Mulmed : Dheandra & Bisma
♡♡♡
"Jadi sekarang lo suka sama dua cowok?" tanya Bisma tidak percaya.
"Gue bener-bener bingung, Bis. Satu sisi gue udah pacaran sama Arka, ya walaupun awalnya cuma karena kalah taruhan. Tapi lama-lama gue mulai nyaman sama dia. Tapi di sisi lain, gue udah dijodohin sama Tama dan kayaknya gue juga mulai suka sama dia. Menurut lo, gue harus gimana, Bis?"
"Menurut gue, lo harus bisa milih salah satu antara Arka sama Tama, Dhe."
"Gue nggak bisa milih, Bis. Karena kalau gue milih Arka, yang ada keluarga gue sama Tama kecewa. Tapi kalau gue milih Tama, gue nggak mau bikin Arka kecewa."
"Ribet juga ya masalah percintaan lo."
"Banget."
"Tapi Dhe, lo udah pernah bicarain masalah ini belum ke Arka sama Tama? Siapa tau mereka bisa bantu."
"Lo gila apa? Kalau mereka berantem gimana coba?"
"Iya juga ya."
"Eh, tapi gue pernah, sering malahan curhat soal Arka ke Tama dan sikap dia ya biasa-biasa aja."
"Berarti Tama udah tau semuanya?"
"Udah. Waktu di Bandung, gue udah cerita ke dia soal gue sama Arka."
"Kalau sikap Tama biasa-biasa aja, bisa jadi dia nggak suka sama lo, Dhe."
"Gitu ya, Bis?"
"Iyalah, Dhe. Nih ya, kalau semisal Tama suka sama lo, dia pasti bakal nunjukin sikap cemburunya saat lo cerita soal cowok lain."
"Gue jadi makin bingung, Bis," ucap Dhea sambil menggaruk rambutnya.
"Yaudah. Daripada lo bingung, mending lo jadian sama gue aja. Gimana?" canda Bisma.
"Itu sih maunya lo, Bis," balas Dhea.
"Emang lo nggak mau?" tanya Bisma.
"Enggak hahaha. Oh ya Bis, tadi kan gue udah cerita tuh tentang percintaan gue, sekarang lo dong yang cerita," pinta Dhea.
"Ogah! Kisah cinta gue nggak ada yang menarik, Dhe."
"Nggak papa. Cerita aja, Bis. Biar gue tau gitu."
"Oke, gue bakal cerita asal jangan diketawain ya."
"Gue nggak bakal ketawa, paling cuma ngakak doang."
"Sama aja kali, Dhe."
"Hehehe. Yaudah buruan cerita! Gue udah pasang telinga tajam-tajam nih."
"Oke. Jadi, gue tuh punya mantan 4. Pertama kali gue pacaran pas kelas 4 SD, itupun cuma seminggu terus putus gara-gara dia ketahuan sama papanya. Akhirnya gue yang dimarahin sama papanya pas dia dijemput waktu pulang sekolah."
"Hahaha ... lo gila juga ya. Masa kelas 4 SD udah pacaran sih?"
"Hehehe ... mau dilanjut nggak nih?"
"Lanjut dong."
"Terus setelah masuk SMP, gue baru pacaran lagi pas kelas 8 dan lumayan lama sih, dua bulanan gitu. Tapi tiba-tiba dia mutusin gue gara-gara gue dibilang pelit. Kan waktu itu dia pernah minta dibeliin bando, lah uang gue udah habis buat beli sepatu olahraga. Gue mau minta ortu tapi takut dimarahin. Jadinya dia marah-marah terus minta putus. Setelah itu pas kelas 9 gue pacaran lagi dan ini yang paling susah buat dilupain. Dia itu cewek pindahan dari Solo dan paling cantik se-angkatan gue waktu itu. Setelah gue pdkt sekitar sebulan akhirnya gue tembak dan diterima sama dia. Kita pacaran cukup lama hampir setengah tahun, tapi tiba-tiba ada orang ketiga di hubungan gue sama dia dan orang itu adalah temen sebangku gue sendiri. Pas gue tau kalau temen gue itu pho, gue nggak mau lagi duduk sebangku sama dia dan akhirnya dengan terpaksa gue mutusin cewek itu soalnya gue nggak suka kalau diduain. Waktu itu gue baru bisa move on pas kelas 10 semester 2. Hampir setahun gue move on nggak bisa-bisa mulu. Terus akhirnya gue deket sama kak Bila, kakak kelas yang udah lulus. Dia kan ketua cherleader, lah gue ikut basket. Otomatis kita jadi sering ketemu dan sering ngobrol banyak gitu. Gue dikasih tau sama temen gue kalau kak Bila naksir gue. Jujur gue suka sama dia tapi bayang-bayang mantan gue masih ada. Gue nyoba buat jalin hubungan sama kak Bila dan ternyata seru juga. Kita banyak sharing soal banyak hal terutama soal basket sama cherleader. Tapi tiba-tiba dia mutusin gue pas mau ujian nasional. Alasannya sih karena dia mau fokus UN dan katanya setelah lulus dia bakal lanjut kuliah di luar negeri. Gue berusaha buat nerima itu, toh itu demi kebaikan dia. Dan setelah kejadian-kejadian yang gue alami, gue mutusin buat nggak mau salah pilih cewek. Makanya gue kadang cuek kalau ada cewek yang deketin gue. Sampai akhirnya gue tau lo dan ketemu langsung sama lo pas di arena balap. Saat itu gue ngerasa lo tuh beda dari kebanyakan cewek. Tapi gue kecewa, ternyata lo nggak suka sama gue." Kata-kata yang akhir sengaja diucapkan Bisma dengan nada dramatis.
"Perasaan kan nggak bisa dipaksain, Bis. Jangan bikin gue ngerasa bersalah dong!"
"Iya, tau. Tadi gue cuma bercanda. Oh ya, ada satu hal lagi yang harus lo tau, tapi jangan bilang sama siapa-siapa ya!"
"Waduh! Kayaknya rahasia banget nih."
"Iya. Makanya lo janji dulu."
"Yaudah, gue janji."
"Sebenernya dulu pas gue kecil ada seorang cewek yang bikin gue tertarik. Awalnya sih gue ngira cuma cinta monyet gitu. Tapi akhir-akhir ini pas gue ngeliat dia, jantung gue jadi deg-degan. Tapi karena gue udah suka duluan sama lo, jadi gue coba bersikap biasa aja ke dia."
"Dia siapa?"
"Temen lo sendiri."
"Hah? Temen gue? Siapa?"
"Sella."
"Apa? Jadi lo suka sama Sella?"
"Kayaknya. Dulu gue sama Sella deket banget. Kita tetanggan pas gue sama dia masih sama-sama TK. Tapi pas gue masuk SD, ortu gue pindah rumah dan sejak saat itu gue jadi jauh sama Sella dan baru ketemu lagi pas SMA ini."
"Gimana kalau gue bantuin lo?"
"Bantuin gimana?"
"Ya bantuin supaya lo bisa deket lagi sama Sella dan biar lo bisa cepet move on dari gue."
"Boleh-boleh. Caranya gimana?"
"Ntar deh gue pikirin dulu. Lo tunggu aja kabar dari gue. Gue jamin lo sama Sella bakal secepatnya jadian."
"Emang Sella belum punya pacar? Takutnya kayak lo lagi diem-diem udah jadian."
"Tenang aja, Sella udah lama jomblo kok. Terakhir dia pacaran pas awal kelas 11, itupun cuma sebulan dan Sella yang mutusin cowoknya."
"Oke deh. Gue serahin semua sama lo ya."
"Beres, Bis."
♡♡♡
Setelah bercerita banyak tentang kisah cinta masing-masing, Dheapun mengajak Bisma untuk makan siang karena perutnya sudah sangat lapar. Lalu setelah makan siang, Bisma mengantar Dhea pulang ke rumah.
"Thanks ya Bis udah ngajak gue jalan-jalan terus mau dengerin curhatan gue."
"Iya, sama-sama. Thanks juga lo udah mau dengerin kisah percintaan gue yang absurd tadi."
"Hahaha. Yaudah, gue turun dulu ya. Lo hati-hati pulangnya!"
"Iya. Bye, Dhe!"
"Bye, Bis!"
♡♡♡
Maaf yaaa, lagi-lagi upnya ngaret 😕
Untuk besok, akan ada 4 part lagi..
"Kok 4 part mulu sih, Thor?"
Emang aku sengaja 4 part aja :)
Bocorannya..
Aku kasih dialog aja yaaa..
Nih 👇👇👇
"Jadi lo nuduh gue selingkuhin lo gitu?" tanya Dhea dengan kesal.
"Aku nggak nuduh kamu. Tapi kamu sendiri yang bilang kalau Tama itu ganteng. Makanya aku mikir kalau kamu suka sama dia."
"Ya Tama emang ganteng. Tapi kan gue udah punya lo, Ar. Jujur, gue kecewa karena kesannya lo nggak percaya sama gue dan malah mojokin gue."
"Aku nggak bermaksud gitu, Dhe. Aku cuma-"
"Selain kejujuran, kepercayaan juga penting dalam suatu hubungan. Kalau emang udah nggak bisa percaya, yaudah nggak usah dipertahanin hubungannya."
Selengkapnya, tunggu next part besok yaaa 🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
CUPS (COMPLETED)
Teen FictionCUPS - Berkisah tentang Dheandra Apriliana, seorang selebgram sekaligus the most wanted girl di SMA Bima Sakti dengan kakak kelasnya bernama Arka. Awal kedekatan mereka dimulai saat Dhea kalah taruhan dari sahabatnya. Sehingga, ia harus menerima hu...