Bab 58

11.2K 548 139
                                    

Hi. Kembali lagi dengan saya Bang Juna :) Cerita ini harusnya sudah tamat sampai di season II, tapi saya mutusin buat bikin ulang alur ceritanya secara drastis karena saya merasa nggak puas dengan ending cerita sebelumnya.

Jadi bagi yang pernah baca, bab 58 ke depan bakal berubah total ya atau intinya bab 58 - end belum pernah dibaca sama siapa pun termasuk saya. Endingnya, alurnya, saya gak tahu sama kayak kalian huhu.

Bab sebelumnya :

Randi dan Ardi diam-diam taruhan siapa yang akan memenangkan hati Pak Bayu apakah Panji atau Farid.

#Ardi

Sebenernya gue agak ragu sih, Bang Farid bisa menang lawan si Panji. Mereka berdua memang sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Cuma ya Bang Farid tuh gimana bilangnya ya. Katanya sudah sahabatan sama Pak Bayu udah lama banget. Nah itu, kek sayang aja gitu udahal sahabatan belasan tahun eh rusak statusnya gara-gara cinta.

Jadi, kalo gue ada di posisi Mas Bayu, mungkin gue akan mikir ribuan kali untuk nerima Farid jadi seorang kekasih. Meskipun begitu ya gue cuma bisa nebak-nebak, aslinya gue nggak tahu perasaan Mas Bayu pada Bang Farid seperti apa.

Buset.

Baru aja gue pikirin, Bang Farid udah nongol aja batang hidungnya. Sumpah, nih orang lakik banget gila fisiknya. Soal kekar memang kalah sama Mas Bayu, tapi vibes Bang Farid tuh kayak preman nakal nan ganteng yang disegani sama anak-anak buahnya.

"Ar, jalan-jalan yok. Temenin Abang ngopi," ucapnya.

"Nggak sama Panji atau Pak Bayu?"

"Lagi pergi gak tau ke mana."

"Boleh boleh. Yok."

Sebelum pergi, Bang Farid menahan bahu gue dengan tangan lebarnya lalu mengambil satu butir nasi di bibir gue sambil bilang, "Ada nasi."

DUG.

Begitulah kira-kira. Gue merasa hati gue tertohok sesuatu yang bikin gue gak nyaman tapi hal itu bikin hati gue menghangat.

Tangan Bang Farid sekarang mengalung di leher gue, kemudian dengan senyum lebarnya dia berjalan ke arah depan menuju warung sederhana di tepi pantai. Outfit Bang Farid cuma pake kaus kutung warna item doang, celana pendek dan topi hitam dia pake ke belakang. Dari dulu gue memang sudah memuja sosok Bang Farid sebagai panutan gue, namun untuk pertama kalinya gue merasa ... Bang Farid lebih keren dari yang gue bayangkan sebelumnya.

"Bang," ucap gue pelan.

"Napa?"

"Bang Farid jatuh cinta sama Pak Bayu, ya?"

Ada kilatan kaget gue lihat dari bola matanya. Cukup lama Bang Farid terdiam, seakan sedang menerka-nerka dari mana gue tahu hal itu. Namun 10 detik kemudian, Bang Farid menghela napas panjang lalu berkata, "Ya, Ar. Gue cinta sama si Bayu."

"Apa yang Bang Farid lihat dari sosok Pak Bayu?"

"Susah dijelasin, tapi dia ganteng haha. Seksi banget di mata Abang si Bayu tuh apalagi pantatnya, lekuk tubuhnya."

Wah wah wah. Kalo dibandingin gue, jelas kalah telak tuh. "Menurut Abang tubuh gue seksi nggak?"

Bang Farid menaikkan alisnya seketika lalu menilik tubuh gue dari atas sampai bawah. Entah kenapa gue merasa deg-degan banget sekaligus penasaran.

"Seksi."

ANJ*NG!!!

Mendengar jawaban itu entah kenapa gue seneng banget gila.

"Bang mending jalan-jalan aja yok! Cari tempat asik buat seru-seruan. Body rafting gimana?"

***

#Panji

Ini kayak mustahil banget gak sih? Seandainya jika aku seorang laki-laki yang diberkahi dengan ketampanan yang luar biasa, tubuh yang seksi, kekayaan yang melimpah, jujur aku masih merasa ragu bisa mendapatkan hati Mas Bayu. Soalnya Mas Bayu kelewat sempurna tercipta sebagai sosok laki-laki. Auranya, fisik tampannya, kegagahannya, sifatnya, bila matanya, dadanya, bibirnya, sumpahnya seksi banget astaga. Feromonnya juga kuat banget sampai-sampai tiap berdekatan dengan Mas Bayu, sering banget gue sange.

Harusnya sesuka apa pun aku sama seseorang, nggak akan mudah ngaceng dong apalagi karena aroma sekilas yang dia pancarkan. Tapi khusus Mas Bayu beda. Kayak sekarang contohnya. Mas Bayu sedang ngajak aku jalan-jalan menyusuri pantas, mungkin karena angin pantai cukup kencang menerpa dari arah laut, samar-samar aku bisa mencium aroma keringat Mas Bayu yang memabukkan. Asli pisan, nggak bohong, aku sedang nggak berpikir ngeres. Tapi dengan nggak ngotaknya, si kont*l malah ngaceng.

Kira-kira sedasyat itulah sosok Mas Bayu di mataku.

"Mas ...," panggilku sambil menengadah melihat ke arahnya.

"Iya, Ji?"

"Mas Bayu nggak kasihan apa?"

"Kasihan?"

"Iya kasihan. Kasihan sama orang-orang karena ada begitu banyak yang pengen milikin Mas Bayu seutuhnya tapi cuma satu orang kan ya yang akan Mas terima."

"Kamu pengen milikin Mas?"

Gue menunduk malu. "Mu-mungkin."

Anjir gila berani banget dah aku ngomong sekurang ajar itu sama Mas Bayu. Namun ketika kepalaku menengadah ke atas karena penasaran melihat reaksi Mas Bayu, aku cukup dikagetkan dengan melihat ada semburat merah dari pipi Mas Bayu yang sedang menatap ke depan. Aku juga melihat Mas Bayu tersenyum tipis.

Saat mata kami berdua bertemu, Mas Bayu langsung memalingkan wajah, begitu pun dengan diriku.

"Ji, mau naik perahu? Mas pengen berlayar ke pantai yang lain."

Aku pengen kapal kita yang berlayar, Mas. Kapal hidup kita :(

Ini cover baru cerita guru seksi yang baru ┐( ˘_˘)┌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini cover baru cerita guru seksi yang baru ┐( ˘_˘)┌

Buat permulaan segini dulu ya. Hore, cerita Guru Seksi dibuat ulang :p semoga suka yang versi ini.

Guru Seksi [MxM] [Re-make]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang