23 - Aksi

22.6K 1.3K 234
                                    

Adegan ena enanya di bab selanjutnya yo. Hayo tebak Panji bakal ena-ena sama siapa 😋

Meskipun aku belok, meskipun aku lebih suka laki-laki, aku tetap sangat menghargai wanita. Tapi melihat dengan mataku sendiri model wanita kayak Tessa, pacar Mas Bayu sekarang ini entah kenapa perasaanku jadi campur aduk. Mungkin karena emosi kali ya. Kaget aja ada wanita yang sikapnya kayak gitu meskipun kejahatan seseorang seharusnya gak bisa dilihat dari gender saja. Aku tahu, banyak laki-laki di luar sana yang punya kejahatan serupa dan mungkin lebih parah lagi, tapi tetap saja aku syok.

Dia bilang malam ini dia akan melakukan aksinya?

Aku kembali bangkit. Jika tadi aku lari sprint, kali ini aku lari santai sambil menimang-nimang apa yang harus kulakukan malam nanti untuk melindungi Mas Bayu dari cewek lonte itu. Tapi gimana kalo Mas Bayu bersedia atas kemauannya sendiri ya? Bukankah itu artinya aku melanggar hak dia?

Tak terasa aku sudah sampai rumah gara-gara lari sambil melamun. Di teras aku melihat begitu banyak sepatu sekolah. Sudah pasti mereka adalah Randi, Kang Ardi dan teman-teman baruku. Pas aku masuk ternyata benar kan, ada mereka dan tambahan satu orang merepotkan yang gak aku sangka dia bakal ada di sini. Ngapain ketua OSIS aneh itu ada di rumah Mas Bayu? Sama mereka lagi? Revan, meski dia baik, tapi aku gak pernah suka sama dia.

"Tuh dia orangnya," kata Bang Farid.

Aku menghampiri mereka dan duduk di atas kursi dekat dengan Kang Ardi. Dia nampak gak peduli dengan kehadiranku, dia malah kembali fokus ngobrol dengan Bang Farid soal bela diri. Kang Ardi memang sangat memuja Bang Farid sejak dia dikalahkan oleh Bang Farid hanya dapam hitungan detik.

"Malah lari, bukannya masuk sekolah," ujar Randi sambil melotot ke arahku. "Lo tahu, kita khawatir lo kenapa-kenapa tau sejak insiden kemarin. Tapi anak-anak lebih penasaran kenapa kok lo bisa tinggal serumah dengan Pak Bayu?" Dan benar saja, setelah Randi mengucapkan kalimat itu, orang-orang langsung melihatku so curious.

"Tante Rara, Ibunya Pak Bayu punya hubungan dengan orang yang mengangkatku sebagai cucu."

Bang Farid tiba-tiba nyahut, "Gue denger dari si Bayu, Ji, sebenernya lo itu udah diangkat sebagai cucu sejak lo bayi."

Aku sedikit terhenyak mendengarnya. "Terus?"

"Eh gue boleh cerita gak ya soal ini?" gumamnya sambil garuk-garuk kepala.

"Cerita aja, Bang, ini kan soal hidup gue dan gue berhak tau," sahutku cepat.

Bang Farid mendesah. "Hidup lo itu emang kayak di film-film, Ji. Lo dulu dibuang sama Ibu lo. Gue gak tau sih gimana rentetan kejadiannya tapi lo dipungut oleh orang yang satu tahun kemarin ngadopsi lo sebagai cucu. Bisa disebut dia Nenek lo kali ya. Nah dulu Nenek lo itu miskin, anak-anaknya meninggal karena kecelakaan sementara sodara-sodaranya jauh di luar pulau Jawa. Karena gak sanggup membiayai kehidupannya dan diri lo sendiri, akhirnya dia nitip lo ke panti asuhan di umur lo yang ketiga tahun."

Saat mendengar itu Revan tiba-tiba bangkit lalu bilang, "Bang Farid toiletnya di mana ya?" Sekilas kulihat wajahnya murung. Kenapa tuh anak ya.

"Lurus aja terus belok kanan."

"La-lanjut, Bang," kataku.

"Singkat cerita, usaha kebaya Nenek lo sukses dan membuahkan hasil yang besar. Nenek lo merasa mampu membiayai hidup lo secara finansial, maka, meski udah lama, dia bawa lagi lo karena sejak awal lo dititip sementara di panti." Semua orang memandang Bang Farid dengan serius. Pantes saja Nenek sering ke panti, bawa makanan, bawa baju dan aku selalu dapat makanan paling banyak sehingga Keke merasa pihak panti gak adil dan dia sering marah padaku. "Lo udah dianggap cucu, Ji. Cucu beneran. Harusnya, atau niatnya, setelah Nenek lo meninggal, rumah itu, bisnis kebaya Nenek lo itu akan diwariskan ke elo tapi ...," lanjut Mas Bayu menggantung lalu tertawa renyah. "Jelas kan sodaranya Nenek lo gak akan membiarkan hal itu terjadi? Mereka jauh-jauh datang dari luar pulau untuk ngambil semua harta peninggalan Nenek lo, bahkan 2 hari setelah pemakaman rumah itu sudah dijual. Makanya Tante Rara mutusin lo tinggal di sini aja. Atas permintaan Nenek lo juga karena kalo di sini lo pasti aman."

Guru Seksi [MxM] [Re-make]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang