59. Arka cupu

854 81 4
                                    

Mulmed : Dheandra

♡♡♡

Dua hari kemudian. Pagi ini Dhea sudah janjian untuk bertemu dengan Arka. Bukan! Bukan Arka si dokter, melainkan Arka si cupu.

Ya, karena waktu itu Dhea yang meminta ingin bertemu Arka Cupu, jadi Arka Dokterpun menurutinya.

Dhea dan Arka akan bertemu di sebuah kafe yang tidak jauh dari rumah Dhea.

Dhea ke kafe dengan diantarkan oleh supir karena mengingat mama dan papanya belum mengizinkan kalau Dhea membawa kendaraan sendiri.

Dhea sampai di lokasi terlebih dahulu. Ia langsung masuk ke dalam kafe dan menuju ke meja yang sudah ia booking sebelumnya.

"Mau pesan apa, Mbak?" tanya seorang pelayan menghampiri Dhea.

"Milkshake stroberi 1 ya," jawab Dhea.

"Itu aja, Mbak?"

"Iya, sementara itu aja."

"Baik, mohon ditunggu sebentar."

♡♡♡

Sampai milkshake Dhea datang, Arka belum juga menunjukkan batang hidungnya.

Karena merasa bosan, Dhea memilih untuk memainkan handphonenya.

Tapi yang Dhea bisa lakukan hanyalah bolak-balik membuka layar utama, galeri yang isinya cuma ada beberapa foto, dan aplikasi whatsapp.

Memang, di handphone barunya belum ada aplikasi instagram atau sosial media lainnya. Dhea masih terlalu malas untuk menginstall aplikasi tersebut.

"Hai," sapa seseorang membuat Dhea langsung mendongak.

"Lo siapa?" tanya Dhea merasa asing dengan lelaki di hadapannya itu.

"Kenalin namaku Arka. Aku mantan pacar kamu pas SMA," jawabnya tersenyum.

"Oh, jadi lo cowok cupu yang pernah jadi pacar gue?" tanya Dhea memastikan.

"Iya."

"Duduk dulu, Ar!" suruh Dhea lalu Arka duduk di hadapannya.

"Kamu udah nunggu lama ya?" tanya Arka.

"Enggak kok. Oh ya, nama lo kok bisa sama ya kayak dokter Arka?" heran Dhea.

"Nama Arka kan nggak cuma satu, Dhe."

"Iya juga ya. Lo ke sini sendiri, Ar?"

"Iya. Emang mau sama siapa lagi?"

"Kirain dokter Arka nganterin lo ke sini."

"Enggak. Dokter Arka lagi sibuk katanya."

"Oalah."

"Gimana kabar kamu? Katanya kamu habis kecelakaan ya?"

"Kabar gue baik. Iya, gue habis kecelakaan dan sekarang lagi amnesia."

"Pantesan tadi kamu nggak ngenalin aku."

"Iya. Eh, kita pesen makan dulu yuk! Baru ntar lanjut ngobrol lagi," ajak Dhea.

"Iya, boleh," setuju Arka.

♡♡♡

Selesai makan.

"Maafin gue ya, Ar," ucap Dhea.

"Minta maaf buat apa?" tanya Arka tidak mengerti.

"Buat sikap gue di masa lalu yang udah tega jadiin lo sebagai hukuman kalah taruhan," jawab Dhea.

CUPS (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang