Gedung lima lantai tepat dihadapan Arrasya sekarang. Bukan rumah sakit, melainkan pusat perbelanjaan yang menjadi tujuan mereka.
Tidak mungkin Nadia dan Desi membawa Arrasya ke rimah sakit, jadilah mereka ke sini. Lagipula tadi Rizky sudah memberi izin, toh mereka juga pergi ke pusat perbelanjaan mereka sendiri.
Sangat kecil kemungkinan ada hal buruk terjadi. Mungkin.
"Kita ngapain ke sini?" Tanya Arrasya. Perasannya mulai tidak enak. Dia sudah tau apa yang ada dipikiran Nadia dan Desi sekarang.
"Main volly." Jawab Desi asal membuatArrasya menyipitkan matanya. Ternyata Mommynya itu terpengaruh jokes bapak-bapak dari Ricky.
Nadia terkekeh. "Katanya kamu mau ikut Bunda. Ya Bunda mau ke sini. Kamu boleh minta apapun yang kamu mau. Hari ini kita bersenang-senang." Ucap Nadia dengan semangat.
Arrasya menelan ludahnya kasar. Dia terjebak. Dia tidak bisa kabur lagi. Mau tak mau ia harus menemani kedua wanita istimewa dalam hidupnya itu berbelanja yang artinya ia harus berdiri dan berjalan kaki berjam-jam didalam gedung itu.
'halo koyo nanti malam kita ketemu' batin Arrasya.
°°°°°°
#Apartemen Mahendra
Bara dan Dewa saat ini berada di basement Apartemen milik Mahendra. Mereka berdua ditugaskan oleh Keenand untuk menunggu kedatang 3 orang yang menurut mereka penting saat ini.
Brum
Brumm
Brummm
Suara motor memasuki basement membuat Bara dan Dewa yang tadinya bersandar di mobil menjadi berdiri tegap menyambut kedatangan mereka.
Altha, Erick, dan Dikta melepas helm fullfase yang melekat pada kepala mereka lalu turun dari motor masing masing.
Bara dan Dewa segera menghampiri ketiga orang itu. "Lama tau nggak." Tutur Dewa saat didekat Altha.
"Nih, gara gara ini kita lama." Balas Altha menjawab ucapan Dewa tadi dengan menaikkan paperbag ke atas tepat dihadapan Dewa.
"Apaan tuh Al?" Tanya Dewa.
"Oleh oleh dari rumah Dikta." Balas Altha.
Dikta yang ada di samping Altha menyenggol lengan Altha karena Dikta tidak mengenal siapa orang yang tiba tiba muncul dihadapannya saat ini.
"Itu sepupunya Arrasya." Dikta ber-oh ria mendengar ucapan singkat Altha.
"Dikta Bang." Ucap Dikta memperkenalkan diri dengan mengulurkan tangan untuk berkenalan.
"Dewa, Abang sepupu Arrasya." Ucap Dewa menjabat tangan Dikta.
"Sudah kita naik ke atas sekarang. Semua orang udah nunggu disana." Sela Bara jika dibiarkan maka akan semakin lama.
Bara berjalan terlebih dahulu lalu diikuti yang lain menuju lift yang ada di Basement. Beberapa menit berada didalam lift akhirnya mereka berlima sampai di lantai teratas tempat Apartemen Mahendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrasya Brian A.
Humor#NotRomance {RAMPUNG}~{LAGI DIREVISI} Bukan hal mudah bagi Arrasya bisa sampai di titik ini. Begitu banyak hal yang Tuhan uji kepadanya di usia yang masih belia. Dari semua hal yang terjadi, merelakan orang tersayang pergi adalah salah satu hal ters...