Hari minggu

25 7 2
                                    

Dinda saat ini bangun lebih awal di hari minggu karena ia berniat untuk bersepeda.

Ting! (notif line)

Dinda membuka handphonenya dan mengecek pesan.

Bara :
Din udah siap?

Dinda :
Udah

Bara :
Yaudah kalo gitu gue kerumah lo

Dinda :
Iya hati-hati

Setelah itu dinda mulai mengikat rambutnya dan memakai sepatu lalu setelah selesai dinda menuju kebawah dan mengambil sepedanya.

"dinda!" panggil bara.

Dinda menghampiri bara menggunakan sepedanya "loh kok cepet banget?" tanya dinda.

"gimana ga cepet orang rumah gue ada di ujung sana" jawab bara.

"tapi lo pasti ngebut kan?" tanya dinda.

"ciee khawatir ya" goda bara.

"apaan sih gajelas" ucap dinda "udah ah yuk" ajak dinda.

"yuk" jawab bara.

Merekapun memulai mengayuh sepedanya dan mereka sangat menikmati suasana pagi ini.

.
.
.

Mereka telah bersepeda sekitar 2 jam penuh dan mereka memutuskan untuk beristirahat di sebuah taman.

"tunggu disini gue beli dulu minum" ucap bara.

Dinda hanya mengangguk dan barapun pergi untuk membeli minum. Sembari menunggu dinda membuat snapgram di lama instagram pribadinya, ia memotret pemandangan yang ada di taman lalu mengunggahnya di snapgram.

15 menit berlalu....

"hei din" sapa seseorang.

Dinda menoleh dan melihat ada vano sedang berdiri di hadapannya.

"sama siapa ke sini?" tanya vano.

"sama-" ucap dinda.

"Din ini minumnya" ucap bara.

Dinda menoleh kearah bara dan mengambil minuman itu.

"oh sama dia" ucap vano.

"lo ngapain kesini?" tanya dinda.

"gue? Gue kebetulan aja lewat tadi" jawab vano.

Dinda hanya mengangguk dan meneguk minumannya namun vano dan bara terlihat saling tatap dengan tatapan tak suka. Dinda menyadari hal itu merasa canggung ia tidak tahu harus apa.

"din lo bisa ikut gue sebentar kan?" tanya vano.

"kemana?" tanya dinda.

"ikut aja yuk" ajak vano sembari menggandeng lengan dinda.

"bar tunggu ya!" ucap dinda.

Vano membawa dinda menjauh dari tempat itu dan melepaskan lengan dinda.

"mau apa?" tanya dinda.

"lo ada hubungan apa sama bara?" tanya vano.

"kenapa emang?" tanya dinda.

"jawab aja din" pinta vano.

"dia sahabat gue, kenapa?" tanya dinda.

"beneran sahabar?" tanya vano memastikan.

sebuah seni untuk mencinta [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang