47. Sekampus w/ Dava

712 82 1
                                    

Mulmed : Dava

♡♡♡

Setahun berlalu begitu cepat. Hari ini adalah hari kelulusan Dhea di masa SMAnya. Kedua orang tuanya datang ke Melbourne untuk menemani putri semata wayangnya yang sedang berbahagia sekaligus untuk menuntaskan rasa rindunya.

Ya, selama setahun ini, Dhea tidak pernah pulang ke Indonesia dikarenakan tugasnya yang begitu banyak. Tapi setiap 2 atau 3 bulan sekali, mama dan papanya akan berkunjung ke Melbourne.

"Selamat ya putri kesayangan papa," ucap papa sambil memeluk Dhea.

"Selamat, Sayang. Mama bangga sama kamu," giliran mama yang memeluk Dhea.

"Makasih ya, Pa, Ma. Kalian udah nyempetin dateng ke sini. Padahal kalian lagi sibuk-sibuknya," ucap Dhea.

"Sesibuk apapun itu, kita nggak mungkin ngelewatin salah satu momen berharga di hidup kamu, Sayang. Ya kan, Pa?"

"Iya, Ma. Yaudah yuk kita langsung cari makan! Papa udah laper nih."

"Ayo, Pa!"

♡♡♡

Setelah kelulusannya, Dhea segera mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan di salah satu universitas terbaik yang ada di Melbourne. Rencananya ia akan mengambil jurusan bisnis agar nantinya bisa membantu papanya dalam mengurus perusahan dan bisnis-bisnisnya yang bisa dibilang lumayan banyak.

Bukan tanpa alasan Dhea berpikir seperti itu. Mengingat ia adalah anak tunggal, jadi mau tidak mau, kelak ia yang akan mewarisi semua kekayaan orang tuanya.

Beberapa bulan kemudian, Dhea sudah resmi menjadi mahasiswi jurusan bisnis di universitas yang berada di Melbourne. Ya, setelah usahanya yang cukup keras akhirnya ia bisa masuk ke jurusan dan universitas yang diinginkan.

Dhea sangat menikmati masa-masa kuliahnya. Ia juga sudah cukup akrab dengan teman-teman barunya. Bahkan dalam waktu sekejap, sudah banyak lelaki yang menyukai Dhea, terlihat dari seberapa sering ia menerima cokelat, bunga, surat, dan hadiah-hadiah lainnya dari orang-orang yang tidak dikenalnya.

♡♡♡

Suatu hari, ketika Dhea selesai kelas, ia memutuskan untuk jalan-jalan ke taman yang ada di kampusnya.

Tiba-tiba ada seseorang yang menabrak bahu Dhea. Untung saja, ia tidak kehilangan keseimbangan jadi tidak sampai terjatuh.

"Eh, sorry-sorry," ucap seseorang tersebut.

Lalu Dhea dan orang itu saling tatap.

"Dava!"

"Dhea!"

Pekik keduanya bersamaan.

"Lo ngapain di sini?" tanya Dava.

"Ya kuliah lah," jawab Dhea. "Lo?" tanyanya balik.

"Kuliah juga. Nggak nyangka ya ternyata kita satu kampus."

"Iya nih."

"Lo ngambil jurusan apa, Dhe?"

"Bisnis. Lo?"

"Sama. Tapi kok gue nggak pernah ketemu lo ya?"

"Emang lo kelas apa?"

"Kelas C."

"Pantes. Gue kelas A soalnya."

"Oalah. Terus sekarang lo mau ke mana?"

"Ke taman."

"Sendiri?"

"Iya."

"Emang udah selesai kelas?"

CUPS (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang