Bab 55 - 57 : Rencana Ardi dan Randi

18.2K 1.2K 1.4K
                                    

Kayaknya bab ini bakal bikin kalian kesel nih sama Bang Farid wkwk. Buat Bang Farid sabar ya, saya dah baca komen di bab sebelumnya, ada kok tim pendukung Abang. Banyaknya sih tim Panji wkwk.

Bicara soal komen, saya kaget lho di bab sebelumnya dapat komen segini

Bicara soal komen, saya kaget lho di bab sebelumnya dapat komen segini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FYI, semua komen kalian saya baca. Sumpah saya bahagia banget 😭 ada banyak komen yang bikin saya ketawa sampe guling-guling saking lucunya, ada juga yang bikin haru atas semangat kalian. Terima kasih ya, jika kalian terhibur dengan cerita saya, sungguh saya terhibur baca komenan kalian wkwk. Maka dari itu, meski terlihat maksa, gpp saya akan memilih jadi penulis pemaksa yang targetin pembacanya buat update next bab. So, next bab kalo sudah 1.200 komen ya wkwk. Sengaja besar biar gak tercapai targetnya :p

#Farid

Panji sudah tidur dari beberapa saat yang lalu. Sebenarnya aku tuh sedang nunggu Bayu ke toilet karena di sana aku akan melancarkan aksiku. Penantianku akhirnya tiba saat jam menunjukkan pukul 11 malam. Bayu bangkit, jalan menuju toilet yang ada di luar karena di kamar ini dikhususkan untuk mandi saja. Pelan-pelan juga aku bangkit, jalan mengendap-ngendap kemudian masuk ke dalam toilet. Di sana Bayu sedang pipis. Seperti biasanya, meski dalam kondisi tidur penisnya sungguh besar sekali. Di atas rata-rata.

"Ngapain kamu ke sini?" tanya Bayu di sela-sela aktivitas buang air kencingnya.

"Saya mau minta tolong sama kamu, Bay. Duh tapi gimana bilangnya ya?"

"Bilang aja," sahutnya sambil mendesah nikmat karena habis mengeluarkan semua cairan urinnya.

"Ini, Bay. Duh. Tapi jangan marah ya?" Aku juga sedikit was-was sih takut malah jadinya Bayu ngamuk.

"Iya."

"Janji?"

"Iya janji udah ayo ah saya mau tidur lagi. Ngantuk."

Dengan senyum mesum aku bilang, "Saya dah lama gak keluar nih. Mau cari pacar cewek-bukannya susah sih-hmmm saya sibuk akhir-akhir ini jadi belum cari."

Bayu memandangku datar. "Langsung aja, Rid. Jangan muter-muter."

"Kont*l saya gatel, Bay. Pengen keluar. Bantuin ya?"

"Hadeh kirain apaan. Pake tangan kan bi-"

"Gak enak. Ayo dong, Bay. Saya bukan homo ya. Tapi kalo sama kamu mah saya gak masalah ngelakuinnya sama cowok," tukasku cepat.

"Udah minggir saya mau tidur."

"Jadi gak mau bantu saya, Bay?"

"Pake tangan kan bisa."

"Hehe. Ya sudah. Silakan duluan ke kamarnya."

Aku sadar keinginanku bakal Bayu tolak, makanya aku sudah persiapan bawa HP buat bahan coliku malam ini. Sekarang-sekarang aku susah sekali keluar kalo pake tangan. Harus ada rangsangan dulu. Jadi, aksinya kali ini huh gagal. Kecewa banget sih tapi aku nanti aku akan cari-cari kesempatan lagi, yang jelas jangan maksa.

Guru Seksi [MxM] [Re-make]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang