Matahari pagi mulai bersinar menyinari kamar dinda membuat gadis itu terbangun.
"Huammm, loh kenapa alarmnya ga bunyi?" Guman dinda.
Dinda melihat ke arah jam sudah menunjukan pukul 07:00 karena sekolah jam 08:00 dinda pun dengan santai bersiap-siapnya.
"Mending gue mandi dulu" gumannya.
Dinda pun bergegas ke kamar mandi ia mulai dari gosok gigi, mandi, cuci muka menggunakan sabun cuci muka. Ya seperti itulah urutan mandi dinda. Selesai mandi dinda segera bergegas memakai baju seragam miliknya dengan rapih ditambah jaket oversize berwarna abu-abu.
(Gambar ilustrasi)
Lalu ia menambahkan almamater sekolahnya karena suhunya sangat dingin.
(Gambar ilustrasi)
Setelah selesai memakai baju dinda pun pergi ke meja rias lalu mulai memakai pelembab dan lipbalm karena bibir dinda sudah pink alami dan tidak memerlukan lipstik yang berwarna cukup lipblam agar bibirnya tidak kering.
"Oh iya buku matematika gue dimana ya" gumannya.
Dinda mencari buku matematika dan mulai merapikan buku yang akan ia bawa hari ini lalu memasukkannya kedalam tas.
Tok tok tok
"Dinda.." panggil bunda ayu.
"Kenapa bun" jawab dinda.
Bunda ayu membuka pintunya dan masuk menghampiri putri kesayangannya.
"Ayo sarapan" ajak bunda ayu.
"Iya bun nanti Dinda nyusul" ucap dinda.
"Yaudah bunda tunggu di bawah ya" kata bunda ayu.
"Iya" jawab dinda.
Bunda ayupun keluar dari kamar dinda dan menuju ke ruang makan. Dinda yang sedang berkemas melihat sebuah kotak yang diberikan adik kelas kemarin.
"Ah iya gue lupa buka ini" guman dinda.
Dinda pun membuka kotaknya lalu ia melihat sebuah boneka beruang berwarna putih dan dua batang coklat Silverqueen chunky bar berukuran besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
sebuah seni untuk mencinta [SELESAI]
Short Story"Mencintaimu sama seperti seni indah dan mengagumkan namun terkadang sulit di mengerti apa maksud dan tujuan dari seni itu" mungkin dia adalah cinta pertamanya namun apakah dia akan menjadi cinta terakhirnya? tidak ada yang tahu karena masa depan ad...