#Apartemen Mahendra
Semua orang terkejut melihat Keenand yang langsung keluar dengan membanting kuat pintu Apartemen milik Mahendra.
"Mahesa, Reyhand, lacak keberadaan Arsy sekarang. Yang lain kita pulang ke Mansion sekarang." Setelah mengucapkan itu Rizky segera keluar diikuti Opa, Ricky dan Mahendra dengan tergesa gesa untuk mengikuti Keenand.
Masih bisa didengar teriakan Rizky yang memberi perintah pada semua bodyguard untuk mencari Arsy dari dalam Apartemen karena pintu masih terbuka.
Mahesa dan Reyhand langsung menyusul keluar diikuti Bara dan Dewa dengan berlari. Erick segera mengambil kunci motor yang ia letakkan dimeja lalu keluar.
Altha yang masih memegang bolu terakhir ditangannya, segera memasukkan bolu terakhir itu ke mulutnya.
Setelah masuk semua dalam mulut, dengan cepat Altha pergi dari sana, namun diambang pintu ia teringat masih ada satu manusia yang ada didalam.
Altha segera berbalik berjalan cepat menuju Dikta yang masih terdiam dan langsung menarik tangan Dikta untuk ikut dengannya.
Di Basement Apartemen, satu persatu mobil mulai meninggalkan Basement. Altha yang tiba terakhir di basement, masih bisa melihat dari kejauhan Bara dan saudaranya yang lain memasuki mobil dengan cepat lalu segera pergi meninggalkan Basement.
Altha segera menuju motornya dengan tangan yang masih menarik Dikta. Sampai di samping motornya, Erick yang sudah tiba lebih dulu melajukan motornya meninggalkan Altha dan Dikta yang masih memakai helm.
"Dik, nanti ikutin motor gue. Kita ikut ke Mansion Arrasya." Kata Altha kemudian melajukan motornya diikuti Dikta yang masih mencerna apa yang sedang terjadi.
°°°°°°
#Kediaman Keluarga Adhiasa
Gerbang Mansion Adhiasa dibuka lebar saat Mobil Keenand tiba di Mansion. Sampai di depan Mansion, Keenand segera keluar dari mobil dengan berlari. Sempat akan terjatuh namun Keenand masih bisa menjaga keseimbangannya.
Keenand membuka pintu utama Mansion dengan kasar. Bisa Keenand lihat Desi yang mondar mandir sambil menangis diruang tamu.
"Mommy, dimana Bunda?" Tanya Keenand menghampiri Desi yang masih panik.
"Bundamu masih belum sadar Kee. Hiks cari Arsy sampai ketemu." Tubuh Desi hampir jatuh kelantai kalau Keenand tak memeluknya.
"Cari Arsy Kee. Cari Arsy." Racau Desi dipelukan Keenand.
"Mommy duduk dulu." Ucap Keenand mendudukkan Desi ke sofa.
Keenand mengulurkan segelas air putih yang ada dimeja itu untuk Desi minum agar lebih tenang.
"Mommy tenang. Keenand pasti akan cari Arsy sampai ketemu." Ucap Keenand menenangkan Desi namun tangis Desi tak bisa berhenti.
"Arsy ilang Kee. Gimana Mommy bisa tenang! Sekarang Arsy diluar sana sendiri dan akh.. Mommy nggak bisa bayangin itu semua." Amuk Desi masih sesenggukan karena menangis.
"Dan itu semua salah Mommy karena lalai." Lanjut Desi dengan menutup wajah menggunakan tangannya. Keenand segera bersimpuh dihadapan Desi untuk menenangkannya.
"Ini bukan salah mommy." Kata Keenand justru membuat air mata Desi tak bisa berhenti. Keenand segera menghapus air mata Desi dengan lembut.
"Keenand pasti bawa Arsy kembali lagi ke sini. Mommy jangan khawatir. Percaya sama Keenand." Ucap Keenand lagi diangguki Desi lemah.
Setelah membuat Desi sedikit tenang, Keenand segera berdiri. Tangannya terkepal kuat. Tidak akan ia biarkan kejadian tiga belas tahun yang lalu kembali terulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrasya Brian A.
Humor#NotRomance {RAMPUNG}~{LAGI DIREVISI} Bukan hal mudah bagi Arrasya bisa sampai di titik ini. Begitu banyak hal yang Tuhan uji kepadanya di usia yang masih belia. Dari semua hal yang terjadi, merelakan orang tersayang pergi adalah salah satu hal ters...