BAGIAN 60

709 27 2
                                    

OHH, HALLOW!! 👋

SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA BAGI YANG MERAYAKAN🐫

KALIAN TIM DAGING DI SATE, SEMUR, SOP, OR RENDANG?

KALO AKU SIH TIM DAGING MAKAN BERDUA SAMA ARGA😍💘

SEBELUM LANJUT, AYO VOTE PART INI DULU ⭐⭐⭐

HAPPY READING!!! 💖

 
🛵

  

Sore ini Rhuici berniat kembali mengunjungi Dhea, sahabatnya, yang kini masih dalam masa perawatan di Rumah Sakit Jiwa.

Sebenarnya Dheana tidak mengalami gangguan jiwa, namun psikisnya yang sedikit terguncang, maka dibutuhkan beberapa perawatan lagi.

Ditambah rasa bersalah yang menyelimuti relung hati Dhea, membuat ia sedikit trauma, Dhea itu sebenarnya baik hanya terpengaruh saja oleh orang-orang jahat.

"Gue bawa apa ya buat Dhea," pikir Rhuici yang masih duduk didepan meja riasnya, seraya memandangi dirinya dicermin, walaupun gak jauh-jauh dari hitam, abu-abu dan putih, tapi tetap harus terlihat perfect.

Bunyi notifikasi handphone membuat Rhuici mengalihkan pandangannya, satu pesan dari Deranandra, yang akhirnya ia putuskan untuk membuka pesan itu terlebih dahulu.

Andra♡
Online

|Ci?

Apa?

|Hangout kuy😆
|Mumpung malming😉

Gue mau ke Dhea,

|Yaudah sama gue, gue otw!

Iya😒.

Ditutupnya room chat dengan Deranandra, lalu berdiri mengambil slinbag hitam yang akan ia bawa.

Setelahnya Rhuici menuruni anak tangga menuju ruang tamu, ia akan menunggu sang kekasih di sana saja sambil memainkan ponselnya.

  
🛵
  

"Maaf ya, baru sempat kesini, sejak keluar dari penjara," ujar Gibran tulus seraya memandang Dhea yang juga tengah memandangnya.

"Gak papa, aku seneng kamu bebas," balas Dhea dengan tatapan sendunya.

"Gimana kondisinya sekarang?" tanya Gibran lirih, ia tau Dhea tak seharusnya ada di sini.

"Aku baik, Aku lebih tenang di sini," jawab Dhea yang tak terasa air matanya luruh diujung mata.

Gibran mengusap lembut pucuk kepala Dheana, "Semangat Dhe, biar cepet keluar dari sini."

Dheana mengangguk seraya mengusap sisa-sisa air matanya.

Gibran dan Dheana refleks menenggok dikala pintu ruangan terbuka. Sedikit terkejut selah melihat siapa yang datang.

Gibran tersenyum menatap kedatangan Rhuici. "Buset bro," ujar Derandra setelah melihat keberadaan Gibran disana.

Gibran menatap Deran sekilas, lalu kembali memfokuskan pandangannya kepada gadis yang masih berdiri disana. "Masuk, Ci," ujar laki-laki itu.

ARTHA STORY'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang