34. Fadlan ngasih tau

750 83 0
                                    

Mulmed : Fadlan

♡♡♡

Di hari Minggu ini, ada sepasang teman yang janjian untuk bertemu di sebuah kafe. Mereka adalah Arka dan Fadlan.

Ya, jadi semalam, Fadlan menghubungi Arka dan mengatakan kalau ada sesuatu yang penting yang harus ia beritahukan padanya.

Fadlan terlebih dahulu sampai di kafe. Barulah sepuluh menit kemudian, Arka datang.

"Udah nunggu lama?" tanya Arka tidak enak karena sudah membuat Fadlan menunggunya.

"Enggak kok," jawab Fadlan.

"Jadi ada hal penting apa yang mau lo kasih tau ke gue?" tanya Arka penasaran.

"Tapi lo jangan kaget ya!"

"Iya. Emang soal apa sih?"

"Ini soal pacar lo, Dheandra. Awalnya gue nggak mau ngasih tau karena gue kasian sama lo. Tapi setelah gue pikir-pikir, dengan gue nggak ngasih tau, justru lo malah kasian karena nggak tau apa-apa."

"Oke. Jadi intinya apa yang mau lo kasih tau soal Dhea?"

"Lo liat aja sendiri!" Fadlan memberikan handphonenya yang memuat foto Dhea yang hampir jatuh namun ditahan oleh Tama.

"Maksudnya apa?" tanya Arka mengembalikan hp Fadlan.

"Jadi gini, Ar. Kemarin gue nganterin adek gue ke mall. Terus gue nggak sengaja ngeliat Dhea sama tuh cowok lagi mesra-mesraan. Yaudah gue foto terus gue kasih liat ke lo biar lo tau gimana sikap Dhea saat di belakang lo," jawab Fadlan.

"Tapi belum tentu Dhea selingkuh sama cowok ini kan," ucap Arka berpositive thinking.

"Gue tau lo sayang banget sama Dhea, tapi lo jangan buta kayak gini, Ar. Udah jelas-jelas Dhea ada main sama cowok lain di belakang lo. Dan asal lo tau, ini bukan yang pertama kalinya. Kamis kemarin, pas lo belum berangkat, Dhea sempet ngajak cowok itu makan di kantin sekolah dan mereka juga keliatan mesra banget," jelas Fadlan yang mulai tersulut emosi karena sepertinya Arka tidak mempercayainya.

"Bisa aja mereka cuma temen kan?"

"Kalau cuma temen, nggak mungkin semesra itu, Ar."

"Ya siapa tau mereka nggak bermaksud mesra-mesraan. Tapi kesannya aja yang mesra."

"Udahlah terserah lo mau nganggepnya gimana. Yang jelas, gue udah ngasih tau lo tentang Dhea sama tuh cowok."

♡♡♡

Sore harinya.

Dhea merasa bosan berada di kamar. Jadi, ia memutuskan untuk pergi ke belakang rumahnya.

Tapi sebelum itu, Dhea ingin mengambil minum di dapur.

Saat Dhea tengah asik minum air, tiba-tiba ada bi Am datang menghampirinya.

"Non, Dhea!" panggilnya membuat Dhea menoleh.

"Iya, Bi. Kenapa?" tanya Dhea.

"Bibi izin mau ke supermarket dulu ya, Non," ucap bi Am.

"Ngapain, Bi? Kemarin kan udah beli bahan masakan," tanya Dhea.

"Bibi mau beli buah sama sayuran lagi, Non. Terus sekalian beli selimut baru sama pengharum ruangan buat di kamar ibu," jawab bi Am.

"Ibu? Nenek maksudnya?"

"Iya, Non. Tadi nyonya telfon, katanya lusa nenek Non mau nginep di sini."

"Serius Bi nenek mau nginep di sini?"

"Iya, Non."

"Berarti mama sama papa juga ikut ke sini ya, Bi?"

"Pastinya, Non."

"Yeay! Akhirnya rumah ini nggak sepi lagi," senang Dhea.

"Non Dhea mau nitip sesuatu mungkin pas bibi ke supermarket nanti?" tanya bi Am.

"Enggak, Bi. Aku lagi nggak pengen apa-apa," jawab Dhea. "Oh ya, Bibi ke supermarket sama siapa? Naik apa?"

"Sendiri, Non. Naik ojol."

"Bibi pakek mobilku aja. Minta tolong ke pak Jono buat nganterin bibi."

Pak Jono adalah satpam, tukang kebun, sekaligus supir pribadi papa Dhea dan ia adalah suami dari bi Am.

"Nggak usah, Non. Bibi naik ojol aja."

"Nggak papa, Bi. Pakek mobilku aja ya. Biar nanti bibi nggak ribet pas bawa belanjaan."

"Tapi bibi nggak enak, Non. Mobil Non kan bagus, ntar kalau lecet gimana?"

"Ya tinggal bawa ke bengkel aja, Bi. Udah nggak papa, pakek aja. Soalnya di rumah lagi nggak ada mobil lain kan, cuma ada mobilku aja."

"Tapi Non-"

"Pokoknya bibi pakek mobilku ya. Kuncinya ada di kamar. Bibi ambil aja sendiri. Aku mau ke belakang dulu."

"Baik, Non."

♡♡♡

Kini Dhea sudah berada di belakang rumahnya. Ia sangat senang berada di sini karena ini adalah salah satu tempat favoritnya ketika di rumah.

Di belakang rumah terdapat sebuah taman mini yang banyak dipenuhi oleh bunga mawar putih kesukaan Dhea dan ada sebuah kolam renang yang cukup besar.

Dhea berjalan menuju taman mininya. Ia ingin melihat kondisi bunga favoritnya untuk memastikan mereka dirawat dengan baik oleh pak Jono.

Setelah selesai, Dhea beralih ke kolam renang yang akhir-akhir ini tidak pernah ia gunakan lagi.

Dhea duduk di tepi kolam lalu memasukkan kedua kakinya ke dalam air.

Dhea mengehala napas sambil tatapan matanya mengarah ke depan. "Arka ... Tama ... kenapa nama kalian yang selalu ganggu pikiran dan hati gue?" gumam Dhea.

CUPS (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang