Mulmed : Jennifer Coppen as Sharina
♡♡♡
"Sharina!" pekik keduanya bersamaan.
"Mau ngapain lo ke sini?" tanya Mike.
"Ya aku mau nyariin kamu lah. Tadi aku ke kelas kamu, terus katanya kamu lagi pergi sama Dhea. Dan karena aku tau pasti kalian ke taman belakang, makanya aku langsung samperin ke sini," jelas Sharina.
"Ada urusan apa lo sama Mike?" tanya Dhea pura-pura tidak tau.
"Kepo!" cibir Erina.
"Iya. Emang kenapa? Masalah buat lo kalau gue kepo?" tanya Dhea.
"Ya masalah lah. Itu artinya lo mau ikut campur urusan gue sama Mike," jawab Sharina.
"Mending lo pergi aja dari sini," usir Mike.
"Kok kamu malah ngusir aku sih?" tanya Sharina memanyunkan bibirnya.
"Gue sama lo udah nggak ada urusan apapun. Jadi stop, jangan ganggu gue lagi!" tegas Mike.
"Aku nggak bakal berhenti sampe kamu mau jadi pacar aku," ucap Sharina.
"Hahaha ...." tawa Dhea terdengar meremehkan.
"Kenapa lo malah ketawa?" tanya Sharina.
"Habisnya lo lucu sih. Udah jelas-jelas Mike nolak tapi lo masih aja kekeuh ngejar dia," jawab Dhea.
"Itu namanya perjuangan," ucap Sharina.
"Perjuangan?" beo Dhea tersenyum miring.
"Iya lah. Lo pasti nggak ngerti kan sama yang namanya perjuangan?" tebak Sharina.
"Gue sangat mengerti tentang perjuangan. Maka dari itu, gue mau nanya sama lo. Yang lo perjuangin itu orangnya atau uangnya?" tanya Dhea.
"H-hah? Ma-maksud lo?"
"Gini ya, Sharina. Semua orang di sekolah ini juga tau lo siapa. Lo nggak mungkin ngejar cowok kalau bukan karena pengen uangnya. Ya kan?"
"Enggak kok. Gue beneran tulus sama Mike."
"Sejak kapan orang kayak lo bisa tulus?" tanya Dhea menatap Sharina dengan sinis.
"Udahlah, gue nggak ada urusan sama lo. Gue ke sini buat nyamperin Mike, bukan buat debat sama lo," ucap Sharina mengalihkan pembicaraan. "Mike, ikut aku bentar yuk!" ajaknya kemudian.
"Nggak! Gue nggak mau ikut sama lo," tolak Mike.
"Please, bentar aja, Mike!" ucap Sharina memohon.
"Kalau Mike nggak mau ya jangan dipaksa dong!" sahut Dhea.
"Heh, lo diem ya! Jangan ikut campur urusan gue!" seru Sharina.
"Hm, sepertinya gue punya tawaran menarik buat lo," ucap Dhea.
"Tawaran apa?" tanya Sharina.
"Ya meskipun lo nggak mau ngaku, tapi gue sangat yakin kalau lo ngejar Mike demi dapetin uangnya. Dan penawaran gue adalah gue akan ngasih lo uang asalkan lo jauhin Mike dan jangan pernah ganggu hidupnya lagi. Oh bukan cuma Mike, tapi juga gue dan temen-temen gue. Intinya setelah ini gue nggak mau ada urusan lagi sama lo. Gimana?"
Sharina terlihat mempertimbangkan tawaran dari Dhea.
"Lo nggak perlu ngelakuin itu, Dhe," ucap Mike merasa tidak enak.
"Tapi gue mau ngelakuin ini," balas Dhea. "Gimana, Sha? Mau nggak nerima penawaran gue?" tanya Dhea.
"Emang lo bakal ngasih gue berapa?" tanya Sharina.
"Terserah lo maunya berapa," jawab Dhea.
"Oke. Gue terima tawaran lo," putus Sharina.
"Gitu dong. Jadi berapa yang lo minta?" tanya Dhea.
"50 juta," jawab Sharina.
"Lo gila minta uang sebanyak itu ke Dhea?" kaget Mike mendengar nominal yang diminta oleh Sharina.
"Udah Mike, nggak papa kok," sahut Dhea.
"Tapi Dhe-"
"Lo diem aja, oke? Biarin gue nyelesaiin ini sama Sharina," potong Dhea.
Mike menganggukkan kepala dengan pasrah.
"Jadi gimana? Deal or no?" tanya Sharina.
"Oke, deal," jawab Dhea. "Tapi gue nggak punya cash sebanyak itu. Jadi gue tf aja nggak papa kan?"
"It's okay. No problem."
"Yaudah nih, lo ketikin nomor rekening lo!" Dhea memberikan hpnya pada Sharina.
"Nih!" ucap Sharina mengembalikan hp Dhea.
"Oke. Udah gue tf 50 juta. Berarti sekarang masalah kita selesai ya," ucap Dhea.
"Oke. Gue cabut dulu kalau gitu," pamit Sharina lalu pergi dari taman belakang.
"Ntar uang lo biar gue ganti," ucap Mike.
"Nggak usah," tolak Dhea.
"Tapi kan itu-"
"Gue nggak suka dibantah Mike. Toh gue ngeluarin uang itu buat kebaikan bersama bukan cuma buat lo doang," potong Dhea.
"Yaudah. Makasih banyak ya, Dhe," ucap Mike.
"Sama-sama, Mike. Yaudah yuk kita ke kelas!" ajak Dhea.
"Ngapain ke kelas? Kan lagi jamkos," tanya Mike. Memang saat ini semua kelas sedang jamkos karena guru-guru mengadakan rapat. Maka dari itu, Dhea dan Mike bisa berlama-lama di taman belakang tanpa buru-buru kembali ke kelas.
"Habisnya gue bosen berduaan sama lo," canda Dhea.
"Baru juga bentar sama gue, udah bosen aja lo, Dhe," sedih Mike.
"Canda doang, Mike. Gue mau ngasih tau Erina soal lo yang udah berubah. Jadi biar kalian bisa cepet-cepet jadian deh," ucap Dhea.
"Oh, yaudah kalau gitu. Ayo ke kelas!" ajak Mike.
Sesampainya di kelas, Dhea segera menceritakan tentang apa yang terjadi di taman belakang pada Erina dan Sella.
♡♡♡
🕛 20.28
Baru saja Dhea menyelesaikan PRnya. Lalu ia teringat akan sang pacar yang seharian ini tidak ada kabar.
Dhea segera mengambil handphonenya untuk menghubungi Arka.
Tapi sampai panggilan ke-10, Dhea tak kunjung mendapatkan respon.
Lalu Dhea mengirim chat ke whatsapp Arka, tapi ternyata Arka sedang offline.
Dhea jadi khawatir pada pacarnya itu. Ia takut Arka kenapa-napa.
Dhea ingin menanyakan tentang Arka ke teman dekatnya. Tapi Dhea tidak punya nomor Fadlan, Bimo, apalagi keluarga Arka.
"Yaudah, besok pagi gue samperin ke kelasnya aja. Semoga gue bisa ketemu Arka dan semoga dia baik-baik aja," ucap Dhea.
Setelah membereskan buku dan alat tulisnya, Dhea pergi ke toilet untuk mencuci muka dan menggosok gigi. Baru setelah itu ia berbaring di atas kasur kesayangannya. Tak lama kemudian, Dhea sudah menuju ke pulau kapuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CUPS (COMPLETED)
Teen FictionCUPS - Berkisah tentang Dheandra Apriliana, seorang selebgram sekaligus the most wanted girl di SMA Bima Sakti dengan kakak kelasnya bernama Arka. Awal kedekatan mereka dimulai saat Dhea kalah taruhan dari sahabatnya. Sehingga, ia harus menerima hu...