BAGIAN 20

4.7K 228 8
                                        

Semua murid SMA Dharmawangsa dipulangkan lebih cepat karena guru sedang rapat untuk kelulusan kelas 12.

Arga dkk dan Agatha dkk sedang berada di Mall terbesar di Bandung. Ya, tadi Abi mengusulkan buat nongkrong di Mall.

Saat ini mereka sedang berada di salah satu caffe.

Bella mengangkat tangan "Mbak!"

Waiter itu menuju meja mereka "Iya mbak mau pesen apa?" ujar waiter itu sopan sesekali melirik Arga.

Agatha yang melihat waiters yang kegenitan itu berdecak kesal,

Rhui yang melihat itu tersenyum penuh arti "Cemburu kan lo?"

Agatha hanya diam saja tanpa menjawab ucapan Rhui. Bukan karena tak cemburu melainkan karena malu sudah tertangkap basah kalo cemburu.

"Kalian mau pesan apa?" tanya Syilla memberikan buku menu.

"Pesen hati Umi Syilla aja" ujar Abi melantur Syillapun menatap tajam kearah Abi

"Pesen penawar cemburu ada ga?" celetuk Rhuici tiba tiba, semua pandangan pun menoleh kearahnya.

"Milkshake strawberry sama nasi goreng aja," ujar Senja menengahi jika meladeni ucapan Abi dan Rhuici tidak akan ada habisnya.

"Samain," ujar Deran.

"Milkshake sama nasi goreng 12 mbak," ujar Bella dan di catat oleh waiters itu.

"Hm Mas boleh minta id line nya?" ujar Waiters itu malu malu.

"Gimana sayang? Kasih?" ujar Arga pada Agatha di sebelahnya sedangkan Agatha sedikit salting saat Arga memperlakukan nya dirinya seperti itu.

"Pergi atau gue pecat!" desis Arga menatap waiters itu tajam, padahal Agatha belum menjawab apapun, pencitraan memang si Arga.

"Kurang belaian dia Ar, minta di belai sama lo," celetuk Deran yang sedang fokus dengan HP ditangannya, lebih tepatnya HP Rhuici, dan ia hanya menggeser geser menu saja dari tadi.

"M-maaf," setelah mengatakan itu waiters itu pergi dengan keringat dingin di wajahnya.

"Ekhem es batu udah cair," celetuk Dewa.

"Perdamaian perdamaian," ujar Abi bernada.

"Mulai ga waras," gumam Rhui.

"Lo waras gitu?" tanya Raven dengan santainya.

"Ya waras lah," sewot Rhuici cepat.

Makanan pun datang, mereka makan dengan sesekali candaan yang di lontarkan Abi maupun Dewa.

Setelah selesai mereka sibuk dengan aktivitas masing masing.

"Ar, Katanya besok Dhea satu sekolah sama kita," ujar Rhui dengan Nada gembira akhirnya sahabatnya kembali dan bersama sama seperti dulu.

Arga yang mendengar itu ada rasa senang tapi terbesit masa lalunya membuat ia merubah ekspresi wajahnya. Agatha yang melihat itu merasa cemas.

"Wah mayan nih buat simpenan gue," ujar Abi antusias.

"Kalo muka jelek ya jelek aja gausah sok kegantengan!" ketus Syilla.

"Aw ngejleb sekali epribadeh," ujar Qya.

"Anjir Umi kalo ngomong ngena banget," ujar Abi dramatis. "Tau kok Umi gitu karena cemburu kan? Terus ngomong gitu biar Umi aja yang sama Abi," lanjut Abi menggoda Syilla.

"Najis!!" desis Syilla tepat dimuka Abi.

"Gimana Ar? Udah siap?" bisik Raven.

Arga menarik tangan Agatha keluar dari caffe menuju tempat pernak pernik.

ARTHA STORY'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang