Vina melihat dinda tengah melamun dengan tatapan kosong seolah-olah ia kehilangan jiwanya.
"Din...lo kenapa sih?" Tanya vina.
Dinda tidak menjawab dan akhirnya vina menepuk pundak dinda membuat gadis itu tersadar dari lamunannya.
"I-iya kenapa?" Tanya dinda bingung.
"Lo kenapa?" Tanya vina lagi.
"Ngga kok" jawab dinda.
"Cerita din" ucap vina.
"Hmmm sebenernya bukan masalah serius sih" kata dinda.
Vina menghela nafas " iya kenapa?" Tanya vina.
"Buku diary gue ilang gatau dimana tapi gue yakin tadi pagi gue bawa" jelas dinda.
"Hah! Serius ilang?" Tanya vina lagi.
Dinda hanya mengangguk.
"Yaudah nanti pulang sekolah gue bantu cari yaa" ucap vina.
"Thanks vin" ucap dinda.
"Santai aja din, yaudah gue mau ketoilet dulu ya" pamit vina.
Dinda hanya mengangguk lalu vina pun pergi ke toilet, dinda pun hanya diam di bangkunya sambil memikirkan kemana perginya buku diary itu.
.
.
.Di tempat lain vano sedang berjalan menuju ruang guru karena ia harus mengambil tugas yang ia tunda minggu kemarin namun langkahnya terhenti ketika melihat ada buku tergeletak di dekat pot bunga.
"Buku diary siapa?" Tanya vano.
Vano pun membuka buku diary itu membaca bahwa buku itu milik dinda lalu senyumnya seketika mengembang.
"Gemes banget bukunya" ucap vano.
(Gambar ilustrasi)
Vano pun membawa buku itu dan melanjutkan perjalanan menuju ruang guru sembari tersenyum.
******
Sudah saatnya istirahat namun dinda kehilangan nafsu makannya karena memikirkan buku diary kesayangannya.
"Din ayo lah kita ke kantin" ajak vina.
"Gamau ah vin, lo aja gue ga nafsu" tolak dinda.
"Ih dinda lo kan ga boleh sampe skip makan" ucap vina.
"Ga nafsu vina" ucap dinda.
"Ga ada penolakan" ucap vina.
Vina menarik lengan dinda dan membuat gadis itu pasrah mengikuti sahabatnya itu. Sesampainya di kantin dinda duduk disebuah kursi dan vina segera memesankan makanan untuk dinda.
"Nih makan" ucap vina.
Ternyata tak butuh waktu lama untuk memesan makanan dan mereka pun segera melahap makanan itu walaupun dinda tidak memiliki nafsu makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
sebuah seni untuk mencinta [SELESAI]
Short Story"Mencintaimu sama seperti seni indah dan mengagumkan namun terkadang sulit di mengerti apa maksud dan tujuan dari seni itu" mungkin dia adalah cinta pertamanya namun apakah dia akan menjadi cinta terakhirnya? tidak ada yang tahu karena masa depan ad...