Part 11: Janji

333 8 0
                                    

Kara merasa terlalu egois jika dia meminta untuk pulang, mengingat Savian sudah rela jauh-jauh kesini demi menemui dirinya.

Jarak rumah Savian dan kantor Kara cukup jauh, waktu tempuh dari rumah Savian ke kantor Kara memakan waktu selama 1 jam lebih.

Melihat Kara yang sudah lebih tenang sekarang, Savian melepaskan genggaman tangannya pada Kara, lalu mengatur kembali tempat duduknya, sekarang Savian duduk tepat di depan Kara.

“ Kamu kenapa? Tumben ngajak ketemu “. Tanya Kara, mengalihkan topik

Savian tersenyum, ia lupa mengatakan alasannya mengajak Kara bertemu hari ini.

“ Restoran aku.... mau buka cabang di Korea Selatan”. Kata Savian, bersemangat

Kara mengengam tangan Savian, Kara ikut senang akan keberhasilan pacarnya.

“ Beneran?! ".

Savian tersenyum sembari mengangguk-anggukkan kepalanya.

" Selamat ya, Sav “. Kara ikut bahagia dengan pencapaian Savian

Savian menatap Kara, ia merasa sangat bahagia melihat Kara tersenyum lebar, senyuman yang sudah lama tidak ia lihat dari wajah kekasihnya itu.

“ Oh iya, aku kesini sekalian mau pamit ke kamu, aku mau ke Korea Selatan selama satu minggu, buat ngecek lokasi “. Kata Savian, memandangi Kara

“ flight jam berapa?”.

“ 6.30 “. Jawab Savian, singkat

“ Pagi banget, aku nggak bisa nganterin kamu kalo gitu “.

“ Gapapa, Kar. Aku bukan anak kecil lagi kok “. Kata Savian, tersenyum manis

“ Yaudah, hati-hati ya. Aku tahu di Korea banyak cewek cantik, aku harap kamu nggak berpaling ya “. Kata Kara, menggoda Savian

Savian tersenyum lalu mengajukan kelingkingnya dihadapan Kara, Kara langsung mengaitkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Savian.

“ Aku, Savian Javas, berjanji untuk tidak berpaling dari Kirania Rosalind “. Kata Savian, tersenyum menatap Kara.

Mereka berdua mengaitkan jari kelingking mereka untuk membuat janji bersama, Kara tersenyum menatap Savian begitupun dengan Savian.

                        -----°°°°°-----

Savian mengantar Kara pulang, mereka sudah di depan pagar Kara.

Savian terus memandangi wajah manis kekasihnya itu, Savian tidak bisa menyembunyikan begitu dalam rasa cintanya pada Kara.

“ Yaudah, sana pulang “. Kata Kara pada Savian yang berdiri di depannya.

Kara mendongakkan wajahnya untuk mengatakan itu pada Savian, tinggi Savian 187 cm, bahkan dengan heels yang Kara gunakan sekarang tidak bisa menyamai tinggi badan Savian.

“ Pulangnya nanti aja, aku masih mau ngeliat wajah pacar aku yang cantik ini “. Kata Savian, tersenyum menatap Kara

Kara tersenyum, lalu mengambil handphone Savian yang ada di saku jas Savian.

Kara berniat untuk berswafoto dari handphone Savian,  ia menyalakan handphone itu, begitu handphone Savian dinyalakan, Kara melihat wallpaper handphone Savian yang terpampang wajah Kara.

“ Udah ada foto aku ni, kamu bisa ngeliat aku kapanpun kamu mau “. Kata Kara, mengembalikan handphone Savian.

Savian menggeleng dengan raut wajah yang menggemaskan.

“ Aku nggak mau cuma digambar doang, aku maunya yang asli “. Kata Savian, dengan suara manjanya.

Kara tertawa kecil melihat tingkah konyol Savian yang nggak seperti biasanya.

“ Kamu lagi kenapa sih hari ini? “. Tanya Kara, jengkel

Savian memanyunkan bibir mungilnya yang membuatnya terlihat sangat menggemaskan.

“ Aku sayang kamu “. Kata Savian, tiba-tiba

Kara yang mendengar itu mendadak menjadi tersipu malu, perkataan Savian membuat hormon adrenalin nya meningkat, jantung Kara berdebar kencang.

“ Aku juga, aku sayang kamu Sav “. Kata Kara, tersenyum malu-malu.

Savian tersenyum mendengar pengakuan Kara, ia melangkah untuk lebih dekat dengan Kara, badan mereka berjarak hanya 10 centimeter, Savian menarik punggung Kara dengan tangan kanannya lalu membawa Kara ke dalam pelukannya, pelukannya seperti mengartikan bahwa dia tidak mau pergi dari hadapan Kara.

                          -----°°°°°-----
Hy, terima kasih sudah membaca cerita ini, semoga kalian tidak bosan dengan ceritanya ya :)

25 Tahun Usia Rawan? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang