aku berniat untuk mencium bibir kamu.. maafin aku ya” Arjune terlihat menyesali perbuatannya semalam
“ Tapi nggak jadi, kan?” Tanya Kara
Arjune hanya menganggukkan kepalanya
Kara tersenyum lega sementara Arjune melirik Kara yang tersenyum,
“ Kamu nggak marah?”
“ Kan nggak jadi, buat apa aku marah, lagian aku percaya kok, kalo kamu nggak mungkin melakukan hal yang membuat aku kecewa “
Mendengar ungkapan Kara Arjune tersenyum, senyumnya kali ini bukan hanya senang karena Kara memaafkannya tapi dia senang begitu tahu bahwa Kara sangat mempercayainya
“ Makasih, Kar” kata Arjune, dengan senyuman hangat yang terukir diwajahnya
Kara ikut tersenyum, “ Sama-sama “
--°°--
Kara pulang ke rumah, Kara melihat mobil berwarna hitam terparkir di garasi rumahnya, sepertinya Kara mengenali mobil itu milik siapa
“ Mobil itu...” Kara mencoba menajamkan mengingatnya “ Itu mobilnya Savian bukan ya?” tanya Kara pada dirinya sendiri, yang sebenarnya masih ragu dengan kebenaran akan mobil yang terparkir di garasi rumahnya
Karena ragu, Kara langsung bergegas masuk ke dalam rumahnya, di ruang tamu Kara melihat seorang pria sedang mengobrol dengan Papanya, Kara langsung berjalan mendekati mereka
“ Pa... “ sapa Kara pada Papa nya
Papa Kara dan pria itu menoleh secara bersamaan, ternyata pria itu....
---•••---
Hy everyone.... udah lama nggak menyapa kalian... sorry ya nunggu lama hihihi. Terima kasih karena tetap setia membaca cerita ini, ingat jangan lupa vote and comment karena aku menerima kritik dan saran dari kalian. Enjoy guys ✨❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
25 Tahun Usia Rawan? [END]
Fiksi UmumFirst published: 18 Oktober 2020 Namanya Kirania Rosalind, oleh orang-orang terdekatnya sering dipanggil Kara, perempuan berusia 25 tahun yang harus menghadapi protes orang-orang sekitarnya karena diusia itu ia belum menikah, Kara bisa dibilang suk...