BAGIAN 17

4.6K 241 3
                                        

𝒥𝒶𝓃𝓁𝓊𝓅 𝓋ℴ𝓉ℯ
Typo bertebaran')

Happy reading
****

Waktu sudah mulai larut bahkan mereka tidak sadar kalau matahari sudah mulai terbenam karena keasikan dengan candaan yang di lontarkan dari salah satu dari mereka.

"Anjir udah jam 6," ujar Deran sedikit teriak saat melihat arloji hitam di pergelangan tangannya.

Mereka yang mendengar penuturan Deran, para wanita langsung mengambil ransel dan berdiri dari duduknya.

"Pu-"

"Gue antar," ketus Arga memotong ucapan Agatha.

Arga dan Agatha pergi meninggalkan para sahabatnya yang masih begong melihat kelakuan dua manusia es. Arga mengaitnya helm full facenya dan menstater motornya,

Agatha menaiki motor Arga dengan berpegangan pada bahu arga.

Arga mengambil tangan Agatha agar memeluknya dari belakang.

"Ck jangan modus!" ketus Agatha.

"Sama calon pacar sendiri gak masalah," gumam Arga dibalik helm full face yang dapat di denger Agatha walaupun samar samar.

"Apa?" ujar Agatha pura pura tidak dengar tetapi tidak di gubris oleh Arga. Arga pun menjalankan motornya.

Dibelakang tadi para sahabatnya melihat interaksi mereka berdua dengan raut wajah berbeda beda.

"Semoga aja Agatha bisa kayak dulu lagi," gumam Senja yang dapat di dengar yang lain.

"Maksud lo?" ujar Abi yang sedikit tak mengerti dengan pembicaraan Senja tadi.

"E-eh engga engga," ujar Senja gugup pasalnya hampir saja ia keceplosan.

"Semoga Arga juga," ujar Gilang diangguki yang lain.

"Berdoa aja yang terbaik buat mereka berdua," ujar Dewa yang sedikit bijak biasanya mah bloon.

"Anjay Abang Dewa bijak juga"celetuk Qya

"Mulutnya sayang," tegur Raven pada Qya yang dibalas cengiran khas oleh Qya.

"Anak Mama Kamila gituloh," ujar Dewa mengibas rambutnya sombong.

"Ka lo ga tempat Arga?" tanya Raven.

"Ga. Gue sama bang Faroz," ujar Rhui.

"Emang rumah kak Arga ada apa?" ujar Bella polos.

"Acara," jawab Gilang.

"Aku pulang ya sayang ntar malam aku kesini temenin kamu," ujar Deran mencium kening Rhui singkat.

"Ekhem Nyamuk," celetuk Abi.

"Iri aja lo, noh Syilla nganggur," ujar Deran memberi kode.

"Ogah gue sama ni kutu busuk," ujar Syilla.

"Ck ayo pulang," ujar Raven menegahi bila tidak seperti ini percakapan mereka akan panjang sampe besok pagi hwhw canda.

ARTHA STORY'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang