15

28.4K 1.5K 231
                                    

Ena-ena Panji sama Mas Bayunya kapan? Yang jelas, sebentar lagi! Abang juga nulisnya udah gak tahan hehehe.

#Panji

Di saat sedang asik-asiknya aku menggoda Bang Farid, eh Mas Bayu malah datang. Pake acara gak ngetuk pintu segala lagi, kan aku jadi kaget. Nah setelah kulihat wajah Mas Bayu, dia lebih kaget dariku karena—mungkin—telah melihat Bang Farid memeluk tubuhku.

"Eh kalian sama-sama laki-laki, ngapain pelukan segala!" ucapnya nyaris membentak sambil memandang Bang Farid murka. Tak lama kemudian dia melanjutkan, "Sudah saya duga, Panji gak aman jika saya biarkan deket-deketan sama kamu, Rid. Udah malam ini dia tidur sama saya aja."

Bang Farid jadi garuk-garuk kepala bingung. "Emang kenapa kalo laki-laki pelukan? Itu kan bisa saja bentuk kasih sayang kakak sama adeknya, Yu. Kamu mikirnya yang normal-normal dikit napa. Lagian saya sama si Panji lagi main, kok. Bener, kan, Ji?"

Aku mengangguk. Cari aman!

"Main peluk-pelukan?" tanya Mas Bayu dingin.

Bang Farid angkat tangan, menyerah. "Terus mau apa ke sini?"

"Ayo, Ji makan dulu. Habis itu kamu istirahat, udah Mas buatkan nasi goreng." Sebenarnya aku masih takut berbicara dengan Mas Bayu. Pasalnya, tadi di sekolah, saat aku ketahuan mabal terus naik atap koridor sekolah, Mas Bayu murkanya bukan main. Murkanya sih setelah bel pulang sekolah berdering tapi tetep saja aku merasa gimana ya. Agak trauma. Sakit hati juga karena Mas Bayu marahnya gak tanggung-tanggung.

"I-iya, Mas." Kutatap Bang Farid. "Ayo, Bang. Kita ma—"

"Rid, kamu beli aja di warteg ya. Tadi nasinya cuma pas buat dua porsi," tukas Mas Bayu membuat Bang Farid dongkol. "Nih uangnya."

"Tega bener kamu, Yu. Okelah. Sini uangnya."

Kami bertiga pun berangkat ke meja makan cuma bedanya Bang Farid melanjutkan pergi ke warung nasi. Aku gak berani ngomong apa-apa, masih takut. Ditambah Mas Bayu juga gak ngomong-ngomong apa-apa, dia hanya fokus makan yang ternyata setelah kumakan rasanya enak sekali. Super enak! Lebih enak 100 kali lipat dari nasi goreng buatanku. Aku sampai melongo dibuatnya.

"Kenapa? Gak enak?" tanya Mas Bayu memecah lamunanku.

"E-enak kok, Mas. Enak banget! Jauh kalo dibandingin sama nasi goreng buatan Panji," sahutku cepat. Kaget rasanya tiba-tiba ditanyai seperti itu.

"Punya kamu juga enak kok, Ji," jawabnya tidak meyakinkan. Benarkah?

"Enak? Kalo gitu besok Panji buatin lagi."

Buru-buru Mas Bayu menggeleng. "Gak u-usah, soal urusan masak biar Mas sama si Farid aja yang urus, kamu fokus sekolah saja. Oke?"

Ya sudah. Aku melanjutkan makan dengan lahap.

Tak lama kemudian bang Farid datang. Dia makan nasi pincuk yang isinya jengkol sama pete. Oh ada pindangnya ternyata. Kasian sekali bang Farid karena gak bisa ngerasain nasi goreng super enak buatan Mas Bayu. Walaupun begitu, Bang Farid tetep makan dengan lahap. Lucu sekali rasanya melihat Bang Farid makan belepotan kek gitu.

"Ekhem." Mas Bayu berdeham. Sontak aku kembali fokus ke makananku.

Mas Bayu kenapa ya. Masa liat Bang Farid makan aja gak boleh.

"Ji, habis ini kamu langsung tidur di kamar Mas," kata Mas Bayu membuatku dan Bang Farid menoleh ke arahnya. "Tapi kamu duluan, Mas ada urusan dulu sama Tessa."

Tessa perempuan centil pacar Mas Bayu itu? Mod-ku langsung anjlok seketika. Mau ngapain mereka malem-malem begini? Ngen—duh Panji kau jangan kasar begitu. Lagian bukan urusan kau ikut campur kehidupan pribadi Mas Bayu!

Guru Seksi [MxM] [Re-make]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang