OHH, HALLOW!! 👋
SEBELUM LANJUT, AYO VOTE PART INI DULU ⭐⭐⭐
HAPPY READING!!! 💖
🛵
"Gue gak ada info tentang Arga," ujar Raven.
Agatha menggeleng cepat, "Not about him. Aksa, dia cuma ngehibur gue, gak lebih."
"Gak, lebih," Raven menekan kalimat akhir yang terucap dari bibir Agatha.
"Maksudnya?"
"Gue buru-buru." Raven mengambil alih tas Qyara yang tergeletak diatas meja kantin. "Balik sama siapa, Aksa?" pertanyaan Raven membuat Qyara menyenggol lengan laki-laki itu, karena merasa tidak enak hati dengan Agatha.
"Gue bawa mobil," jawab Agatha.
🛵
"Si Aksa sering deketin Agatha, di Sekolah, Ci?" tanya Derandra yang sibuk mengupas kuaci.
"Gak pernah liat," jawab seorang gadis dengan topi hitam itu.
"Katanya. . ."
Rhuici reflek menengok, "Anjing, Bi. Kaget gue."
". . . kalo cewek-cowok berduaan ditempat sepi, ketiganya setan," lanjut Abizar, yang baru saja datang.
"Lo setannya!" celetuk Rhuici.
"Siapa si yang nyuruh lo kesini, elah." Deran berdecak seraya memakan kuacinya.
"Yaelah gitu amat lo, ini markas juga masih jadi second my home," ujar Abizar.
Derandra menatap gerbang yang setengah terbuka, "Bocah-bocah pada kemana ya, sepi banget anjir."
"Kacaw."
Rhuici mematikan benda pipih yang sebelumnya ia gunakan untuk melihat explore instagramnya. "Ketuanya aja sibuk menyaingi ketua lama!"
Deran menutup mulut Rhuici dengan tangan kanannya, "Ssttt . . . gak boleh beranggapan begitu."
Abizar sedikit bergidik menatap Rhuici yang ditekap mulutnya oleh Deran. "Bau gak?" tanyanya pada Rhuici.
"Lo cium aja sendiri."
Abizar memutar bola matanya, malas. "Tapi emang iya si Aksa begitu?" tanyanya kembali memutar topik pembicaraan.
"Gue penasaran sama yang diomongin Raven sama Gilang kemarin," gumam Derandra yang masih setia dengan kuacinya.
"SUMPAH!" jawab Abizar antusias.
"Gua lempar kulit kuaci nih muka lu. Kaga bisa biasa aja anying."
"Guys aku dibully guys," adu Abizar pada angin malam yang berhembus di teras markas.
"Lo mending minggat deh Bi, niat mau pacaran malah ada lo, ganggu aja," balas Derandra sewot.
"Tega kamu mas," ujar Abi dengan muka yang dimelas-melaskan, Rhuici dan Deran yang melihat itu serasa ingin muntah.
"Jijik gue denger lo gitu," ujar Rhuici bergidik ngeri melihat kelakuan Abi.
"Udah gue bilang yang ketiga setan kalo lo cuma berduaan," papar Abizar, "Udah baik hati gue kesini, biar gak ada setan diantara lo berdua," lanjut Abizar membela diri.
"Udah gue bilang juga lo setannya," ujar Rhuici sewot seraya melempar kulit kuaci milik Derandra saking kesalnya dengan Abizar.
Abizar berdecak kesal mendengarnya, kemudian ia beranjak meninggalkan dua sejoli itu menuju kamar yang disediakan, mending sleep call sama pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHA STORY'S
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] CERITA INI BELUM DIREVISI! Pernahkah kamu merasakan perasaan tertekan dalam hidupmu? Dimana kamu harus mengikhlaskan kepergian seseorang yang berarti dikehidupanmu? Arga Winata, siapa yang tidak kenal dengan sosok Arga...