BAGIAN 7

6.5K 320 13
                                    

Arga membelah jalan Ibu Kota Jakarta. Jam sudah menunjukkan pukul 01.00 dini hari tetapi ia belum berniat untuk pulang.

Arga memakirkan motornya di pekarangan rumah pohon. "Masih sama gak pernah berubah," batin Arga.

Arga menaiki tangga kayu yang menempel pada dahan pohon tersebut. Ia melihat banyak foto polaroid yang bergantungan diatap, foto Arga dan 'dia'. Arga melihat foto yang menurutnya sangat lucu dimana dirinya sedang cemberut dan 'dia' yang tersenyum lebar.

"Aku kangen kamu," batin Arga.


Flashback on

"Ar, liat nih aku punya kamera polaroid," pamer gadis itu, "Ayo kita foto," lanjutnya lagi.

"Ayo, sini aku yang foto," ujar Arga mengambil kamera itu dari gadis yang bersamanya.

"Kamu bergaya gih biar aku foto," ujar Arga dan dituruti oleh gadis itu.

Gadis dengan rambut tergerai itu  menunjukkan semua gaya yang lucu bahkan candid diambil oleh Arga sekedar untuk kenangan.

"Udah Ar, ayo sekarang kita berdua," ujar-nya mengambil kamera dari tangan Arga.

Ada banyak model gaya yang mereka tunjukkan dari yang tertawa, Arga mencium pipi gadis itu dan yang paling lucu muka Arga yang cemberut.

"Haha muka kamu lucu banget Ar," celetuk gadis itu sambil tertawa lepas.

Flashback off

Ia berjalan menyusuri sisi lain dalam rumah pohoh itu, tak sengaja matanya menangkap figura foto yang berisikan dua gadis remaja yang cantik dan dua laki-laki remaja yang terlihat gagah difoto itu, Arga mengambil figura itu dan menatapnya lumayan lama hingga seklebat bayangan masa lalunya muncul kembali.

Flashback on.

"Kita janji ya bakal sama-sama terus, gak bakal berantem-beranteman," ucap salah satu gadis yang duduk disamping Arga.

"Janji," ujar Rhuici sambil menyodorkan jari kelingkingnya kedepan dan langsung diapit oleh jari kelingking sahabatnya.

"Nanti kalo kita udah masuk SMA kita harus satu SMA titik, gak pake koma!" kata gadis tadi yang diangguki Rhuici, Arga dan laki laki disebelahnya.

Namun sayang itu hanya bagai harapan, gadis itupun pergi ntah kemana, bahkan tak ada satupun dari mereka bertiga yang tau tentang gadis itu.


****
 

"Gara-gara lo dia pergi," Arga berkata dengan sangat murka dan langsung mendaratkan satu bogeman mentah kelawan bicaranya.

Bughh

"Gue ga tau apa-apa Ga," jawab laki-laki didepannya lirih, "Gue sama kehilangannya kaya lo, asal lo tau," lanjut laki laki itu.

"Harusnya dari awal gue gak ijinin lo buat sama dia, kalo akhirnya kaya gini," sarkas Arga, dan kembali membabi-buta memukuli laki-laki didepannya.

Flashback off.

"Maaf, maafin aku, persahabatan kita hancur, harusnya aku ga berantem sama dia, maafin aku karena ingkar janji sama kamu," ucap Arga lirih setelah ia mengingat pertengkarannya 3 tahun lalu.

Arga yang mengingat semua kenangan dirinya dan gadis itu segera sadar, ia tidak mau larut dalam masa lalu terus. Arga turun dari rumah pohon dan segera meninggalkannya.

ARTHA STORY'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang