Pukul 9 lebih, akhirnya Dhea tiba di rumahnya.
Setelah keluar dari mobil yang menjemputnya, Dhea dibuat salfok pada mobil yang terparkir di pekarangan rumahnya. Tentu ia sudah hafal itu mobil siapa. Ya, siapa lagi kalau bukan mobil sang pacar sekaligus cowok yang dijodohkan padanya.
Dhea menghela napasnya. Setelah dirasa cukup tenang, barulah ia masuk ke dalam rumah.
Benar saja dugaan Dhea. Ternyata di ruang tamu sudah ada Arkatama, Shinta, Mahendra, nenek, dan kedua orang tua Dhea.
"Assalamu'alaikum," ucap Dhea membuat mereka semua langsung menoleh.
"Wa'alaikumsalam," balas mereka bersamaan.
"Kamu udah pulang, Sayang? Gimana tadi perjalanannya?" tanya Dhevi.
"Iya, Ma. Alhamdulillah lancar," jawab Dhea.
"Sini Sayang, duduk! Ada Tama sama orang tuanya nih. Kita ngobrol-ngobrol dulu yuk!" ajak nenek.
"Sorry Nek, aku capek. Mau istirahat dulu. Besok kan harus sekolah," tolak Dhea lalu pergi ke kamarnya.
"Maafin Dhea ya, Nak Tama. Kayaknya dia bener-bener capek karena baru pulang dari Surabaya," ucap Dhevi.
"Iya, Tan. Nggak papa kok. Saya ngerti," balas Tama.
Sebenarnya dalam hati Tama merasa kalau sikap Dhea tidak seperti biasanya. Ada yang tidak beres.
Tapi kenapa Dhea seperti itu? Apa karena Tama tidak mengabarinya selama beberapa hari? Atau karena ada hal lain? Entahlah, Tama tidak tau. Ia hanya bisa berharap semoga besok Dhea sudah kembali seperti semula.
♡♡♡
Keesokan harinya, Dhea pergi ke sekolah dengan diantar oleh pak Jono.
Ini pertama kalinya Dhea diantar karena memang ia sendiri yang meminta dengan alasan malas membawa kendaraan.
Saat Dhea baru turun dari mobil, ia melihat Arka yang juga baru turun dari taksi.
Dhea segera mempercepat langkah kakinya agar tidak berpapasan dengan Arka.
Namun terlambat, Arka sudah menyejajarkan posisinya dengan Dhea.
"Hai, Dhe," sapa Arka dengan senyum menghiasi wajahnya.
"Kamu apa kabar?" tanya Arka pada Dhea namun tetap tidak ada jawaban keluar dari mulutnya.
Yang ada, Dhea semakin mempercepat langkahnya agar bisa cepat sampai di kelas.
Semua siswa-siswi SMA Bima Sakti memperhatikan Arka yang terus berusaha mengejar Dhea yang terkesan berlari menjauhinya.
Saat Dhea sudah berada di depan kelasnya dan ingin segera masuk, Arka berhasil mencekal tangannya.
"Kamu kenapa sih? Kok tiba-tiba ngehindar gitu? Aku ada salah ya sama kamu?" tanya Arka.
Dhea masih tetap diam. Ia tidak berniat mengeluarkan sepatah katapun untuk Arka.
"Kalau aku ada salah, aku minta maaf. Tapi tolong jawab aku! Kamu kenapa? Apa karena kemarin aku nggak masuk dan nggak ngasih kabar ke kamu?"
Dhea masih tetap mengabaikan pertanyaan Arka.
Arka semakin bingung, ada apa dengan Dhea?
"Oke, kalau sekarang kamu belum mau ngomong, nanti pas istirahat aku tunggu kamu di taman belakang ya," ucap Arka lalu pergi meninggalkan Dhea yang masih mematung di depan kelasnya.
♡♡♡
Bel istirahat telah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Namun, Dhea tetap memilih untuk berdiam diri di dalam kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
CUPS (COMPLETED)
Teen FictionCUPS - Berkisah tentang Dheandra Apriliana, seorang selebgram sekaligus the most wanted girl di SMA Bima Sakti dengan kakak kelasnya bernama Arka. Awal kedekatan mereka dimulai saat Dhea kalah taruhan dari sahabatnya. Sehingga, ia harus menerima hu...