3

41.8K 1.7K 117
                                    

"Kami pergi dulu ya, Ji," kata Tante Rara. "Bay, Mama berangkat ya. Kalian kalo lapar beli makanan aja di luar," lanjut Tante Rara. Sebelum masuk ke dalam mobil, Tante Rara memeluk Mas Bayu dan juga aku. Tepat ketika giliran Om Fadli memelukku, napasku langsung sesak. Baunya wangi sekali gila!

Om Fadli itu tipe pria dad bod. Bentuk tubuhnya ya kayak pria paruh baya yang perutnya agak buncit namun tidak terlalu menggembung kayak Ibu hamil. Meskipun begitu bahunya tegap, lebar, dada bidang, ditunjang dengan tinggi badan di atas rata sehingga membuat fisik yang dimiliki Om Fadli itu luar biasa enak dipandang.

Bedanya, kalo Mas Bayu itu pyur tegap, gagah, perutnya rata dengan garis six pack dan dadanya itu loh, kalo diremes pasti ... astagfirullah! Mesum lagi mesum lagi. Pikiran cowok tuh emang gak bakal jauh dari dada dan selangkangan. Dasar cowok.

"Ji?" tanya Om Fadli.

"Iya, Om?"

"Jaga Bayu ya?" Dia terlihat cemas sekali.

Sontak aku melakukan posisi hormat tentara. "Siap laksanakan! Meski nyawa taruhannya, akan Panji jaga sampai titik darah penghabisan! Merdeka!" Tante Rara, Om Fadli dan Mas Bayu tertawa. Impuls Mas Bayu memelukku dari belakang dan hal itu sangat-sangat membahayakan jantungku karena bisa berhenti berdetak! Tadi dipeluk Om Fadli dan sekarang dipeluk Mas Bayu?

"Kamu ini, Ji. Mas seneng kamu ada di sini."

Kutatap balik Mas Bayu. Laki-laki harus gentle! Gak boleh malu-malu meow.

"Aku juga seneng bisa deket Mas Bayu."

Pipi Mas Bayu merona. "Bagus kalo gitu."

"Bayu, Panji, Tante sama Om berangkat ya. Hati-hati di rumah. Kalo ada maling biarin aja, jangan dilawan. Bahaya kalo maling itu nyerang kalian. Oke?"

"Iya Tante hati-hati di jalan."

Sekarang di rumah ini hanya ada aku dan Mas Bayu. Ketika Mas Bayu mengunci pintu, kuhampiri foto besar di ruang tamu. Terlihat Rendi—Abangnya Mas Bayu—mencium kening Mas Bayu. Kurasa mereka sangat dekat sekali.

"Mas, Bang Rendi sekarang ada di mana?" tanyaku.

Mas Bayu mendesah. "Mati."

"Hahaha aku nanya serius."

"Dia kerja di luar kota."

Postur tubuh Rendi sama kayak Mas Bayu. Tatapannya agak lembut, namun sama sekali tidak ada kemiripan di antara mereka berdua. "Nanti kenalin Panji sama Bang Rendi ya, Mas?"

"Ngapain? Udah gak usah, dia galak orangnya. Mas aja males kalo ketemu dia."

"Lebih galak mana kalo dibandingkan Mas?" Aku kaget ketika Mas Bayu tiba-tiba saja melepas celananya. Jangan dia ingin ... sial, dia ingin mandi.

"Mas mau mandi dulu." Lalu dia melepas bajunya. Ternyata di samping pintu itu ada keranjang baju kotor. Pikiran mesumku langsung terbang ke mana-mana. Di keranjang itu ada celana dalam gak ya?

Mataku menatap kaki Mas Bayu yang penuh bulu. Ini mah seksinya kebangetan! Tubuhnya tegap, bahunya lebar, ketika kulihat dari belakang pas dia shirtless dan bagian bawahnya hanya memakai celana dalam doang, semua skenario kotor dalam pikiranku langsung membentuk kumpulan scene mesum.

Ceklek.

Pintu kamar mandi tertutup. Karena penasaran, dengan langkah kaki gemetar aku nengok ke dalam keranjang baju kotor Mas Bayu. Di bagian atas itu ada segitiga keramat warna hijau tua. Shit! Celana dalamnya ada di sana!

Duh gimana nih?

Vote biar update cepet :p

Guru Seksi [MxM] [Re-make]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang