'DOR!'

11 2 0
                                    

Gibran mengeluarkan pistol dari kantong belakangnya dan menodongkannya kearah dinda membuat vano memeluk dinda erat.

DOR!

DOR!

Vano tertembak karena melindungi dinda dan tak lama dari itu preman suruan vano datang berkelahi dengan anak buah gibran, gibran kemana? Dirinya kabur.
Vano mengeluarkan banyak darah dari punggungnya membuat dinda panik.

Bugh! (suara orang terjatuh)

Vano tergeletak di tanah dan dinda memeluknya erat sembari menangis.

"lo harus bertahan vanoo!" teriak dinda.

"din..." lirih vano.

"kenapaa vano?" tanya dinda terisak-isak.

"gu-gue... Gue s-sayang banget sama lo" ucap vano.

"iya gue tau vano mangkannya lo harus kuat" ucap dinda.

"lo beneran ga punya perasaan apa-apa sama gue?" tanya vano sembari menahan sakit.

"kita kerumah sakit dulu" ucap dinda.

"jawab dulu pertanyaan gue" pinta vano.

"gue suka sama lo dan gue bakal belajar untuk lebih jatuh cinta sama lo tapi lo janji lo harus kuat" jawab dinda.

Vano tersenyum lirih dan tangannya menyentuh pipi dinda namun karena tak kuat vanopun pingsan.

"vanoo bangun!!!" teriak dinda.

"tolong!!!" teriak dinda.

Salah satu preman itu berlari menghampiri dinda dan membawa vano ketempi jalan raya sembari menunggu ambulans

.
.
.

Tak butuh waktu lama akhirnya ambulans pun datang dan membawa vano kerumah sakit terdekat.

Di dalam ambulans dinda terlihat menggenggam erat tangan vano sembari menangis tersedu-sedu.

"bangun noo!" ucap dinda.

Dinda berharap vano baik-baik saja dan segera sadarkan diri. Setelah 30 menit perjalanan akhirnya mereka sampai dirumah sakit lalu vano langsung di larikan ke UGD untuk di tangani oleh dokter. Setelah itu dokter memindahkan vano ke ruang operasi untuk mengangkat peluru ditubuh vano.  Dinda menunggu vano diluar sembari menangis dan berdoa semoga vano bisa selamat.

*****

Bunda ayu dan adit sedang berada di kantor polisi untuk menanyakan perkembangan pencarian dinda.

"gimana pak udah ketemu?" tanya bang adit.

"belum mas masih kita usahakan" jawab pak polisi.

"saya mohon tolong secepatnya temukan anak saya" ucap bunda ayu.

"Baik bu akan kita usahakan" ucap pak polisi itu.

Setelah itu bunda ayu dan adit berjalan keluar menuju mobilnya. Adit membukakan pintu mobil lalu bunda ayu masuk kedalam mobil. Adit memajukan mobilnya menuju rumah.

"Dinda gimana ya dit pasti ketakutan" ucap bunda ayu.

"Bunda sabar ya pasti kita bisa cepet nemuin dinda" ucap adit.

"Tapi bang bunda khawatir" ucap bunda ayu.

"Iya abang ngerti dan abang juga khawatir tapi kita yakin aja bahwa dinda pasti bakal cepet diketemuin" kata adit.

Bunda ayu menangis karena mengkhawatirkan putrinya, sama seperti ibu-ibu lainnya bunda ayu juga sangat menyayangi anaknya terlebih anaknya adalah seorang perempuan membayangkannya saja membuat hatinya teriris.

sebuah seni untuk mencinta [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang