16. Jadian?

1.1K 104 1
                                    

Saat bel pulang sekolah telah berbunyi, semua siswa-siswi langsung berhamburan keluar kelas, kecuali Dhea.

Kali ini Dhea memilih untuk berdiam diri di dalam kelas sembari menunggu parkiran sepi.

Erina? Ia sudah pulang duluan karena supirnya sudah menjemput.

♡♡♡

10 menit kemudian, Dhea melangkahkan kaki menuju ke parkiran untuk mengambil mobilnya.

Namun saat di koridor lantai satu, ia bertemu dengan Arka. Entah mengapa, Dhea merasa malas melihat muka Arka jadi ia memilih untuk menghindarinya.

Arka yang menyadari akan keberadaan Dhea langsung memanggilnya.

"Dhea! Dhe! Tunggu!" seru Arka sambil mengejar Dhea yang semakin menjauh.

Kini Arka berhasil mencekal pergelangan tangan Dhea dan hal itu membuat Dhea memberhentikan langkah kakinya.

"Lepasin!" seru Dhea sambil melepas paksa cekalan tangan Arka.

"Kamu kenapa?" tanya Arka to the point.

"Nggak papa. Emang gue kenapa?" tanya Dhea balik dengan ketus.

"Kenapa lari?" tanya Arka.

"Gue buru-buru,"jawab Dhea.

"Mau ke mana?"

"Pulang lah. Gitu aja pakek nanya."

"Yakin mau pulang?" tanya Arka yang merasa tidak percaya dengan jawaban Dhea.

Beruntung saat ini di koridor sudah sepi karena memang semua siswa/i dan para guru sudah pulang ke rumahnya masing-masing. Jadi tidak akan memicu kehebohan saat melihat Dhea dan Arka berduaan.

"Iya. Udah minggir! Gue mau pulang," jawab Dhea lalu bergegas pergi.

Tapi lagi-lagi..

"Tunggu!" seru Arka yang kembali mencekal pergelangan tangan Dhea membuatnya terpaksa berbalik badan.

"Apa lagi sih?" tanya Dhea.

"Kamu marah sama aku?" tanya Arka.

"Marah kenapa? Emang lo punya salah apa sama gue?" tanya Dhea balik.

"Yaa mungkin kamu marah gara-gara tadi pagi aku nolak ajakan kamu buat berangkat banget," jawab Arka.

"Sotoy lo!" seru Dhea.

"Bener kan?" tanya Arka ingin memastikan.

"Asal lo tau ya, lebih sakit saat lo nolak cinta gue daripada lo nolak ajakan berangkat sekolah bareng gue," ucap Dhea membuat Arka gagal paham.

"Hah? Maksud kamu?"

"Susah ya ngomong sama orang kayak lo. Udah lah gue pulang aja."

"Maksud omongan kamu tadi apa?"

"Lupain aja, nggak penting kok."

"Maksudnya apa Dhe? Kamu-"

"Kalau lo mau tau, ntar malem dateng aja ke kafe ID," potong Dhea.

"Ngapain ke kafe?" tanya Arka yang semakin tidak mengerti.

"Ntar juga tau. Inget ya jam 8 malem. Jangan sampe telat!" jawab Dhea yang kemudian langsung pergi meninggalkan Arka yang masih berusaha mencerna perkataan Dhea barusan.

"Cinta? Kafe? Ngapain?" tanya Arka.

♡♡♡

Malam harinya, Dhea sudah bersiap-siap untuk ke kafe. Ia mengenakan dress di atas lutut berwarna navy dengan ditambah sedikit make up yang membuat Dhea terlihat semakin cantik dan anggun.

CUPS (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang