BAGIAN 59

679 35 9
                                    

OHH, HALLOW!! 👋

SEBELUM LANJUT, AYO VOTE PART INI DULU ⭐⭐⭐

HAPPY READING!!! 💖

 
🛵

  

"Ci!" panggil Agatha ketika melihat Rhuici yang baru saja melewatinya di ujung koridor.

Namun Rhuici abai seakan tak melihat ada Agatha disana, kejadian tadi malam benar-benar membuat Rhuici kecewa.

Agatha terus berusaha menyamai langkah Rhuici seraya mengucapkan kata maaf pada Rhuici, kemarin itu bukanlah hal yang ia sengaja.

Rhuici berhenti, "Bukan gue yang harusnya lo mintai maaf, tapi Arga!" desis Rhuici dengan menekan kata bagian Arga, membuat Agatha diam tak berkutik.

Rhuici kembali melangkahkan kakinya meninggalkan Agatha yang masih mematung disana, Rhuici tak peduli, masa bodo dengan pertemanannya.

"Gak usah dipikirin." Agatha reflek berbalik badan, melihat Aksa yang sudah berdiri tepat dibelakangnya.

Tanpa niat menjawab Agatha berlalu begitu saja, meninggalkan Aksa disana.

Aksa menengok ketika seseorang menepuk bahunya, "Kemana aja lo?" tanya Revo.

"Ada apa?" bukan menjawab pertanyaan Revo, Aksa malah melempar pertanyaan kembali.

"Gak ke markas semalem?"

"Ada halangan di jalan."

"Emang bisa?" reflek Andreas menoyor kepala Revo.

"Gak gitu tolol," ujar Andreas yang sedari tadi hanya diam.

"Halangan apa anjir?" tanya Revo.

"Ceweknya bang Arga kena mogok." dengan sengaja Aksa tidak menyebut nama, agar tidak terjadi kesalah pahaman lagi.

Andreas mengangguk, "Sampai malam?" tanyanya lagi yang membuat Aksa bingung untuk menjawab apa.

  
🛵
    

"Ada apa, Tha?" tanya Qyara yang merasa ada keanehan antara Rhuici dan Agatha. Pasalnya Rhuici berlalu begitu saja ketika Agatha, Arsyilla dan Anabella memasuki area kantin.

Agatha mengedikan bahunya. "Jangan lah ribut-ribut," ujar Arsyilla seraya memainkan tutup botolnya.

Senja mengangguk, setuju dengan ucapan Arsyilla. "Kalo ada apa-apa cerita, Tha."

Agatha tetap diam, lebih tepatnya malas untuk menanggapi, toh ini urusannya dengan Rhuici, bukan teman temannya.

Sementara itu Aksa yang baru memasuki kantin melihat itu, tanpa pikir panjang lagi ia mengikuti kemana Rhuici akan pergi.

Aksa harus menjelaskan hal kemarin, sebelum kejadian itu sampai pada inti Black Carlos angkatan 2. Dia belum cukup mental jika harus berhadapan dengan Raven dan Gilang lagi.

Aksa sedikit melebarkan langkahnya demi bisa menyusul Rhuici, ketika dirasa tangannya sudah bisa mengapai tangan Rhuici, Aksa menggerakkan tangannya memegang pergelangan tangan Rhuici. Meraih tangan tersebut yang bermaksud untuk mengajak Rhuici berbicara berdua.

Langkah Rhuici terhenti kala merasakan ada tangan yang memegang pergelangan tangannya, ia menoleh guna melihat siapa yang menahan langkahnya.

ARTHA STORY'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang