OHH, HALLOW!! 👋
SEBELUM LANJUT, AYO VOTE PART INI DULU ⭐⭐⭐
HAPPY READING!!! 💖
🛵
Malam ini anggota inti lama Blackcarlos datang singgah ke Basecamp mereka, bukan hanya malam ini si, dulu saat masih awal masuk kuliah mereka masih sering kumpul.
Namun seiring berjalannya waktu dan semakin sibuknya mereka, mereka jadi jarang kumpul disini. Tapi tetap memantau segala pergerakan anggota bawah mereka.
"Lang?" panggil Rhuici membuat sang empu menolen namun tak hanya Gilang, semua ikut menoleh kearah Rhuici.
"Apa?" balas Gilang, tatapan Rhuici cukup intens kali ini, ada apa dengan Rhuici.
"Lo lihat apa yang gue lihat? Makanya lo ngedesis tadi?" pertanyaan Rhuici membuat dahinya mengkerut, tak hanya Gilang yang lainpun heran apa yang dimaksud Rhuici.
Namun sedetik kemudian Gilang baru sadar, dia memang sempat berdesis setelah melihat instastory Aksa yang menunjukan sedang makan dengan Agatha tadi.
Mungkin itu yang dimaksud Rhuici, "Instastory Aksa maksud lo?" tanya Gilang kemudian, membuat Rhuici mengangguk namun sorot matanya kecewa.
"Emang apa si instastory-nya? Gue gak sempet lihat, pas mau buka udah gak ada," sahut Dewa cepat, mau tak mau Abi, Deran dan Raven langsung membuka aplikasi instagram mereka untuk mengecek akun milik Aksa dan benar instastory yang ingin mereka lihat tidak tersedia.
Rhuici menyodorkan ponselnya ketengah-tengah perkumpulan mereka lalu menaruh dimeja dan membuka album kamera yang bertuliskan 'screenshot', ya Rhuici sempat menscreen instastory milik Aksa tadi.
Betapa kagetnya keempat orang didepannya kali ini melihat Agatha yang sedang makan direstoran dengan Aksa, ketua baru mereka.
"An?!" panggil Raven, membuat laki laki yang dipanggil menoleh lalu berjalan ke arah kakak kelasnya itu.
"Kenapa Bang?" tanya Andreas ketika sampai di samping Raven dan teman-temannya.
"Mana ketua lo?" tanya Raven ketus, Andreas merasa ada yang aneh dari keenam orang didepannya ini yang ikut menatapnya dingin.
"Gue gak tau Bang, dari siang belum ada kesini, ketemu terakhir pas disekolah," jawab Andreas membuat Raven dan Gilang tersenyum miring, sementara Abi, Dewa dan Deran berdecak kesal lain halnya Rhuici mengepalkan tangannya menahan marah.
Deran tahu Rhuici saat ini sedang menahan amarah dan dilihat dari sorot matanya, Rhuici sedang kecewa, entah pada Agatha atau pada Aksa.
Tangan Deran pun terulur meraih tangan Rhuici yang terkepal, di genggamnya tangan mungil milik kekasihnya itu, ia tahu Rhuici semarah itu, namun ia berusaha menenangkan amarahnya.
Perlahan amarah Rhuici mulai berangsur ilang, tapi saat Rhuici melihat notif di ponselnya yang menunjukkan Arga memposting twit baru di second account-nya, saat itu juga Rhuici berdesis kasar, sehingga tak sadar menepis tangan Deran.
"Ck!!" decak Rhuici keras membuat atensi kelima orang didepannya menatap lekat Rhuici.
"Kenapa Ci?" tanya Deran, jujur ia sedikit marah saat tangannya ditepis namun ketika melihat amarah Rhuici memuncak lagi Deran paham Rhuici tak sengaja menepis tangannya karena rasa marahnya yang kali ini entah apa.
"Liburan semester ini gue mau susulin Arga ke London, gak peduli lo semua ikut atau engga, gue akan tetep pergi," cerca Rhuici cepat.
"Apa yang ngebuat lo harus ke sana?" tanya Abi cukup serius, bahkan tak ada wajah konyol seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHA STORY'S
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] CERITA INI BELUM DIREVISI! Pernahkah kamu merasakan perasaan tertekan dalam hidupmu? Dimana kamu harus mengikhlaskan kepergian seseorang yang berarti dikehidupanmu? Arga Winata, siapa yang tidak kenal dengan sosok Arga...