“ Kar, kakak mau nginep disini ya” kata Bella, sembari merapikan baju di lemari
Kara melihat Bella, “ Tumben “
“ Iya, soalnya Mas Hamid mau ke kantor cabang yang ada di Surabaya”
“ Berapa lama?” tanya Kara
“ Mungkin satu bulan” jawab Bella, singkat
“ Lama banget Mbak, kantor Aa lagi ada masalah ya?” tanya Kara lagi
“ Iya,katanya kantor cabang lagi ada masalah keuangan yang berat bahkan mungkin terancam bangkrut” jelas Bella, yang terlihat seperti menahan sesak di dadanya
“ Serius lo Mbak? “ kata Kara, sembari beranjak dari kasurKara menghampiri Bella lalu membantu Bella merapikan baju yang ada di lemari
“ Iya Kar.. makanya Mas Hamid sekarang lagi pusing banget “
“ Lo nggak mau ngebantuin dia, kalo mau bantuin aja, Angel biar Kara yang jagain, gimana?“ tawar Kara, ia bersedia menjaga Angela apabila Bella mau ikut bersama Hamid
“ Mbak kan bukan bagian dari kantor lagi Kar, mana bisa?” kata Bella, sembari melirik Kara
“ Ya... kan bisa ngebantu lewat belakang Mbak, Mbak bisa ikut ke Surabaya, setidaknya Mbak bisa ngebantu buat nyusun strategi perencanaan buat keuangan perusahaan gitu loh... "
Bella menatap Kara lekat, “ Benar juga sih, kalo gitu Mbak nitip Angela bentar ya “Kara tersenyum senang sembari mengangguk
Bella bergegas pergi ke ruang keluarga untuk menemui Hamid yang sedang mengobrol dengan Papanya
“ Mas... “ Panggil Bella begitu dia ada di ruang keluarga
“ Iya, Kenapa Bel?”
Bella duduk di samping Hamid, Papanya ada di kursi yang berbeda dengan mereka tapi menghadap langsung pada Bella dan Hamid
“ Mas, aku boleh ikut kamu ke Surabaya?” tanya Bella, langsung pada intinya
Hamid melirik Papa mertuanya lalu menjawab pertanyaan Bella
“ Kenapa? Kok tiba-tiba banget, Bel" bukannya menjawab pertanyaan Bella, Hamid malah balik bertanya
“ Aku mau ngebantuin kamu”, Bella menatap dalam mata Hamid sembari memegang tangan Hamid, “ Aku mau ngebantuin kamu menyelesaikan masalah keuangan kantor “.
Hamid tersenyum, ia memiringkan setengah badannya agar bisa berhadapan dengan Bella
“ Bell, makasih ya, tapi aku bisa kok menyelesaikan semuanya, kamu cukup doain aku aja dan jagain Angel, itu aja udah cukup buat aku” pungkas Hamid, sembari memegang tangan Bella
Bella mengangguk sembari menatap Hamid, ia tahu betul bahwa Hamid tidak akan mau merepotkan Bella apalagi harus ikut dalam masalah yang dia hadapi sekarang, Bella tahu bahwa masalah suami adalah masalahnya juga, tapi Bella menghargai perasaan Hamid untuk tidak ikut serta menemaninya di Surabaya, dia tidak mau membuat Hamid terluka karena dia membangkang permintaan Hamid.---°°°---
Preview Part selanjutnya :
" Kesayangan Aunty, jangan nangis ya.. “---°°°---
Hy everyone... Terima kasih karena sudah membaca cerita ini, aku e berharap cerita yang aku buat ini bisa kalian nikmati dan mengisi waktu luang kalian, enjoy guys and sehat selalu ❤️✨
KAMU SEDANG MEMBACA
25 Tahun Usia Rawan? [END]
General FictionFirst published: 18 Oktober 2020 Namanya Kirania Rosalind, oleh orang-orang terdekatnya sering dipanggil Kara, perempuan berusia 25 tahun yang harus menghadapi protes orang-orang sekitarnya karena diusia itu ia belum menikah, Kara bisa dibilang suk...