Hari minggu ini adalah waktunya istirahat dari segala aktivitas sekolah maupun pekerjaan namun tidak dengan dinda. Minggu pagi ini dinda sudah berkutat dengan buku dan pulpennya di gazebo kayu yang terletak di halaman rumahnya.
"Dinn.." sapa vano.
"Eh udah bangun? Sarapannya udah di makan?" Tanya dinda.
"Iya udah, lo kenapa ga bangunin gue?" Tanya vano.
"Kasian gue liatnya ga tega mau bangunin" ucap dinda.
Vano mengangguk sembari memandangi tumpukan buku di hadapannya.
"Lo lagi belajar apa?" Tanya vano.
"Gue lagi ngerjain tugas yang ketinggalan" jawab dinda.
"Lah gue juga sama dong tugasnya banyak yang ketinggalan" ucap vano.
"Lo lebih baik jangan dulu ngerjain luka bekas tembakan juga belum sembuh" ucap khawatir dinda.
"Nggak akan kenapa-kenapa, lo mau kan bantuin gue juga? Kita ngerjain bareng" ajak vano.
"Yaudah kalo lo sanggupmah" ucap dinda.
Akhirnya mereka berdua mengerjakan banyak tugas yang tertinggal bersama. Vano sedang sibuk menghitung rumus-rumus sedangkan dinda sibuk mengerjakan soal bahasa indonesia.
"Dinn ini gimana sih gue ga ngerti" tanya vano sembari menunjuk kearah soal.
Dinda melihat soalnya lalu mengambil kertas kosong "jadi gini...." Dinda menjelaskan cara pengerjaan rumus untuk soal matematika vano.
Vano mengangguk paham.
"Ngerti?" Tanya dinda.
Vano mengangguk lagi lalu ia melanjutkan mengerjakan soalnya. Dinda pun kembali melanjutkan soal bahasa indonesianya.
30 menit berlalu~~~~
"Akhirnya selesai, nih coba lo periksa" Ucap vano.
Dinda mengambil buku matematika vano dan memeriksa satu persatu jawaban dari soal matematikanya.
"Ini kenapa hasilnya 12?" Tanya dinda.
"Salah yaa" ucap vano.
Dinda mengangguk "seharusnya abis dari sini itu bukan di bagi tapi di kali dan setelah ketemu hasilnya baru di bagi" jelas dinda.
Vano mengangguk mengerti lalu ia memperbaiki jawabannya yang salah dinda hanya menatap vano yang sedang serius mengerjakan soal.
"Dia ganteng juga ya kalo lagi serius gitu..." Guman dinda di dalam hati.
Vano menepuk bahu dinda "heh! Iya tau kok gue ganteng tapi gausah di liatin terus dong" ucap vano.
"Dih pede banget" ucap dinda.
Vano hanya tertawa lalu menyodorkan buku miliknya dan memperlihatkan jawaban soalnya yang sudah ia betulkan.
"Iya bener" jawab dinda.
"Yes! Akhirnya selesai jug-" ucap vano.
"Loh kata siapa selesai?" Potong dinda.
Vano membulatkan matanya "emangnya masih ada?" Tanya vano.
"Bukan masih ada tapi masih banyak" jawab dinda.
Raut wajah vano berubah yang tadinya ceria seketika menjadi sedih "ahh kirain udah selesai" ucap vano.
"Nih kerjain" suruh dinda.
Vano melihat kearah buku dan membaca judul buku tersebut lalu memejamkan matanya dan menghela nafas kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
sebuah seni untuk mencinta [SELESAI]
Historia Corta"Mencintaimu sama seperti seni indah dan mengagumkan namun terkadang sulit di mengerti apa maksud dan tujuan dari seni itu" mungkin dia adalah cinta pertamanya namun apakah dia akan menjadi cinta terakhirnya? tidak ada yang tahu karena masa depan ad...