BAGIAN 2

10.3K 463 20
                                        

OHH, HALLOW!! 👋

PART INI SUDAH DIREVISI, HARAP MAKLUM JIKA ADA KOMENTAR YANG TIDAK SESUAI‼️

SEBELUM LANJUT, AYO VOTE PART INI DULU ⭐⭐⭐

HAPPY READING!!! 💖


🛵


"BAYAR UANG KAS WOI!" Salah satu teriakan horor yang sangat dihindari oleh siswa-siswi 11 Mipa 3. Kelas dengan keadaan jam kosong itu semakin ricuh dengan berbagai lontaran alasan-alasan yang tidak masuk akal agar untuk menghindari pembayaran uang kas.

"Yaelah, Su, gue lagi gak ada duit banget ini, bulan depan deh janji gue bayar," ujar Rio dengan wajah yang sengaja ia melaskan.

"Nama gue tuh Azucena Maheswari panggilannya Cena bukan Su, Su, Su. Dan lo juga bilang gitu bulan kemaren," ucap Azucena. Azucena Maheswari, panggilannya Cena tetapi teman-temnnya sering kali memanggilnya Azu yang diplesetkan menjadi 'Asu'. Terkenal galak ditambah memiliki muka judes menjadi alasan dirinya diangkat sebagai bendahara kelas.

"Napa tuh si Asu, sama Rio, Tha?" tanya Arsyilla yang baru saja memasuki kelas dan hanya dibalas kedikan bahu oleh Agatha.

"Padahal namanya bagus loh, Syill," ujar Anabella.

"Iya bagus, ada Asunya."

Di ruangan yang berbeda, yaitu kelas 11 Mipa 4, sedang menjalankan ulangan dadakan, dengan mata pelajaran matematika.

"Gila, otak gue gak jalan samsek anjir," gumam Qyara yang berada disebelah Senja. "Kalo gini caranya gue dapet telor bulet lagi astaga."

Berbeda dengan Senja, yang terlihat menikmati proses mengerjakannya, ya walaupun belum tentu semua jawaban gadis itu benar, setidaknya ia tidak mengeluh seperti teman sebangkunya. "Diem Qya, gue gak konsen," tegur Senja, pelan.

"Lo enak bisa, lah gue ingat aja enggak," jawab Qyara.

"Makanya usaha," timpal Senja yang masih fokus dengan kertas ulangannya.

"Nyontek dong, Nja, dikit aja," pinta Qyara seraya menunjukkan puppy eyesnya.

"Lo pinter Qya, cuman lo malas aja. Jawab sendiri." Qyara menghela nafasnya gusar, mau tidak mau dia harus mengerjakan sendiri.

Tidak ada yang namanya bodoh, jika ada usaha. Qyara memang pintar, hanya saja gadis itu sering dilanda rasa malas.

Tak terasa sebentar lagi bel istirahat berbunyi, yang tadinya kertas Qyara kosong sekarang sudah terisi jawaban.

"Oke kumpulkan, 5 menit setelah ini kalian boleh istirahat," Bulet alias Bu Leta, memang suka memberikan keringanan setiap sehabis ulang. Contohnya sekarang, waktu istirahat 10 menit lebih awal sebelum bel.

Setelah selesai mengumpulkan, para murid kelas 11 MIPA 4 mulai berhamburan keluar kelas untuk menuruti hasrat laparnya.

"ATHA, SYILLA, BELLA!!" sontak murid yang sedang berlalu-lalang ikut menoleh kepada pelaku. Bahkan Arga dan teman-temannya yang sedang terkena hukuman ikut memfokuskan pandangan kesumber suara tersebut.

"Buset, suara adek lo ngalahin toa Dharmawangsa," ujar Abizar seraya mengusap telingganta, "Pengeng kuping gue," lanjutnya lagi.

"Lo yang denger sekali aja pengeng, apalagi gue yang tiap hari," ungkap Dewa yang merasa terganggu setiap harinya oleh Qyara.

ARTHA STORY'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang