Yang pengen buru-buru--ekhem adegan uwunya--sabar ya. Harus bertahap biar masuk akal ceritanya. Thanks!
#Panji
Habis ngeseks bersama Bang Farid barusan di semak-semak, jujur aku merasa menyesal karena jujur di dalam hatiku aku merasa telah mengkhianati Mas Bayu padahal statusnya aku sama dia bukanlah siapa-siapa.
Sekembalinya aku dari tempat mengerikan tadi, aku langsung masuk ke dalam tenda. Hmmmm sleeping bag Mas Bayu kayaknya muat nih buat dua orang. Buru-buru aku masuk ke dalam, daripada diduluin Bang Farid. Semoga dia gak marah dah.
Aku mencoba menelusup masuk ke dalam sleeping bag. Meski sudah hati-hati, ternyata guncangan dariku cukup untuk membangunkan Mas Bayu dari tidurnya. "Maaf, Mas. Gara-gara Panji Mas jadi kebangun."
"Udah kencingnya, Ji? Sini masuk, biar gak dingin."
Aku disuruh masuk, lalu setelah masuk aku didekap Mas Bayu erat bikin jantungku blingsatan gak karuan. Padahal aku sudah keluar, padahal aku sudah memuntahkan amunisiku, tapi kala wajahku menyentuh dada bidang Mas Bayu, penisku kembali meronta-ronta minta dipuaskan. Gila! Enak sekali bau badan Mas Bayu. Kalo bisa, aku ingin terus ada di posisi ini sampai kapan pun. Ahhhh ... ini mah lebih-lebih dari aroma terapi baunya. Tak hanya menenangkan pikiranku, tapi juga merilekskan seluruh tubuhku.
Di saat aku sedang asyik-asyiknya tidur memeluk Mas Bayu, Bang Farid datang. Aku bisa dengar suara langkah kakinya. Lama hening, tak ada suara. Kukira Bang Farid akan tidur di samping Mas Bayu berselimutkan sarung, tapi ternyata dia memaksa masuk ke dalam sleeping bag sehingga guncangan dari kelakuannya benar-benar terasa oleh tubuhku. "Aduh Rid kan bawa sarung! Udah sempit nih, jangan maksa masuk."
"Dingin, Bay. Udah bagi sedikit kenapa. Muat kok."
"Kagak akan!"
"Muat! Asal tidurnya menyamping jangan tengkurep!"
Dan, ternyata memang benar muat walau ... kami tidurnya bener-bener dempetan sekarang. Aku seneng sih. Itu artinya, aku semakin bisa merapatkan tubuh dengan Mas Bayu. Tapi artinya juga ... di saat aku kebagian mendekap Mas Bayu dari depan, Bang Farid kebagian mendekap Mas Bayu dari belakang! Enak di Bang Farid dong! Dia bisa menempelkan penisnya di pantat Mas Bayu. Duh, kok aku cemburu banget ya! Aku pengen banget ada di posisi Bang Farid sekarang. Huh. Apa boleh buat. Tidur sambil mendekap tubuh seksi Mas Bayu dari depan, apalagi dadanya bidang dan beraroma nikmat, tidak terlalu buruk juga.
Cukup lama aku dalam posisi ini. Sekitar satu jam ada kayaknya. Inginnya sih tidur, tapi aku gak bisa! Tubuh Mas Bayu begitu menggoda soalnya walau aku harusnya tahu tubuh ini gak bisa kurasa. Dalam hening malam yang begitu sunyi ini, dalam derak pohon yang sesekali kudengar disertai suara deru angin, aku mendengar Mas Bayu berbisik, "Rid! Itu penis kamu tegang! Singkirin jangan nempel di pantat saya!"
BANGSAT!!!
Maksud Bang Farid apa hah!?
"I-itu ... errrr mau gimana lagi, Bay. Wajar kok. Kalo lagi tidur kontol saya suka tegang soalnya. Kata si Denok mah itu teh morning wood."
"Astagfirulloh Farid. Morning Wood terjadi di pagi hari pas kamu bangun, bukan malam-malam begini!" bisik Mas Bayu lagi. "Istilah ilmiahnya disebut Nocturnal Penile Tumescence (NTP). Ngerti?"
"I-iya Pak guru ngerti. Tapi mau gimana lagi. Kalo lagi tidur kont*l saya mah emang suka tegang."
"Ya kan saya suruh jangan tempelin di belakang pantat saya, Rid! Kalo kamu orangnya mah, saya takut malah masuk!"
HAH!!?
Gak! Gak boleh masuk! Satu-satunya yang boleh masuk ke dalam lubang pantat Mas Bayu adalah ular milikku!
KAMU SEDANG MEMBACA
Guru Seksi [MxM] [Re-make]
Romance[21+] Kisah Pak Bayu dan Panji :) Bab 58 ke atas saya ubah total. Jadi, kalian bisa baca ulang karena alurnya, konfliknya, semuanya bakal baru belum kalian baca.