Dinda sudah berada di sekolah 15 menit lebih awal dari biasanya karena ia akan memamerkan hasil lukisan yang ia buat di perlombaan.
"Gimana udah siap?" Tanya bu farah.
"Udah bu" jawab dinda.
"Yaudah kalo gitu kamu tunggu di sini sampe acaranya di mulai" ucap bu farah.
Dinda mengangguk dan duduk di sebuah sofa yang ada di ruangan itu. Sembari menunggu dinda memainkan handphonenya dan membaca sebuah pesan.
Mas devan :
Semangat yaDinda :
Makasih mas devanDinda membalas pesan devan dengan senyuman yang hangat terukir diwajahnya. Entahlah mungkin ini perasaan kasmaran yang ia rasakan kembali. Tak lama kemudian acara pun dimulai dan acara itu berjalan dengan lancar tanpa ada halangan sedikit pun.
Setelah selesai acara dinda diperbolehkan untuk pulang kerumah terlebih dahulu karena acara tadi berlangsung lumayan lama. Dinda berjalan menuju halte bus dan menunggu bus datang.
"Dinda" panggil regan teman vano.
Dinda menoleh dan terlihat regan sedang berjalan mendekat kearah dinda.
"Lo mau pulang?" Tanya regan.
Dinda mengangguk.
"Yaudah bareng gue aja" ucap regan.
"Dinda bareng sama saya" ucap devan yang secara tiba-tiba ada di sana.
Dinda terkejut melihat kehadiran devan membuat senyumnya mengembang ketika melihat devan berada tepat di sampingnya.
"Lo siapa?" Tanya regan.
"Dia pacar gue" jawab dinda.
Regan membulatkan matanya tak percaya dan devan tersenyum hangat mendengar ucapan dinda.
"Lo udah punya pacar lagi?" Tanya regan.
"Lagi? Orang gue baru kok punya pacar" ucap dinda.
"Yaudah kalo gitu gue duluan" ucap regan.
Setelah regan pergi dinda merasa serba salah entah mengapa jawaban itu terlontarkan langsung tanpa ia pikirkan terlebih dahulu.
"Maaf ya mas atas jawaban dinda tadi" ucap dinda.
"Gapapa kok saya ga keberatan" ucap devan.
"Iya mas" ucap dinda.
"Yaudah kita pulang yuk" ajak devan.
Dinda mengangguk dan merekapun langsung masuk kedalam mobil, devan mengantarkan dinda pulang. Perjalanan lancar tidak macet karena tidak begitu ramai membuat perjalanan dari sekolah menuju rumah dinda tak lama.
"Oh iya nanti malem kamu bisa datang ke cafe saya?" Tanya devan.
"Bisa mas" jawab dinda.
"Saya tunggu nanti malam ya" ucap devan.
"Iya mas" ucap dinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
sebuah seni untuk mencinta [SELESAI]
Short Story"Mencintaimu sama seperti seni indah dan mengagumkan namun terkadang sulit di mengerti apa maksud dan tujuan dari seni itu" mungkin dia adalah cinta pertamanya namun apakah dia akan menjadi cinta terakhirnya? tidak ada yang tahu karena masa depan ad...