OHH, HALLOW!! 👋
TERDAPAT BAHASA KASAR‼️
SELAMA KALIAN BACA CERITA INI TOLONG AMBIL YANG BAIKNYA AJA YA, YANG BURUKNYA CUKUP JADIKAN HIKMAH, JANGAN SAMPAI DITIRU‼️😠
ADA YANG MASIH NUNGGUIN CERITA INI ENDING?😀☺
SEBELUM LANJUT, AYO VOTE PART INI DULU ⭐⭐⭐
HAPPY READING!!! 💖
🛵
"Widih kumpul juga akhirnya," cicit Derta, senang melihat abang-abangnya berkumpul kembali.
"Jangan ngevlog lo, tuyul!" seru Abizar.
"Harusnya lo bersyukur bang, followrs lo jadi naik kan karena masuk konten gue."
"Followers doang banyak, kaga ada yang ngendors."
"Yaelah followers tiga ribu doang minta diendors," sahut Revo.
Dewa terbahak, "Jujur amat mulut lo."
"Parah sih, parah sih, gua baperan orangnya," ucap Abizar dengan kalimat diulang dengan dramatis.
Rhuici memasuki ruang utama Basecamp dengan tidak santai. Ia melihat semua inti Black Carlos sudah berkumpul disana. "Gue mau kalian tau sesuatu, tapi gue mohon gak boleh ada keributan disini," tutur Rhuici membuat seisi ruangan menatapnya bingung.
Tak berselang lama dan masih dalam keheningan mereka mendengar langkah kaki sampai pada akhirnya memperlihatkan sosok yang sangat mereka kenal.
"Anjing?!" Seru Deran kaget bukan main. Seisi ruangan reflek bangun dari duduknya.
Arga merentangkan tangannya yang langsung disambut pelukan haru oleh teman-temnnya.
"Bang Arga anjir?!" Andreas tidak percaya oleh apa yang ia lihat didepannya.
Rhuici mengusap air mata yang menetes dengan sendirinya, lalu mendekat untuk ikut berpelukan dengan teman-temnnya.
"Anjing lo, Ga!" Seru Dewa seraya melepaskan pelukannya.
"Bangsat lo kemana anjing!" Sahut Derandra tak kalah emosi.
Raven memukul dada bidang Arga, membuat laki-laki itu oleng sepersekian detik. "Bajingan lo, setan!"
"Vampire lo balik kapan?" tanya Abizar dengan terbata-bata karen isak tangisnya. Membuat Rhuici tertwa ditengah kesedihnnya.
"Najis nangis," ujar Dewa yang geli melihat Abi.
"Lu juga anjing!" sahutnya tak terima.
"Bang Arga akhirnya balik juga," cicit Revo seraya mengelap hidungnya secara dramatis.
"Apa kabar bro?" tanya Arga kepada adik-adiknya yang hanya mematung disana, atensinya terarah pada Aksa yang sedari tadi mengalihkan pandangan dari dirinya.
Gilang menepuk pungung Arga, seakan laki-laki itu paham makna dari tatapan mantan ketua Black Carlos itu.
Arga berjalan menghampiri Aksa dan teman-temnnya. "Apa kabar?" Rhuici terngangga melihat Arga merangkul Aksa, ia takut akan terjadi keributan antar ketua dan mantan ketua Black Carlos itu. "Apa kabar Black Carlos?" tanyanya lagi.
"Black Carlos aman bang," jawab Aksa membuat bibir Arga terangkat mengukir senyum tipis.
"Cewek gue apa kabar?" tanyanya lagi membuat seluruh orang yang ada disana memfokuskan atensinya kepada dua orang itu, terutama Rhuici yang merasa suasana sudah tidak aman.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHA STORY'S
Подростковая литература[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] CERITA INI BELUM DIREVISI! Pernahkah kamu merasakan perasaan tertekan dalam hidupmu? Dimana kamu harus mengikhlaskan kepergian seseorang yang berarti dikehidupanmu? Arga Winata, siapa yang tidak kenal dengan sosok Arga...