Prolog

72.2K 2.2K 170
                                    

"Eh eh sekolah ini lagi panik loh, tahu nggak kenapa?"

"Tahu dong! Soal hilangnya Pak Bayu selama seminggu ini, kan?"

"Iya bener tuh! Setiap istirahat gue selalu pergi ke ruang guru untuk cari Pak Bayu yang ganteng nan seksi itu, tapi percuma, tetep gak ketemu. Padahal kan gue ingin lihat dada bidangnya pas pake baju olah raga."

"Ya ampun! Kok gue jadi takut ya? Tujuan gue masuk sekolah ini kan supaya bisa diajar sama Pak Bayu! Sampe gue dimarahin tuh sama si Mama karena milih SMA 2 padahal SMA 1 kualitas pendidikannya sangat bagus baik dari segi sarana prasarana dan juga tenaga gurunya, jauhlah kalo dibandingin sama sekolah ini. Kalo Pak Bayu sampe pindah ngajar jadi di sekolah lain gue bersumpah, besok gue bakal pindah sekolah juga! Ogah gue masuk sekolah ini yang anak-anaknya gembel semua hiiiiii."

Begitulah. Dari anak-anak kelas 1, anak-anak kelas 2, bahkan anak-anak kelas 3, mereka semua sedang panik karena makhluk tertampan di sekolah ini sudah menghilang selama seminggu ini. Bahkan seharusnya kelasku, 11 IPS 1, hari ini diajar sama Pak Bayu. Tapi karena guru tampan itu gak datang, teman-temanku masih panik sampe sekarang. Agen Intel gadungan sudah berusaha semaksimal mungkin mencari informasi, tapi gak ada satu pun dari mereka yang tahu. Para guru entah kenapa sangat menutup rapat soal hilangnya Pak Bayu sehingga kami pun mulai berpikir, selain tampan, seksi, maskulin, Pak Bayu juga orangnya penuh misteri.

Baiklah, kenalkan. Namaku Panji, yang kata orang laki-laki serba biasa. Aku gak ganteng gak juga jelek, gak pinter gak juga juga bodo, gak rajin gak juga males, gak tinggi gak juga pendek, gak baik gak juga bandel! Dan selama setahun ini ada rahasia yang aku sembunyikan dari orang-orang. Rahasia soal  perasaan cintaku pada  Pak Bayu, guruku sendiri.  Aku sangat memuja Pak Bayu, guru olah raga di sekolah ini. Aku sangat memuja dirinya karena memang ... menurutku dia sangatlah sempurna. Sebagai seorang bisex, aku langsung falling in love pada pandangan pertama, berlanjut ke rasa ingin memiliki, sehingga akhirnya berubah menjadi gay pemimpi yang berharap suatu hari bisa mendapatkan fisik dan hati Pak Bayu.

Kenapa kukatakan gay padahal sebelumnya aku bisex? Ya, karena sejak bertemu Pak Bayu juga hasratku pada perempuan entah kenapa langsung menghilang. Yang aku inginkan di dunia ini hanya satu, memiliki Pak Bayu.

Ketika kukatakan sempurna itu aku gak bohong! Matanya setajam elang ditemani alis lebat yang membuat sorot matanya terlihat seperti mengintimidasi. Rahangnya juga kokoh menambahkan kesan jantan yang sudah dia punya karena memiliki tubuh kekar dan bahu yang lebar. Semua umat, aku yakin bakalan jatuh cinta sama Pak Bayu. Dan aku salah satu di antara manusia itu, yang kusemogakan, semoga bisa menjadi nyata.

"Ji, lo bengong aja. Gak akan pulang nih?" tanya Beni, teman sebangkuku di kelas 11 IPS 1.

"Gue masih pengen di sini, Ben. Lo duluan saja."

"Oke. Gue duluan ya."

Namun selama seminggu ini pula, sosok Pak Bayu hampir tak pernah ada dalam bayanganku. Penyebabnya karena Nenekku meninggal seminggu yang lalu. Pikiranku dipenuhi dengan momen selama Nenek masih hidup. Bagaimana aku tidak sakit hati? Aku diangkat jadi cucunya saat aku kelas 1 SMA. Baru setahun memang. Tapi Nenek adalah wanita terhebat yang pernah aku temui dan sekarang dia sudah gak ada. Aku ... kembali merasa sepi. Bingung harus berbuat apa karena rumah itu adalah milik nenek sementara aku pada dasarnya adalah anak yatim yang diambil dari panti asuhan dan gak punya apa-apa. Ditambah Nenek tinggal sendiri karena anak-anaknya sudah meninggal akibat kecelakaan beberapa tahun silam.

"Kenapa belum pulang, Panji?" tanya seseorang. Aku masih melamun dari lantai dua ke arah bawah sambil menopang dagu. "Bel pulang sudah berdering dari tadi."

Tu-tunggu. Aku sangat mengenali suara yang bicara padaku barusan. Perlahan kutengok ke belakang, jelas tubuhku langsung menjengit dan mataku membeliak kaget. "Pak Bayu!? Bapak kenapa ada di sini!? Ya Tuhan, itu kening Bapak kenapa?" Sial memang. Selama seminggu menghilang, otakku kembali diisi oleh sosok Pak Bayu yang begitu tampan dan sempurna. Dengan pakaian kasualnya, dia berhasil meluluhlantakkan kepalaku, lagi, padahal aku tidak ingin terobsesi padanya dan ingin menjalani kehidupan SMA-ku dengan tenang. Tapi ... ya Tuhan kumis yang baru dia cukur dan janggutnya seksi sekali.

"Kita ke rumahmu sekarang, kemasi barang-barangmu karena mulai hari ini kamu akan tinggal sana saya, Ji. Nenekmu teman baik Mama saya, sebelum meninggal, beliau mengatakan akan menitipkanmu sama keluarga saya."

Setelah itu, Pak Bayu tak berbicara lagi sepatah kata pun padaku. Dia berubah jadi sosok pendiam dan misterius yang menurutku merupakan ciri khasnya yang paling menarik. Namun, apa artinya semua ini?

Aku ...

Panji ... akan serumah dengan Bayu Lintang Prasetyo?

"Pak Bayu," lirihku.

"Di luar sekolah panggil saja saya Mas Bayu."

Aku menegak ludah satu kali saking bingungnya. "Mas Bayu?" Saat aku mengucapkan kalimat itu bulu kudukku langsung meremang. "Seriusan aku bakal tinggal serumah dengan Mas Bayu? Aku gak masalah kalo dikirim lagi ke panti asuhan, Mas. Sejak awal tempatku memang ada di sana. Aku gak mau merepotkan keluarga Mas Bayu."

Pak Bayu malah tersenyum manis sekali, senyum yang tak pernah kulihat selama aku sekolah 1 tahun di SMA 2. "Kamu gak mau tinggal serumah sama Mas Bayu, Ji? Tenang saja, saya di rumah nggak galak kok, Ji. Galaknya cuma di sekolah aja."

"Bukan gitu, Mas Bay. Cuma ...."

"Sip kamu gak mau." Raut wajah Bayu seketika berubah jadi suram. Wait ... what? Apa aku salah ngomong?

"Ta-tapi aku mau kok kalo Mas Bayu gak keberatan."

"BAGUS!!!" Aku kembali menjengit, kaget dengan reaksi cepatnya barusan. "Karena Mas di rumah udah beresin gudang yang ada di samping kamar Mas buat jadi kamar kamu seminggu ini sampe kepala Mas berdarah karena ketimpa barang."

Bersambung ...

Gimana menurut kalian guys? Ha! Semoga suka deh. Cerita saya yang lain saya lanjut setelah puasa berakhir ya.

VOTE VOTE VOTE!!!

Biar gue semangat nulisnya wwkwkkw.

Guru Seksi [MxM] [Re-make]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang