Tolong koreksi kalo ada typo.
Tap tanda bintang di kiri bawah.
Jangan lupa spam komen biar cepet updateHappy reading
*****"Pasien koma"
Deg.
Bagaikan dihantam batu besar membuat dada Arga sesak begitu juga dengan yang lain yang ikut merasakan apa yang terjadi saat ini.
Arga menarik kerah jas milik Dokter itu dan menatapnya sangat tajam "Lo kalo ngomong yang bener! Gak mungkin Cewek gue koma, gak becus Lo jadi dokter! Gue bisa pecat lo dari sini dan buat Lo gak diterima dimana pun!" Ancam Arga
Raven menjauhkan Arga dari Dokter itu "Tenang Ar, kita doain Agatha"
"Maafkan saya Tuan, saya akan semaksimal mungkin agar pasien bisa melewati masa kritisnya" ujar Dokter itu menatap Arga "Saya ingin ketemu dengan orangtua pasien, ada hal penting yang ingin saya bicarakan. Saya tunggu diruangan saya, permisi" Dokter itu pergi.
Arga langsung masuk ke ruangan Agatha tanpa harus meminta ijin pada Dokter, bahkan Arga mengambaikan cegahan teman temanya serta tenaga medis lainnya yang melihat Arga nyelonong masuk.
"Agatha, Nja hiks kenapa sih dia selalu aja dikasih ujian terberat, gue gak tega liatnya"lirih Syilla memeluk Senja. Senja yang juga merasakan sama halnya dengan Syilla ikutan menintikkan air matanya sambil mengelus punggung Syilla
"Kalian mau ikut ke Mushola?"tanya Deran menghampiri mereka
Abi menarik Syilla ke pelukkannya dan memberi kekuatan pada Pacarnya itu "Sabar ya Syil, kita doain Agatha biar cepat sadar dan kumpul bareng kita lagi"
"Yauda ayo"ujar Gilang duluan pergi meninggalkan mereka dan berjalan ke arah musholla yang ada di rumah sakit ini.
Arga menatap wajah Agatha yang pucat, berbagai alat menempel ditubuhnya membuat Arga tak tega melihat Agatha berbaring disini, ini semua kesalahan dirinya, kalo saja ia membalas cintanya Dhea pasti gak membuat Agatha sampai kayak begini.
Arga duduk dibangku samping brankar Agatha, Arga menggengam erat tangan Agatha yang dingin dan menciumnya berkali kali.
"Bangun Tha, aku nungguin kamu nih"
"Yang lain diluar lagi nungguin kamu juga"
"Aku harap besok aku kesini kamu uda bangun dan kasih senyuman manis untuk aku".
Arga sedari tadi berceloteh dengan Agatha walaupun tak bisa dibalas oleh Agatha pasti Agatha tetap mendengar suara Arga disini. Arga membaringkan kepalanya diatas tangan Agatha.
Pintu terbuka menampakkan lelaki paruh baya yang diyakini itu pasti Arion, Ayah Agatha. Arion menghampiri Arga yang memejamkan matanya dengan tangan Agatha yang dibibirnya. Arion memengang bahu Arga membuat sang empunya terbangun dan melihat orang yang memegang bahunya tadi.
Arga berdiri dan menyalami tangan Arion "Gimana kata dokter tadi Om?"
Arion membuang nafas lesu membuat Arga tak tenang dengan gerak gerik Arion yang bakalan mengatakan akan terjadi sesuatu pada Agatha
"Agatha mengalami geger otak ringan karena pukulan dibelakang kepalanya serta jambakan yang kuat dari seseorang, Agatha juga kekurangan darah tadi karena banyak luka dan darah yang berkeluaran dan untungan cadangan darah yang dibutuhkan Agatha ada disini makanya dokter langsung bertindak tadi, tapi itu tetap membuat Agatha koma"jelas Arion dengan nada gusar.
Kaki Arga rasanya seperti agar agar, sampai tak mampu berdiri alhasil Arga berpengangan pada kursi disebelahnya.
Arion menepuk bahu Arga 3 kali "Kita doain aja Ar,biar Agatha cepat sadar"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHA STORY'S
Fiksi Remaja[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] CERITA INI BELUM DIREVISI! Pernahkah kamu merasakan perasaan tertekan dalam hidupmu? Dimana kamu harus mengikhlaskan kepergian seseorang yang berarti dikehidupanmu? Arga Winata, siapa yang tidak kenal dengan sosok Arga...